123.54 teh panas

48 21 0
                                    

"Karena Pak Arthur berhalangan hadir, jadi pelajaran ekonomi hari ini diisi sama ppt."

"Sumpah demi apa tiba-tiba Pak Arthur kepikiran buat berhalangan hadir?!"

"Selama hampir dua tahun gue di ajar Pak Arthur baru kali ini dia ijin woy! Dulu aja waktu ujan badai dia tetep masuk dan nyuruh kita semua masuk!"

"Anjing waktu itu gue sampe di sekolah basah kuyup!"

"Kocaknya Pak Arthur dateng dengan santuynya dengan telapak sampe mata kaki dibalut kresek ijo neon!"

Kanara tertawa, ikut teringat waktu itu dimana dia, Harris serta Haidar yang apes karena mobil Harris tiba-tiba mati mesin di tengah jalan.

"Gue dateng telat sepuh menit gara-gara mobil gue mati mesin anjing!" Harris berkata dengan berapi-api, kemudian menunduk kala merasakan  ponsel pada saku celana bergetar.

Mata Kanara menatap sekilas ke arah ponselnya, ada satu pesan disampaikan oleh Sena muncul di pop-up.

Matthew's household (11)

Nawa
Gue ada teh panas nih:)

Kanara mengambil ponselnya, buru-buru mengetikkan pesan balasan.

Spill cepet!

Saka
Ini Sena kenapa makin kesini makin hobi gibah sih?

Hasu
Awas aja kalau zonk, gue kick lo dari grup ini

Hanjeng
Selamat anda kena prank, kameranya saya taruh sini.

Nawa
Candra sama Tama adu tonjok nih, sekarang udah ada di bk

Hanjeng
No pic, hoax

Hasu
Siapa yang menang?

Saka
Ada yang mati belum? Kalau belum ya pemenangnya gak bakal ketahuan.

Nawa
(Sent pict)
Tuh gue ss in chat gue sama Tama

Kanara berdecak lalu berdiri. "Mau kesana?" Kanara mengangguk. "Cermati penjelasannya. Cy! Gue ijin ke kamar mandi ya!"

—00—

"Gue bisa sendiri." Ketus Candra dengan raut masam seraya menjauhkan wajahnya. Tama menahan kepala belakang cowok itu agar Kanara dapat mengobati luka yang ada disekitar wajah Candra. "Nurut aja kek anjing. Dibantuin itu harusnya bilang terimakasih, bukan sok."

"Lo mau kita baku hantam lagi disini?"

Tama terkekeh mencemooh, "dude, gue nggak masalah kalo kita berantem lagi, bahkan gue nggak masalah kalo harus kena skors, tapi elo? Yakin?"

"Udah. Gak usah ada yang ngomong kalau cuma mau nyulut api. Diem."

"Masih lama Na? Ini kita mau ngejalanin hukuman buat bersihin kamar mandi." Tama menatap lurus ke depan sementara Kanara masih sibuk mengobati Candra yang akhirnya diam dan berhenti menolak.

"Masih. Jawab dulu kenapa kalian berantem?"

"Berebut bola kita."

"Tama,"

"Tanya aja sama Candra kalau nggak percaya. Ya kan Can?"

"Bodo."

Kanara menghela napas pelan lalu menjauhkan tangannya. "Udah." Kanara berbalik, melangkah keluar terlebih dahulu lalu berjalan menuju kantin untuk membeli dua botol minum dan dua onigiri. Setelah itu Kanara melangkahkan kaki menuju tempat dimana Tama dan Candra dihukum. Kanara menaruh dua jenis benda itu di atas kursi panjang lalu tangannya merogoh saku untuk mengambil ponsel.

Meredup [00line]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang