"Hei Mira! Cepat kamu antarkan kopi ini ke ruangan bos! " perintah manager.
Wanita yang dipanggil manager itu datang dan mengantar kopi itu ke ruangan bosnya. Wanita itu memiliki tubuh yang lumayan seksi tetapi selalu memakai pakaian yang sederhana. Itulah Mira Mimosa. Dia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 5 tahun sejak dia mulai berkuliah. Bisa dibilang umurnya sekarang sudah 24 tahun. Dia bekerja hanya sebagai karyawan biasa. Sesampai di depan ruangan bosnya,....
Tok, tok, tok....
"Masuk! " teriak bosnya dari dalam ruangan.
Mira masuk ke ruangan itu dan menemukan bosnya sedang mengerjakan pekerjaannya.
"Pak, ini kopinya, " kata Mira sambil meletakkan kopinya di meja bosnya.
"Hmmm, " dehem bos itu.
Setelah itu, Mira langsung keluar dari ruangan bosnya. Dia meloncat kegirangan seperti orang yang baru ketemu pacarnya. Ya dia jatuh cinta terhadap bosnya itu. Entah kenapa dirinya bisa jatuh cinta terhadap bosnya yang sangat dingin dan tegas terhadap semua karyawan. Dibalik ketegasan dan sifat dinginnya itu, bos itu memiliki sifat ramah dan baik terhadap kedua orang tuanya. Ditambah lagi dia sangat tampan hingga begitu banyak perempuan yang menyukainya. Bagaimana tidak bosnya itu masih muda dengan usianya masih 26 tahun.
Mira kembali ke meja kerjanya dengan wajah tersenyum. Tiba tiba, ada orang menghampirinya.
"Woi jangan menghayal terus, " kata orang tersebut.
"Apa sih? Aku tidak menghayal kok, " kata Mira.
"Jangan bohong deh. Pasti kamu senang karena bisa bertemu Pak Theo kan, " kata orang itu.
"Ya jelaslah senang. Rasanya jantungku mau copot, " kata Mira.
"Jangan terlalu berharap kepada Pak Theo. Sangat sulit untuk mendapatkan hatinya, " kata orang itu.
"Tenang aja Catherine. Aku yakin Pak Theo memiliki perasaan yang sama, " kata Mira.
Catherine hanya menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya itu. Yap Catherine Violet sahabatnya Mira sejak kuliah. Sama seperti Mira, dia juga bekerja sejak dia kuliah.
"Hei kalian berdua kembali bekerja! Bukannya gosip! " marah manager.
Mira dan Catherine kembali bekerja. Mereka saling menatap dan ketawa kecil. Mereka bekerja sampai waktu bekerja selesai.
"Mira, aku pulang dulu ya, " kata Catherine.
"Iya. Hati hati di jalan, " kata Mira masih merapikan barangnya.
Catherine pergi meninggalkan Mira di kantor sendirian. Dia masih merapikan dokumen untuk diserahkan besok kepada bosnya. Setelah selesai, dia pulang menuju rumahnya.
"Oh iya aku beli makanan dulu. Pasti Marco belum makan dari tadi siang, " kata Mira sambil mengambil sejumlah uang dari dompetnya.
Dia menghela napas melihat isi dompetnya. Isinya hanya ada tiga lembar pecahan lima ribu rupiah.
"Bagaimana nih? Uangku cuma segini dan cukup untuk membeli 1 bungkus nasi. Tidak apa apalah. Nasinya untuk Marco aja, " sambung Mira.
Mira pergi ke warung dan membeli nasi bungkus untuk Marco. Lalu, dia kembali berjalan menuju rumahnya. Sesampai di rumahnya, dia melihat adiknya sedang menyapu halaman rumah. Bukan rumahnya melainkan kontrakannya.
"Marco, " panggil Mira.
Adiknya itu melihat kakaknya sudah pulang. Marco Herianto namanya.
"Eh kakak sudah pulang. Bagaimana pekerjaannya? " tanya Marco.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan CEOku adalah Cinta Pertamaku
SonstigesApa jadinya seorang karyawan biasa jatuh cinta terhadap sang CEO? Itulah yang dialami seorang gadis cantik bernama Mira kepada Theo sang CEO. Tapi, Theo menolak cinta Mira bukan karena dia tidak menyukainya melainkan dia sudah bertunangan dengan kek...