Malam hari di kamar Mira, dirinya sedang merapikan pakaian miliknya dan anaknya ke kopernya. Di pikirannya masih dihantui rasa khawatir sampai tanpa dia sadari bahwa adiknya dan anaknya sudah berada di kamarnya.
"Kak? " panggil Marco.
"Oh Marco, ada apa kamu panggil kakak? " tanya Mira.
"Kakak kenapa jadi sering melamun setelah aku bilang nama perusahaan yang aku ditawari? Apa kakak tahu perusahaan itu? " tanya Marco.
"Tidak kok. Kebetulan Tante Catherine kerja disana jadi kepikiran terus, " jawab Mira tersenyum.
"Oh tante yang celewet itu ya bun, " kata Marcell.
"Hei Marcell, jangan asal sebut ya. Sejak kapan Tante Catherine itu cerewet? " tanya Marco.
"Kan memang tante itu celewet. Apalagi jika udah malah, " jawab Marcell.
"Marcell, bisa bersikap sopan tidak? Walaupun Tante Catherine cerewet tapi dia selalu memberikanmu mainan, " kata Marco.
"Hahaha... Sudah kalian tidurlah. Udah malam nih, " kata Mira.
"Siap bos, " kata mereka serentak.
Marco dan Marcell pergi ke tempat tidur lalu tak lama mereka langsung tidur, sedangkan Mira berjalan menuju jendela sambil memandang sinar rembulan.
"Aku tidak tahu bagaimana reaksi Theo jika dia bertemu dengan anaknya. Walaupun aku sudah memberitahunya lewat surat waktu itu, entah dia percaya atau tidak. Ya Tuhan, semoga kami tidak bertemu, " batin Mira.
1 minggu kemudian, mereka pergi ke Jakarta menggunakan bus antar provinsi. Sesampai di terminal, ada seorang wanita menghampiri mereka yang barusan saja turun dari bus.
"Mira! Marco! Marcell! " panggil Catherine.
"Oh Hai Catherine. Bagaimana kabarmu? " tanya Mira sambil memeluk Catherine.
"Kabarku baik kok. Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, " jawab Catherine membalas pelukannya.
Sebelum Mira berangkat, dia sudah mengirim pesan kepada Catherine untuk menjemput dirinya di terminal bus.
"Hai tante, " sapa Marcell.
"Eh, ada Marcell. Bagaimana perjalananmu tadi? Seru kan? " tanya Catherine.
"Seru tante, " jawab Marcell sambil menunjukkan senyumannya.
"Ini aku tidak ditanyakan? " tanya Marco cemberut.
"Hihihi, maaf Marco. Kamu semakin tampan ya. Kakak senang kalian kesini, " jawab Catherine.
"Aku juga senang kak, " kata Marco tersenyum.
"Oh iya Mira, ibuku ingin kalian ke rumah untuk makan malam bersama. Sekalian kalian nginap disana, " kata Catherine.
"Apa tidak keberatan ibumu? " tanya Mira ragu.
"Tidak kok. Justru dia sangat senang. Saat kamu pergi ke Bandung, dia sedih tahu, " jawab Catherine.
"Ha... Baiklah. Tapi hanya satu malam saja. Setelah itu, aku akan mencari rumah yang dekat dengan rumahmu biarmu tidak khawatir dengan diriku, " kata Mira pasrah.
"Hore. Aku angkat kopermu ya. Ayo kita ke mobilku, " kata Catherine.
"Tante Catherine ada mobil? " tanya Marcell senang.
"Ada dong. Ayo ikut tante, " jawab Catherine.
Catherine menggandeng tangan Marcell dengan tangan kanannya, sedangkan koper yang diangkatnya dengan tangan kirinya. Mira hanya menggeleng kepalanya melihat tingkah laku Catherine yang sama sekali tidak berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan CEOku adalah Cinta Pertamaku
DiversosApa jadinya seorang karyawan biasa jatuh cinta terhadap sang CEO? Itulah yang dialami seorang gadis cantik bernama Mira kepada Theo sang CEO. Tapi, Theo menolak cinta Mira bukan karena dia tidak menyukainya melainkan dia sudah bertunangan dengan kek...