Setelah mengambil pakaian dari rumah Catherine, mereka dalam perjalanan menuju ke rumah Theo. Noah yang sebagai supir pribadi tuannya hanya tersenyum melihat keharmonisan tuannya dengan orang yang dia cintai lewat spion depan. Mira sedang mengelus kepala Marcell yang tertidur di pangkuannya. Sedangkan Theo sendiri sedang mengecek email lewat iPadnya.
"Oh iya mas, memang di rumahmu ada kamar lebih? " tanya Mira.
"Tentu ada dong. Jika kurang, kamu boleh tidur denganku, " jawab Theo dengan senyuman smirknya.
"Enak saja. Kita belum resmi menikah jadi tidak boleh tidur bareng. Yang ada kamu melakukan hal aneh pula dengan aku, " kata Mira.
"Kamu pikir aku pria bejat gitu hm? " tanya Theo.
"Bukannya kamu memang pria bejat ya. Bisa saja kamu tiduri wanita lain selain aku, " jawab Mira.
Theo yang mendengar hal itu langsung menatap kedua mata wanitanya itu.
"Mira Mimosa, asal kamu tahu ya. Kamu adalah wanita pertama yang aku tiduri. Kamu pikir aku tiduri tunanganku yang gila harta itu? Tidak akan pernah sekali pun kami menikah, " kata Theo.
"Tunggu bentar. Jadi, kalian tidak jadi menikah? " tanya Mira bingung dan heran.
"Iya kami tidak jadi menikah setelah aku tahu siapa dia sesungguhnya. Setelah itu, aku ingin melamar kamu tapi dirimu sudah pergi dengan Marco bersama putraku yang saat itu masih janin, " jawab Theo sambil mengelus pipi putranya.
"Maafkan aku. Waktu itu aku tidak sengaja aku mendengar pembicaraan kamu dan mantan tunanganmu itu. Dan juga waktu itu aku ingin memberitahumu bahwa kamu melakukan hal itu terhadap aku namun aku mengurungkan niatku itu, " kata Mira menatap putranya yang sedang tidur.
"Lebih baik kita lupakan kejadian yang lalu itu dan buka lembaran baru. Aku ingin hidup kita dipenuhi dengan kebahagiaan dan tidak ada air mata kecuali air mata kebahagiaan, " kata Theo tersenyum.
Mira ikut tersenyum. Sesampai di rumah Theo, mereka langsung disambut oleh Trini yang sudah tahu bahwa mereka akan datang.
"Hai Mira, bagaimana perjalanannya tadi? " tanya Trini.
"Baik kok bu, " jawab Mira.
"Eoh, Marcell tidur ya? " tanya Trini melihat Theo mengendong Marcell.
"Iya dia tidur karna sebelum kesini, dia bermain dengan orang tua Catherine dulu, " jawab Theo.
"Oh baiklah. Bawa dia ke kamar. Ibu sudah siapkan kamar untuk Mira dan Marcell, " kata Trini.
"Apa boleh Mira tidur dengan aku? " tanya Theo.
Mira mendengar hal itu langsung mencubit lengannya sampai pemilik lengan tersebut teriak kesakitan.
"Sudah aku bilang kita belum resmi menikah, " kata Mira kesal.
"Itu benar Theo. Untuk saat ini, biarkan Mira tidur dengan Marcell. Jangan kamu lakukan hal aneh dengannya sebelum kamu resmi menikah, " kata Trini.
"Baiklah bu, " kata Theo pasrah.
"Tuan, ini koper milik Nona Mira, " kata Noah.
"Baiklah. Terima kasih kamu telah mengantar kami, " kata Theo.
"Sama-sama. Kalau begitu saya pergi dulu. Ada urusan yang harus diselesaikan di perusahaan tuan besar, " kata Noah.
Theo menganggukkan kepalanya dan melihat orang kepercayaannya pergi menjauh dari rumahnya. Dia pun membawa Mira ke kamar yang sudah disiapkan ibunya. Dia membaringkan Marcell diatas kasur, sedangkan wanitanya sedang memasukkan pakaiannya ke dalam lemari. Dia memperhatikan pakaian wanitanya yang sebagaiannya sedikit kusam dan warnanya yang memudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan CEOku adalah Cinta Pertamaku
De TodoApa jadinya seorang karyawan biasa jatuh cinta terhadap sang CEO? Itulah yang dialami seorang gadis cantik bernama Mira kepada Theo sang CEO. Tapi, Theo menolak cinta Mira bukan karena dia tidak menyukainya melainkan dia sudah bertunangan dengan kek...