Di kamar Theo, seorang Theo Wallcott sedang memikirkan bagaimana caranya membawa pujaan hatinya dan anaknya kembali. Dia benar-benar tidak ingin melepaskan wanita itu untuk kedua kalinya.
"Bagaimanapun aku harus bisa mengambil hatinya kembali. Aku tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya, " kata Theo yang sedang berdiri di depan cerminnya berbicara dengan bayangannya.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Di Perusahaan Wallcott, ini hari pertama Marco bekerja. Dia disambut ramah oleh beberapa karyawan disana. Dia sampai meja kerjanya dan duduk di bangku.
"Wah, aku tidak menyangka bisa bekerja di perusahaan besar. Walaupun aku baru tahu ini perusahaan Kak Theo, tapi tidak apalah. Yang penting aku bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan kakak dan keponakanku, " gumam Marco.
Tak lama, datanglah seorang wanita yang membawa beberapa file ke meja kerja Marco.
"Pak Marco, ini ada file yang perlu kamu kerjakan dan harus diserahkan kepada Pak Theo hari ini, " kata wanita tersebut.
Marco melihat kearah wanita itu dan betapa terkejut dirinya melihat wanita yang memberinya file tersebut.
"Kayana? " tebak Marco.
Wanita tersebut juga terkejut melihat Marco.
"Kak Marco? Ini kakak kelas yang Sekolah Dharmawangsa kan? " tebak Kayana.
"Iya ini aku Marco Herianto, kakak kelas kamu dulu yang selalu dibicarakan oleh semua guru disana, " kata Marco.
"Astaga, aku tidak sangka bisa bertemu kakak disini, " kata Kayana.
"Aku juga. Kamu bekerja disini juga? " tanya Marco.
"Iya kak. Aku bekerja sebagai wakil manager disini. Kakak pasti karyawan baru yang dikatakan Pak Theo, " jawab Kayana.
"Iya kamu benar. Ini hari pertama aku masuk kerja. Mohon kerja samanya, " kata Marco.
"Baiklah. Kebetulan ada file yang harus kamu kerjakan. Jika ada yang kurang paham, kakak bisa tanya langsung kepadaku. Oh iya panggil aku nona ya biar kita tidak dijadikan bahan gosip sama karyawati disini, " kata Kayana.
"Baiklah Kayana. Eh, maksudku Nona Kayana, " kata Marco tersenyum.
Kayana tersenyum dan pergi ke meja kerjanya. Marco mulai mengerjakan file yang barusan diberikan oleh managernya. Baru satu file yang baru saja diselesaikan, Marco langsung merasa lelah. Dia jadi teringat dimana kakaknya bekerja sambil kuliah hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Jadi ini yang dirasakan kakak selama ini. Dia bekerja tanpa ada rasa lelah dan mengeluh. Aku tidak boleh menyerah. Jika kakak bisa seperti itu, maka aku bisa juga, " kata Marco kembali semangat.
Dia mengerjakan file tersebut sampai semuanya selesai. Setelah semua file selesai dia kerjakan, dia kembali bingung.
"Ini filenya mau diserahkan kepada siapa? " tanya Marco bingung.
Kayana yang sedang mengawasi karyawan dan karywati bekerja pandangannya tertuju salah satu karyawan barunya yang terlihat seperti orang kebingungan. Dia tersenyum dan menghampiri orang tersebut.
"Pak Marco, apa ada masalah? " tanya Kayana dengan nada lembut.
"Oh Nona Kayana, ini filenya mau diserahkan kepada siapa ya? Aku tidak ingat apa yang kamu katakan tadi, " jawab Marco cengengesan.
"Ah, filenya kamu serahkan kepada Pak Theo. Ruangannya ada di lantai 5 sebelah kiri. Kamu bisa lewat lift yang ada disana, " kata Kayana sambil menunjukkan arah jalan ke lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan CEOku adalah Cinta Pertamaku
AcakApa jadinya seorang karyawan biasa jatuh cinta terhadap sang CEO? Itulah yang dialami seorang gadis cantik bernama Mira kepada Theo sang CEO. Tapi, Theo menolak cinta Mira bukan karena dia tidak menyukainya melainkan dia sudah bertunangan dengan kek...