Prolog

4.7K 318 189
                                    


Teriknya matahari tak membuat sepasang anak kecil itu berhenti bermain. Mereka sibuk mengejar seekor kupu-kupu, walaupun yang di dapat hanya lelah saja.

Keduanya kompak tertawa saat tanpa sengaja, mereka berlari ke arah yang sama dan langsung terjatuh.

Zaya, gadis kecil dengan lesung pipi yang dalam saat ia tersenyum. Menatap sahabatnya yang juga balik menatapnya.

Zardan, anak laki-laki dengan gigi ompong yang telah menemani hari-hari Zaya.

"Ardan, Aya mau pindah," ucap bocah perempuan itu tiba-tiba seraya memeluk sahabat kecilnya.

Zardan balas memeluk tubuh mungil itu, mereka memang seumuran dan terlihat sudah sangat dekat sekali.

"Emang Zaya mau pindah ke mana?" tanya Zardan kecil dengan wajah sedihnya.

Zaya hanya menggeleng kecil, "Gak tau. Kata ayah sama mama, besok kita bakal pindah. Tapi Aya gak ngerti, Dan."

"Kalau Zaya pindah, itu artinya kita gak bakal ketemu lagi---"

Dengan cepat Zaya mengangkat kepalanya, menatap Zardan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aya janji bakal balik lagi buat ketemu sama Ardan!" ucapnya bersemangat dan memeluk Zardan semakin erat.

"Oke, Zardan bakal nunggu Zaya. Awas aja gak balik ya!" peringat Zardan yang diangguki oleh Zaya.

"Aya janji!"

Hari itu, mereka menghabiskan waktu berdua di taman. Bermain sepuasnya dan membuat banyak kenangan agar mereka tak saling melupakan.

***

"Ardan, Aya pergi dulu. Jangan lupain Aya ya," ucap Zaya sambil menyerahkan boneka beruang kecilnya. Zardan menerimanya lalu ia juga memberikan sebuah jepitan rambut yang sangat cantik pada Zaya.

"Pakai ini pas nanti, kita ketemu lagi ya. Biar Zardan gak susah ngenalin Aya," jelasnya.

"Zaya, ayo nak!" teriak mama Zaya.

Zaya kembali memeluk Zardan, mungkin untuk yang terakhir kalinya. "Jaga beruangnya Aya ya, Aya janji pasti bakal balik kok!" Zaya mengecup pipi Zardan sekilas, lalu berlari dari hadapan laki-laki itu.

Zardan memegang erat boneka Zaya, membiarkan air matanya menetes saat melihat mobil itu sudah mulai menjauh dari pandangannya.

"Cepat balik, Zardan selalu nunggu Zaya!" teriaknya sambil melambaikan tangan pada Zaya yang menatapnya lewat jendela.

"Nanti bakal ketemu lagi, kok. Jangan sedih ya," ujar Puspa, mama Zaya yang diangguki oleh Pradan ayahnya.

"Iya, Ma," jawab Zaya lesu. Ia memasukkan jepitan yang diberikan Zardan tadi ke dalam tas kecilnya.

Karena perjalanan yang cukup jauh, Zaya langsung tertidur. Ia tak dapat menahan kantuknya.
Namun, saat baru beberapa menit saja ia tertidur. Suara teriakan dari mamanya membuat Zaya kecil langsung terbangun.

"Mas, awas!"

Tepat di depan mobilnya, sebuah bus tengah melaju ke arah mereka. Zaya hanya bisa memejamkan matanya saat mobil mereka tertabrak oleh bus itu.

Setelah beberapa saat, tangan mungil Zaya menyentuh bagian kepalanya sendiri, "Aya ... berdarah," gumamnya.

Tatapannya beralih pada kedua orang tuanya yang juga berlumuran darah.

"A-ayah ... Mama ...." Tak ada jawaban yang keluar dari mulut kedua orang tuanya.

Lalu tak lama kesadarannya menghilang, karena sakit di kepalanya yang tak dapat ia tahan.

Warga yang melihat kecelakaan beruntun yang terjadi itu tak kalah histeris. Mereka langsung menelpon ambulance dan juga polisi.

Kecelakaan terjadi karena sebuah bus yang tanpa sengaja menabrak sebuah mobil dan juga beberapa pengendara motor. Entah karena rem yang blong, ataupun supir yang mengantuk. Yang pasti kecelakaan itu memakan banyak korban.

Apalagi pengendara motor yang langsung meninggal di tempat, belum lagi orang yang luka-luka.

Zaya dikeluarkan dari mobil oleh seorang warga dan langsung di masukan ke dalam ambulance.

Begitu juga dengan korban lainnya, termasuk kedua orang tua Zaya.

Kejadian yang sangat berbekas dimemori Zaya. Kenangan yang tak akan ia lupakan seumur hidupnya.

Apa setelah ini, ia akan bertemu lagi dengan Zardan. Apa ia bisa menepati janjinya, Zaya tak tahu. Ia hanya berharap, semoga saja ini bukan akhir dari hidupnya.
___

Hai👋👋 ketemu sama aku lagi😅 jangan bosen ya.

Ikutin terus ya kelanjutan dari cerita Zardan & Zaya.

Oh iya, gimana nih sama prolognya?

See you

Selasa, 15 Desember 2020

Zardan & Zaya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang