Jadi

4.4K 695 25
                                    

"Haiiiii Kak Lucas!!" sapa Haechan riang begitu melihat sosok yang membukakan pintu dorm. "Udah bosen belum liat aku?" Lucas tertawa mendengar pertanyaan kekasih temannya itu.

"Baru berapa kali kamu ke sini, masa udah bosen?" jawabnya sambil membukakan pintu lebih lebar, meminta Haechan masuk ke dalam. Haechan mengarahkan pandangan matanya ke arah belakang Lucas, mendapati kekasihnya dalam kondisi berantakan, khas baru bangun tidur. Matanya bahkan terlihat sayu, Lucas lalu meninggalkan Haechan yang menghampiri Mark, tangannya merapikan rambutnya yang mencuat ke sana kemari. Mark sendiri langsung melingkarkan lengannya di sekeliling pinggang kekasihnya dan meletakkan kepalanya di bahu, menggumam tidak jelas mengenai hal-hal yang tidak dimengerti Haechan.

"Ini gak jadi berarti?" kepala Mark langsung menegak begitu mendengar pernyataan Haechan yang akan membatalkan janji mereka untuk merekam lagu Mark yang baru. Meskipun Haechan sudah sempat menyanyikan lagu Mark tempo hari, pria itu masih belum puas dan akhirnya meminta Haechan datang untuk merekamnya di studio mereka.

"Jadi."

"Tapi katanya kamu belum tidur?"

"It's okay, nanti aku bisa tidur kalau kamu udah pulang." balasnya sambil menarik tangan kekasihnya untuk mengikutinya ke arah studio mereka yang berada 2 lantai di bawah lantai kamar tempat mereka berada.

Mark memperhatikan kekasihnya yang sedang mereka suaranya sesuai dengan permintaannya, terpesona mendengar suara sejernih madu yang didengarnya melalui headphone-nya. Dan hanya menghabiskan waktu setengah jam untuk menyelesaikan satu lagu, tanpa menghasilkan banyak komplain darinya. Haechan lalu mendekati kekasihnya yang masih sibuk di depan komputernya, membiarkan pria itu menyelesaikan pekerjaannya.

"Udah?" Tanya Haechan saat melihat Mark membereskan file-nya dan mematikan komputernya. Mark menganggukkan kepalanya singkat untuk menjawab pertanyaan kekasihnya, memperhatikan yang lebih muda duduk di kursi di sampingnya. "Kamu baru dua tahun, udah bisa begini ya." Haechan melambaikan tangannya sambil lalu, mengomentari Mark yang bersikeras memintanya mereka lagunya tidak hanya lewat ponsel, dengan alasan ingin menguploadnya di platform SoundCloud pribadi Mark. Juga mengagumi kerja keras kekasihnya yang baru dua tahun menjadi idol dan sudah mampu membuat lagu, meski hanya untuk kepuasannya pribadi.

"I'm fully capable." Pamernya sambil menarik kursi kekasihnya mendekat dan kembali menempatkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya, memeluknya erat. Haechan mengelus surai kehitaman sang kekasih lembut, mengasihani pria yang semalaman tidak tidur demi menyelesaikan demo lagu yang akan digunakannya berduet tapi masih bersikeras bertemu dengannya.

"Don't!" Putus Haechan saat merasa bibir kekasihnya justru mulai mengecupi bahunya lamat-lamat.
Menghentikan pria itu dari kemungkinan menandainya di tempat yang mudah terlihat karena papanyalah yang akan menjemputnya satu jam lagi, tidak ingin mengambil resiko dimarahi papanya. Sedetik kemudian Haechan tertawa saat kemudian mendengar dengkuran halus Mark, tertidur di pelukannya, membuatnya tidak tega membangunkan pria itu.

***

Masih panjang ternyata guise :v

Close to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang