Besar

3.1K 479 29
                                    

"BESAAAAAR. WAAAAA BESARRRR SEKALI. LIAT ICUNG, IKANNYA BESAR. LEBIH BESAR DARI YANG BIASA MAMA KASIH LIAT." Teriak Chenle begitu melihat banyak ikan berenang ke sana kemari, mengelilingi tempat mereka berada saat ini. Beberapa melihat jenis-jenis ikan melalui layar televisi, Chenle menjadi tiga kali lebih antusias ketika berhadapan dengan hewan aslinya.

"Iya Chenle, ikannya besar. Tapi ingat kata Mama, tidak boleh berteriak terlalu kencang. Nanti mengganggu orang lain."

"Oh iya." Bisik Chenle yang kemudian menggunakan tangan kanan untuk menutupi mulutnya. Mata bocah itu lalu melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada orang lain yang terganggu dengan teriakannya sebelumnya.

"Oom. Mau es krim, boleh?" Tangan Jisung menarik-narik ujung baju Lucas, menarik perhatian pria yang lebih tua. Bukannya Lucas, justru Jungwoo yang membalas pertanyaan Jisung.

"Bo... "

"Icung, ingat. Kita gak boleh ngerepotin Oom Lucas dan Oom Jungwoo. Maafin saudaranya Lele ya Oom." Chenle langsung memotong kalimat Jungwoo, memarahi saudara kembarnya sebelum perhatiannya kembali ke arah pria dewasa di dekat mereka, menerima anggukan Jungwoo sebagai jawaban permintaan maafnya.

"Tapi mau es krim. Sama donat." Dengusnya sambil mengerucutkan bibirnya, masih mengingini makanan yang sebelumnya disebutkannya. Sedikit kesal karena kedua orang tuanya tidak juga datang menyusul mereka. Meskipun sebenernya jika ada sang mama, mereka tidak semudah itu mendapat es krim maupun donat. Tapi paling tidak ada papa mereka yang bisa dibujuk.

"Nanti minta Mama, oke? Kan habis ini Mama ke sini. OH, PAPA DERYYYYY!!!!" Teriak Chenle begitu melihat sosok yang dikenalnya dari kejauhan. "Papa mana?"

"Gak jadi nyusul, mau bikinin adik buat kalian." Balas Hendery begitu mereka sudah berhadapan. Yangyang menepuk pelan lengan pria di sampingnya sambil berusaha mati-matian menahan tawanya, tidak tega melihat ekspresi shock di wajah kedua temannya.

"Oom Lucas, ayo pulang sekarang aja." Jemari Jisung justru menarik tangan Jungwoo yang berada dekat dengannya, membuat yang lebih tua kebingungan, masih shock karena kalimat lugas yang keluar dari mulut Hendery tapi ingin tertawa geli melihat kepanikan yang meliputi Jisung hingga mengajak orang-orang dewada untuk bergegas kembali ke hotel.

"Papa Dery tidak boleh berbohong, itu tidak baik. Kata Mama tidak ada adik kok." Balas Chenle santai, berbanding dengan saudara kembarnya yang sudah buru-buru ingin pulang.

"Hahaha yaudah. Mau makan gak?" Tanya Hendery yang langsung diangguki Chenle dan Jisung dengan antusias penuh, tidak terlihat sama sekali jika keduanya merasa lapar. "Mau makan apa?"

"AYAM" / "Pizza" Chenle tertawa saat Hendery menaikkan alisnya karena mendengar dua jawaban berbeda dari keponakannya.

"Apa saja boleh Papaaaa. Yang penting habis itu kita makan es krim, oke? Oke?" Bujuk Chenle setengah memaksa, bibirnya tersenyum lebar, memanfaatkan kesempatan tidak adanya sang mama yang akan melarang mereka makan makanan manis.

"Baiklaaaah jagoan. Let's go!" tawar Yangyang, mengisyaratkan tangannya untuk menggendong salah satu dari si kembar, mengantisipasi jika mereka kelelahan setelah berjalan-jalan.

"Tidak perlu digendong, Uncle Yangyang. Jisung sudah besar, nanti Uncle capek. Uncle boleh gandeng tangan Jisung saja, ini." tolak Jisung halus sambil mengulurkan tangan kanannya, yang langsung dibalas dengan usapan pelan di surai bocah itu.

***


Selamat 4k followers for me 🎉🎉🎉

Ayo drop alesan kalian follow aku, aku tungguin :3

Juga book mana yang jadi favorit kalian

Close to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang