Jadi

4.8K 717 20
                                    

"Jadi gak?" Mark mengernyit heran mendengar pertanyaan Haechan, tidak mengerti arah pertanyaannya. Begitu selesai makan malam, Mark memilih untuk mengajak Haechan segera masuk ke kamar. Beruntung Chenle sudah tertidur nyenyak setelah menghabiskan waktunya merengek kepada papanya, menemani Jisung yang lebih tidak banyak tingkah. Yang lebih muda lalu mengalihkan pandangan, setelah menyembunyikan tatapan kecewanya karena sang suami melupakan janjinya sendiri untuk memberi ciuman kepadanya. Padahal Haechan sudah berharap bahwa bukan hanya anak-anak mereka yang dihujani afeksi dari Mark.

"Jadi apa?"

"Gapapa." Haechan mengibaskan tangannya sekilas, Mark lalu melepaskan kemeja yang digunakannya, menggantinya dengan kaos yang baru saja diberikan oleh Haechan. Mark memperhatikan Haechan yang sudah berpindah ke kasur, memeluk bantalnya, membuatnya lalu berjalan mendekat, berdiri di samping pria itu sebelum mengajaknya bicara.

"Can I sleep with you?" tanyanya takut-takut, khawatir membuat yang lebih muda tidak nyaman.

"Ya emang sama aku kan? Emang mau tidur sama siapa lagi, Papa?" balasnya menertawakan pertanyaan konyol yang lebih tua, mereka sudah berada di kamar yang sama, tapi suaminya bukannya segera menemaninya, dan justru bertanya apakah mereka boleh tidur bersama. Mark menggaruk bagian belakangnya canggung. Padahal dirinya sudah beberapa kali tidur bersama dengan Haechan, nyatanya tidak mengurangi kegugupannya jika berada berdua saja dengan pria itu. Haechan lalu menarik tangan suaminya yang tergapai olehnya lalu memintanya untuk ikut berbaring di sebelahnya. Mark yang menurut, membawa dirinya untuk berbaring di ranjang mereka, memposisikan tubuhnya untuk siap tidur, tepat ketika Haechan menariknya semakin mendekat. Tersenyum, Mark membiarkan Haechan menggenggam erat baju yang dikenakannya, terlalu malu untuk meminta jarak mereka dikurangi. Mark membalikkan tubuhnya hingga mereka berhadapan, berusaha memeluk tubuh yang lebih muda.

"Kenapa, hmmm?" bisik Mark pelan ke arah sosok yang sudah memeluknya erat, menyembunyikan wajahnya di dada suaminya, menghirup dalam-dalam aroma tubuh yang lama dirindukannya itu.

"Mau tidur." jawab Haechan pelan, membuat senyum Mark semakin lebar, tangannya lalu menepuk-nepuk pelan punggung Haechan, mencoba menyamankan keduanya untuk terlelap.

"Sleep tight, mamanya Jisung dan Chenle." bisik Mark pelan sambil mengecupi pucuk kepala pria yang sudah lebih dulu tertidur pulas.

***

Close to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang