Pagi ini Winda dan Reza sedang duduk didepan televisi sambil menikmati beberapa snack didalam toples.
Dirumah hanya ada mereka berdua, Mama Winda dan Bi iyem belanja ke pasar, sedangkan papa Winda pergi menemui rekan bisnisnya.
tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar, mereka berdua kompak menoleh kearah pintu yang tertutup.
"Bukain gih" suruh Reza
"Gue mager bang, lo aja sana" suruh balik Winda
"Cepetan Win, lo ga liat gue lagi sibuk" Reza mengangkat toples dan remot tv yang ada ditangannya.
"Sibuk berleha-leha" sindir Winda
"Udah cepetan sana, keburu tamunya pulang" Reza mendorong tubuh Winda agar segera pergi menghampiri tamu yang datang
"Iya sebentar" Winda berteriak dari dalam rumah sambil berjalan kearah pintu dan membukanya
Saat Winda membuka lebar pintu dan mengetahui siapa yang datang ia sedikit terkejut.
Reina, Angel, Daffa dan Gilang berdiri didepan rumah Winda.
"Silahkan masuk" ucap Winda pada mereka semua ketika ia sudah tersadar dari keterkejutannya, Winda memang tidak suka pada kedatangan Reina kerumahnya namun bukan berarti ia menjadikan itu sebagai alasan mengusir Reina.
"Ada apa kesini?" tanya Winda to the point saat mereka sudah duduk disofa ruang tamu.
"Aku ma--"
"Tamunya siapa Win?" ucapan Reina terpotong saat Reza datang dari belakang
Reza diam saat mengetahui siapa yang bertamu, ia tau siapa itu Reina, karena ia pernah melihatnya dirumah Gavin.
"Lo tunangan Gavin itu kan?" tanya Reza pada Reina dengan tatapan tak suka
"Please, kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya" jawab Reina
"Penjelasan apa lagi sih?" geram Reza
"Bang udah deh, tenang dulu" ucap Winda menenangkan Reza
"Tap---"
"Aku bukan tunangan Gavin, tapi aku dokternya Gavin" Reina menyela ucapan Reza dengan lantang
Deg
Winda dan Reza langsung terdiam...
"Dokternya Gavin? maksudnya?" bingung Winda
Reina mengeluarkan amplop dari dalam tasnya dan meletakkan amplop itu dimeja depan Winda.
"Kalian baca dan liat sendiri" ucap Reina
Dengan ragu Winda mengambil dan mendapati logo sebuah rumah sakit dibagian depan amplop itu. Ia dan Reza membuka amplop itu dan mulai membaca isi surat yang berada didalamnya.
"Ini maksudnya apa? Ga-gavin--?"
"Gavin mengidap kanker darah atau Leukimia dan Leukimia yang diidap Gavin termasuk jenis yang paling berbahaya" ucap lesu Reina
"Gue gak percaya sama ini" Winda melempar surat itu lalu ia berlari ke lantai dua tempat kamarnya berada.
"GAVIN SEKARANG KOMA WIN!" teriak Reina, Winda memberhentikan langkahnya ditengah-tengah tangga
"DIA UDAH GAK PUNYA BANYAK WAKTU" lanjutnya, Winda diam sejenak lalu kembali berlari kekamarnya
blam!
Suara pintu tertutup dengan kencang yang menimbulkan suara cukup keras.
Daffa, Gilang dan Angel sedari tadi hanya bisa menyimak pembicaraan antara Reina, Winda dan Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Gavin || Bright Vachirawit
Teen Fiction[COMPLETED] SUDAH DIREVISI!! sebelum baca follow dulu authornya! Bahasa random . . . Siapa sih yang gak kenal sama Gavin Alfaro Pradiba? Seorang Most Wanted di SMA Angkasa yang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan badboy tapi juga goodboy. Hin...