Chapter 23

8.1K 578 30
                                    

Taehyung:" Jim, apa kau tau isi dari amplop itu?" Tanyanya datar.

Jimin:" Aku tidak tau bahkan Rosé saja melarangku melihatnya. Aku pikir itu mungkin menyangkut urusan wanita." Jelas Jimin ketakutan karena Taehyung sedang menatapnya tajam.

Taehyung:" Kalau hanya urusan sekecil itu, gadis ku tidak akan semarah ini Jim." Geram Taehyung.

Jimin:" Aku bersumpah Tae, aku tidak tau apa²." Ucapnya meyakinkan Taehyung.

Taehyung:" Maka sekarang cari tau ada apa.!" Perintahnya tegas yang dibalas anggukan oleh Jimin.

Jimin:" Tapi Tae, apakah Jennie datang bersama mu?" Tanya Jimin.

Taehyung hanya mengangguk.

Jimin:" Kalau begitu ia tidak mungkin pergi dari luar kantor bukan, karena sekarang semua kendaraan umum sedang libur." Ucapnya menjelaskan.
Taehyung hanya mengangguk dan tiba² berdecak.

Taehyung:" Ckk, aku lupa kunci mobil ku ada di tas Jennie." Ucapnya sambil memegang pelipisnya.

Jimin:" Huhh.... Kalau begitu aku akan pergi sekarang. Kau tenang saja." Ucapnya lalu meninggalkan ruangan Taehyung.

Taehyung pun kembali ke kursi kebesarannya. Dan memijit pelipisnya yang pusing.

Pov Taehyung

Kepalaku sangat pusing sekarang, ini semua gara² gadisku yang tiba² pergi dan dia terlihat marah. Selama aku mengenalnya aku tidak pernah melihatnya marah seperti ini, bahkan saat aku sering mendekati nya. Lalu aku mengambil ponselku dan menghubungi suruhanku.

Taehyung:" Cari tau dimana dan bagaimana keadaan gadisku!" Perintah ku mutlak.

" Tapi tuan aku tadi bertemu dengan nyonya Sana sedang berkumpul di restoran dengan teman² nya." Ucapnya memberitahuku. Dan sekarang aku mengumpat pada diriku sendiri.

Taehyung:" Bukan Sana tetapi Jennie Kim." Ucapku memberitahu nya siapa gadis yang ku maksud. Aku lupa kalau mereka tidak tau gadisku yang kedua.

" Baik tuan." Ucapnya dan aku langsung mematikan sambungan teleponnya.

Taehyung:" Ada apa dengan mu baby? Kau membuatku khawatir." Monologku sendiri. Karena memang benar, sekarang aku sedang khawatir padanya.

Pov End

############

Pov Jennie

Aku melajukan mobil Taehyung dengan kecepatan tinggi. Aku tidak perduli dengan suara klakson dari orang sekitarku, karena pikiranku sekarang adalah menyelamatkan Nancy. Yah dia dalam keadaan bahaya sekarang. Sana ingin membunuh nya, lebih tepatnya orang suruhan Sana. Karena ia sudah mengetahui kalau Nancy selama ini mengintainya. Tapi untungnya Sana tidak tau kalau aku mengetahui rencananya.

Flashback on

Saat Jimin memberikan amplop itu aku pun segera membukanya dan membaca surat itu. Itu adalah tulisan Rosé sendiri.

" Jen, kalau kau membaca surat ini maka cepatlah datang ke*........* Karena Sana menyuruh orang suruhanya untuk membunuh Nancy disana. Dia sudah mengetahui kalau Nancy selama ini mengintainya dan kurasa ia belum tau kalau kau sudah mengetahui semua rencana nya. Dan aku sudah menyelipkan pisau lipat yang terdapat racun disana, untuk kau berjaga²."

Setelah itu aku pun melihat foto yang menunjukkan Sana dengan namja² yang mengenakan pakaian serba hitam. Aku yakin itu orang² suruhan Sana.

Jennie:" Sial kau Sana, dasar brengsek." Ucapku dalam hati lalu menendang meja didepanku sampai laptop Jimin terjatuh. Aku tidak perduli itu. Aku tidak perduli dengan pertanyaan atau pikiran mereka tentangku sekarang. Entah Taehyung atau Jimin. Aku mengabaikan mereka dan langsung pergi keluar dengan berterian "Sialan kau..."

🖤𝑴𝒐𝒅𝒆𝒍 𝒂𝒏𝒅 𝑪𝑬𝑶 𝑹𝒆𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒔𝒉𝒊𝒑💗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang