41. Malam

1.4K 286 562
                                    

EYYO NGANTUK TAPI GA BISA TIDUR!








Felix terbangun di tengah malam, kakinya melangkah satu persatu ditangga rumahnya.

Suara derap langkahnya terdengar di seluruh penjuru rumah, karena sangat sepi. Hanya ada suara jangkrik, air di kolam, serta suara semilir angin, dan detak jam yang berbunyi. Matanya bergulir ke kanan dan ke kiri.

Felix berjalan agak ngeri ke dapur, dia mau minum susu! Bodo amat soal takut, intinya Felix pengen SUSU!!! SUSU!!!.

Felix buka kulkasnya dia ngambil susu kotak yang emang daddy-nya beliin.

"Felix!".

Felix noleh kebelakang saat ngerasa ada yang manggil.

Tapi kosong, cuma ada angin lewat.

Felix jadi merinding, jadi dia langsung nutup kulkas dan lari kecil pengen balik ke kamarnya.

Pas lewatin ruang tamu, angin makin menusuk. Felix mengernyit kala mencium wangi bunga kantil dengan air hujan menyeruak. Felix bergidik ngeri kala itu, mana di luar lagi hujan deras-derasnya.

"FELIX!"

Felix langsung celingak-celinguk nyari asal suara, tapi cuma sepi.

Felix merinding lagi kan. Kakinya dia percepat sampe ke tangga, dia ngeliat anak kecil duduk nunduk sambil main dengan sepatunya yang ughh kumuh dan bajunya yang sedikit ergh ga bisa di jelasin.

Felix ngernyit bingung, Felix yakin 1000% dia anak tunggal dan akan terus menjadi tunggal.

Felix pengen lewat cepet-cepet ke kamarnya. Tapi takut anaknya masih nunduk mainin tali sepatunya.

Felix maksain pengen lewat tapi gajadi pas bocil itu berdiri.

Felix mundur berapa langkah kala melihat wajah bocah itu yang penuh luka sayatan dengan darah yang bahkan belum mengering dan senyuman lebar di bibir robeknya. Tubuhnya masih berlumur darah dengan banyak lumpur yang menempel di tubuhnya yang sangat kotor. Jangan lupa luka menganga di dada bagian kirinya.

Felix mundur beberapa langkah, dia paling gasuka nonton hantu, apalagi DI SAMPERIN HANTU BENERAN.

"Hai Feli!"













































Felix terduduk dari tidurnya, apa apaan tadi? MIMPI APAAN?!.

HEH! JAN MAEN MAEN!

Felix ngelus dadanya kaget dia sama mimpinya, apaan bocah kecil berdarah-darah di depannya, mana senyumnya kek psycho banget.

Felix ngehela nafas, dia perlu minum, dia mau susu.

Baru saja memakai sendal koalanya colekan dibahunya membuatnya refleks menoleh.

"Hai Feli! Kita ketemu lagi!"

Wajah tepat disampingnya sosok yang sama dengan senyum yang sama.

"DADDY!!!!"

Suara tergopoh-gopoh terdengar memasuki kamar Felix, Chris masih dengan wajah paniknya dan kakinya yang bertelanjang. Kakinya doang lho. Telapaknya aja lho.

"WHY BABY KOALA?!"Chris yang lagi kerja di ruangannya kaget denger anaknya

"DADDYYYYY!!"Felix langsung nemplok kayak cicak di daddynya dan nyembunyiin wajahnya di perpotongan leher daddynya itu.

"Hey! Kenapa baby koalanya Daddy?"Tanya Chris panik sambil nepuk-nepuk punggung anak semata wayangnya itu.

Felix ngegeleng tapi masih nyembunyiin wajahnya di perpotongan leher daddynya itu.

Agen SQ Ft. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang