50. cerita sebelum tidur

1.4K 263 805
                                    

Hai
Aku datang dengan sejuta ketidak jelasan yang ada







Renjun membenahi letak kacamatanya, kini pemuda pen ekhem mungil keturunan China itu sedang membaca bukunya.

Buku karya teteh cantik.

Makasih aku emang cantik avv. OMG aku di puji Renjun.

Isinya emang kebanyakan bercandanya karena sebagaimana Renjun tau, penulisnya itu tak punya urat malu, bobroknya udah mendarah daging.

Ya tapi menurut Renjun, itu buku ada gunanya, banyak malahan, contohnya, jangan suka jalan di dekat got atau akan tercebur seperti pemuda bernama Tono.

Hal kecil namun penting✨.

"Gege!"Panggil Chenle dengan suara lumba-lumba yang di jamin menggema ke seluruh rumah.

Renjun sedikit tersentak mendengar suara nyaring yang menggebrak masuk kedalam telinganya tanpa punten terlebih dahulu.

"GEGEEEEEEE!!!!"Chenle merengsek ke kasur Renjun dan berteriak di samping telinganya.

Sumpah gendang telinga Renjun bergetar seperti hati disaat melihat doi bersama yang lain.

Syuqid.

Tapi catat! SAYA TIDAK PUNYA DOI! SAYA TEKANIN SEKALI LAGI! SAYA TIDAK PUNYA DOI!

Sekalipun ada itu hanya HALU.

Renjun mengorek telinganya dengan jari kelingkingnya, sumpah telinganya berdengung.

"Hehe."Kekeh Chenle saat ngeliat muka kesel Renjun.

"Napa sih Le?! Ini udah jam sebelas malem!!! Kenapa sih?!"Tanya Renjun bertubi-tubi ke Chenle dengan nada dan muka kesel yang keliatan jelas banget.

Chenle takut? Oh tentu saja tidak karena dia adalah sepupu kesayangan Renjun.

"Ga bisa bobo hehe."Jawab Chenle sambil terkekeh di akhir katanya.

"Terus? Gege mesti ngapain? Telpon Jiji sana! Biasanya kamu telponan sama tuh tikus sampe molor."Ucap Renjun, biasanya bocah yang tengah mendusel ria di kasurnya selalu melakukan panggilan telepon membicarakan hal random yang tak di pahami mereka dan tertidur dengan sambungan telpon yang entah akan di matikan Jaemin atau dirinya. Ada ada aja bocah bocah itu.

"Jiji udah ngorok! Tadi berisik banget!!! Mana mangap gede banget!!"Ucap Chenle sambil bergidik ngeri mengingat wajah Jisung tidur tadi.

Renjun hanya menganggukkan kepalanya. "Terus Gege mesti apa biar kamu tidur?"Tanya Renjun, dia ingin malam harinya itu diisi bersama buku namun, bocah lumba-lumba itu datang dan merusaknya. Untung Chenle... Bukan Haechan.

"Cerita!!! Ayo cerita!!"Pekik Chenle semangat sambil mengangkat buku yang ada di pangkuan Renjun semangat.

Renjun menghela nafasnya dan mengambil buku yang ada di tangan Chenle.

"Ini bukan buku dongeng Lele sayangnya gege."Ucap Renjun sambil menutup bukunya itu.

"Ish gapapa! Biasanya bukunya Gege bosenin bikin Lele muk bobo!!! Udah gapapa!!!"Ucap Chenle sambil menghentakkan kakinya yang dia luruskan di atas kasur Renjun.

Chenle... Kali ini berbeda... Bukannya mengantuk dan tidur... Warning kamu bakal emosi...

"Yakin?"Tanya Renjun sambil menolehkan kepalanya ke Chenle yang sudah merebahkan dirinya sambil memeluk perut Renjun.

"Terserah Gege yang mana ya?"Tanya Renjun ke Chenle yang mengangguk heboh.

Chenle hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap buku yang sedang Renjun pegang.

Agen SQ Ft. 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang