Suasana di dalam markas sungguh tegang, jaemin masih berkonsentrasi dengan pelacakannya dibantu jeno yang berada di depannya tentu saja.
Dengan tangan yang bertautan semakin mengerat, tekanan yang semakin kuat membuat mereka berdua bergetar hebat.
Darah menyembur dari mulut jaemin, semua terkejut, melihat itu winwin langsung memposisikan dirinya di belakang jaemin. Saatnya menggunakan healingnya.
"aku melihat sebuah rumah besar" jaemin berucap.
"ada penghalang yang membuat aku susah untuk menembusnya".
Jaemin membuka matanya, dia sudah pada batasnya.
"uhuk...uhuk" dadanya terasa sakit.
"jaemin! kau tidak apa?" jeno terlihat sangat khawatir, dia langsung menyanggah tubuh jaemin yang yang sedikit lemah.
Bukannya mereka berdua menggunakan kekuatannya bersama-sama, kenapa hanya jaemin yang terkena dampaknya.
"kenapa hanya jaemin yang berdampak pada semua ini? jika begini aku tidak mau melakukannya" tukas jeno.
Jaemin sedikit tersentuh mendengar ucapan jeno, mungkin selama ini dia salah menilai jeno, dengan sifatnya yang usil.
"jaemin bertugas untuk menerawang dan melacak keberadaan haechan, dan tugasmu adalah merefleksikan bentuknya,
jaemin lebih berdampak karena dia bersentuhan langsung dengan dimensi pembatas saat pikirannya keluar dari sini" jelas tuan byun.
"aku akan mencobanya lagi, percayalah kali ini padaku jeno. Jagalah aku" jaemin tersenyum tipis.
Mereka berdua kembali pada posisi masing-masing.
Kali ini, dengan penuh keyakinan jeno memantapkan dirinya, dia harus bisa menjaga jaemin, bukan hanya rasa khawatir yang kini dia rasakan tapi juga rasa ingin melindungi.
Mereka kembali melakukannya. Kali ini winwin sudah siap siaga di belakang jaemin agar memperkuat fisiknya, agar kejadian seperti tadi bisa diminimalisir.
⭕⭕⭕
side of haechan
Semua gelap, haechan tidak dapat melihat apa-apa. Kaki dan tangannya diikat pada sebuah kursi kayu. Yang diciumnya hanya bau obat-obatan yang sangat menyengat, membuat kepalanya sedikit pening.
"hmmm...hmmmm" dan mulut haechan dibekap oleh kain.
KRIEETT_
Suara pintu terbuka sangat lebar.
TAK
TAK
TAK__
Suara sepatu yang melangkah perlahan itu terdengar menakutkan, membuat bulu kuduk berdiri jika mendengarnya, perlahan-lahan menghampiri haechan yang masih diam tidak bergerak. Dekat dan semakin dekat.
Sebuah tangan kini menyentuh pipi dan dagunya, sedikit terangkat seperti mengadah ke atas. Aroma etanol yang membuat kepala pusing sangat menyengat masuk ke indra penciumannya.
"wah ternyata keponakanku sudah besar, jika aku lihat kau lebih mirip dengan babamu. Sudah lama aku tidak melihatmu seo haechan".
".....".
Haechan tidak menjawab, dia kebingungan, mengapa orang yang didepannya ini memanggilnya dengan sebutan nama seo haechan. Bukankah namanya nakamoto haechan.
SRING_
Kali ini suara pisau yang diasah memenuhi gendang telinga, sangat nyaring dan terdengar tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...