"chanie dengarkan baba, kamu nanti ikut aunty sama uncle ya sayang" seseorang itu berucap mengelus kepala haechan.
"chanie tidak mau baba, chanie mau ikut baba dan dady eoh".
"tidak bisa sayang dengarkan baba ya, baba mohon" seorang yang dipanggil baba itu menangis memeluk haechan.
Braaakk (suara pintu dibanting)
"cepat mereka sudah menemukan kita, kita harus....".
jleebbb~
"Johnny! Dady!" ucap Haechan dan seorang yang memeluknya itu.
Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya, sebuah belati menancap tembus tepat pada jantungnya.
Darah mengucur deras dari dada yang tertembus belati, di belakang sana ada seorang yang sedang tersenyum meremehkan.
Dengan jubah menjuntai, serta topeng berwarna hitam legam dari logam.
"johnny! ten!" terdengar suara dari luar jendela.
Seketika seorang yang membawa haechan berlari ke jendela, dikecupnya pucuk kepala haechan, tanpa aba-aba dia melempar haechan ke luar jendela.
"baba!" haechan berteriak, tubuhnya tiba-tiba ditangkap oleh seseorang.
"kumohon jagalah mereka" dia menangis pilu, dan hanya darah yang tercetak dari bingkai jendela yang dilihat haechan di atas sana.
"baba! baba!" haechan berteriak histeris.
Dia menangis memukul-mukul kepalanya sendiri, tiba-tiba rasa pening menghampirinya, mimpi yang aneh dan itu sangat terasa nyata.
Pintu kamar terbuka menampilkan winwin dan renjun yang masih menggunakan piyama, dilihatnya jam masih menunjukan jam satu dini hari.
Winwin bergegas menghampiri haechan, dia langsung memeluk tubuh haechan ditempelkannya tangannya pada kepala haechan.
"eomma apayo" rintihnya haechan.
"tahanlah sedikit chanie" winwin menekan kepala haechan pelan healing akan diberikan padanya.
"chanie kenapa?" dari arah pintu berdiri jaemin yang juga terbangun.
"tadi aku bermimpi ada seorang yang aku panggil baba, dia melemparku dari jendela eomma".
Mata winwin melotot pelukan pada haechan menguat, tidak mungkin ingatan haechan akan kembali secepat ini.
"nana...bisa kau temani haechan tidur malam ini?" tanya winwin.
Jaemin mengangguk, kemudian dia berjalan mendekati kasur haechan.
"tidurlah, besok kalian akan sekolah".
Winwin dan renjun keluar dari kamar haechan. Winwin tau cepat atau lambat takdir akan kembali pada tempatnya.
Sekolah
Hari ini cuaca cukup cerah, semua berjalan semestinya.
Jaemin, renjun, haechan berangkat seperti bisa menuju sekolah menaiki bus.
Sesampainya di sekolah mereka berpisah menuju gedung masing-masing, haechan bersama felix menuju gedung B, tadi saat memasuki gerbang mereka bertemu.
"aww" felix terjatuh karena menabrak seseorang.
"kau tidak apa-apa felix? maafkan aku" ternyata itu changbin yang baru saja menabrak felix, dia membantu felix untuk berdiri.
"aku tidak apa-apa hyung, kau bersama siapa hyung? dan untuk apa kalian berada di gedung B?".
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...