Haechan POV
"HAECHAN!" aku mendengar seseorang tengah berteriak padaku?
Aku melihat kamarku bewarna merah, aku mendengar sebuah bisikan di telingaku saat ini.
skotóste ólous katastrépste ta pánta, min to afísete na pései (bunuh semuanya hancurkan semuanya jangan sampai tersisa).
"ARGGGHH! diam! diam!" aku menutup telingaku agar bisikan itu berhenti.
Tapi usahaku sia-sia, suara itu terus terdengar membuatku ingin melempar semua barang di depanku, bahkan aku ingin mematahkan tulang seseorang. Aku ingin membunuh.
skotóste ólous katastrépste ta pánta, min to afísete na pései (bunuh semuanya hancurkan semuanya jangan sampai tersisa).
"ah...suara itu lagi" kumohon diamlah.
GREP__
Seorang tengah memelukku sekarang, dekapannya sungguh hangat. Aroma tubuhnya sangat candu, perpaduan citrus dan daun mint yang menenangkan.
Aku seperti mengenalnya.
"haechan tennanglah" dia mengelus kepalaku pelan sambil berbisik padaku.
"ERRGGGHHH" aku mengeratkan gigiku.
Ada aroma lain yang aku cium dari tubuhnya, aroma menggiurkan seperti permen kapas yang sangat manis. Bahkan aku tidak sadar diriku sudah meneteskan air liur.
Perlahan aku mengangkat telapak tanganku, aku tidak tau apakah tubuhku sadar atau tidak karena mereka bergerak sendiri.
Kukuku menajam, aku mengelus pelan lehernya.
CREKK_
Aku berhasil mencakar lehernya hingga mengeluarkan darah, aroma manis itu semakin kuat tercium.
Aku menjilat tanganku yang dilumuri darahnya, rasanya menyenangkan. Ada euforia tersendiri yang aku rasakan. Yang aku bingungkan orang yang masih memelukku ini tidak bergerak sama sekali, bahkan tidak protes saat aku melukainya.
"tidak apa haechan, tidak apa. Tapi maafkan aku untuk saat ini. Ini belum waktunya".
Dia melepas pelukannya. Kini aku dapat melihat wajahnya yang diterangi lampu kamarku yang temaram.
"mark hyung?"
Tubuhku terasa melayang, ternyata mark sedang melempar tubuhku ke atas kasur. Dan dia kini menindih tubuhku, mengunci pergerakanku.
Apakah kini dia mencekikku?
"hah...hah mark hyung?" kenapa mark hyung melakukannya.
"sadarlah haechan, sekali lagi maafkan aku".
Dia menempelkan bibirnya padaku, melumatnya kasar. Sangat dalam, dan terlalu cepat.
"ma..aark hyung, eungghh~" aku tidak bisa bernafas, sungguh tidak bisa.
"sadarlah" dan gelap seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...