{11}

4.3K 653 20
                                    

doubel up...ヘ( ̄ω ̄ヘ)

maafkan bila masih ada typo...

enjoy and happy reading

🔖🔖🔖

side of someone

Changbin sedang berada di sebuah rumah besar dimana tuan yang memerintahkannya tinggal di sini.

"laporan apa yang kau bawa changbin?".

Changbin berdiri dari duduknya, membungkuk 45° sebagai tanda hormat pada tuannya.

"saya ingin melaporkan, bahwa tim elit masih sulit untuk melacak keberadaan kita. Dengan menggunakan perisai pelindung yang mengelilingi rumah ini,

kurasa kita masih aman, tuan juga sebaiknya jangan keluar terlebih dahulu karena saya masih belum tau jumlah tim elit yang sedang bertugas".

"bagus, aku suka kerjamu changbin, teruskan pengintaianmu".

"satu lagi tuan, sepertinya bukan dirimu saja yang menginginkan darahnya".

"maksudmu?".

"kau ingat ramalan itu? seorang yang akan membunuhmu dengan senjatanya? dia adalah anak pertama keluarga jung tuan".

Seorang yang dipanggil tuan itu tertawa, memegangi perutnya yang keram akibat tertawa terlalu keras.

"aku lupa keponakanku itu sudah besar ternyata".

Tanpa mereka sadari seseorang dari balik pintu sedang mendengarkan percakapan mereka sedari tadi.

"ternyata mark ya? sudah kuduga dia orangnya".

Side of mark

Mark panik, karena saat dia kembali ke meja tempat haechan menunggu, dia tidak menemukannya di sana.

Wajahnya panik, dia berlari ke luar cafe mengedarkan pandangannya. Dia menajamkan penciumannya tapi nihil.

Mungkin haechan sudah lumayan lama meninggalkan kawasan ini, mark kalang kabut, dia tidak boleh kecolongan kali ini.

Dia merasa bodoh, karena sedari tadi tidak memperhatikan haechan, ini semua karena dia terlalu fokus berbicara pada mina.

Mark mencoba untuk menelpon haechan tapi sayangnya handphone haechan mati.

"haechan!" mark berteriak memanggil haechan.

"haechan! dimana kau! tolong jawab aku, kumohon".

Mark berlari tak tentu arah, perasaannya menjadi tidak enak, dia berharap sesuatu yang dia takutkan tidak terjadi.

"mark?" seorang memanggilnya lagi.

"vernon? bangchan?" tanyanya.

"kau kenapa? kenapa terlihat sangat panik?" tanya vernon.

"aku sedang mencari haechan apa kalian melihatnya? aku datang dengannya tadi".

Vernon dan bangchan saling menatap.

"kami tadi melihatnya ke arah sana, dia sedang bersama bocah kecil yang membawa balon merah. Kami kira dia adik atau keponakannya" lanjutnya.

Wajah mark langsung berubah pucat, setelah dia mengucapkan terima kasih, mark langsung menuju arah yang ditunjukan vernon.

"aku harus segera menemukan haechan" monolognya mark.

5 jam sebelumnya

Sebuah mobil putih terparkir di luar rumah haechan, memantau keadaan rumah yang masih terlihat lengang.

[03][pt.1] Pure Blood VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang