Semenjak haechan tertidur dari pulang sekolah, pagi ini dia baru terbangun. Hal itu membuat seisi rumah sangat khawatir. Bagaimana jika haechan akan tertidur lama sekali, seperti kejadian yang lalu.
Kini dia tengah duduk melamun di atas balkon kamarnya, berjemur menikmati sengatan matahari pagi yang menyegarkan, dia sudah mandi tadi, dan kini waktunya bersantai menikmati susu hangat yang berada di genggamannya.
Suara klakson motor terdengar dari arah bawah, dapat dia lihat kini eric sedang memasuki halaman rumahnya. Dia mendongak melambai ke arah haechan.
"mau jalan-jalan?" ajak eric.
Haechan mengiyakan ajakan eric, dia bosan berada di rumah. Apalagi di rumah hanya ada dirinya dan renjun saja.
Haechan mengganti pakaian santainya dengan pakaian kasual tidak terlalu ribet, hanya kemeja dan jaket saja serta celana jins nya.
"hyung!" tidak ada sahutan sama sekali.
"hyung!"
Haechan pergi ke kamar renjun, dia lihat renjun masih berada di atas kasur bergulung dengan selimutnya yang tebal. Karena hari libur mungkin renjun malas bangun pagi.
"hyung, aku akan keluar bersama eric, boleh ya?.
"hmm...keluarlah dan hati-hati".
Mendapat persetujuan dari hyungnya akhirnya dia keluar menemui eric yang sudah menunggunya di depan rumah.
"tumben ric? mau jalan kemana?" tanya haechan.
"kemana aja, aku bosan di rumah jadi tadi keliling-keliling, pas aku lihat sudah sampai di sini ternyata" jawabnya.
Eric memberikan helm kepada haechan, menyuruhnya naik ke atas motornya. Haechan hanya menurut, sesekali jalan-jalan tidak apa kan.
⭕⭕⭕
side of jaemin
Kini jaemin sudah berada di sebuah cafe di pusat kota. Dia baru saja datang dan kini sedang menikmati ice americano yang sudah dia pesan.
klingg~
Sura lonceng yang menggantung di dalam pintu cafe berbunyi menandakan ada seorang pelanggan sedang memasuki cafe ini.
Orang yang baru saja masuk kini melangkah menuju meja tempat jaemin bersantai, mungkin dia telah janjian dengannya.
"sudah lama jaemin?" tanya orang itu.
"tidak jeno, aku baru saja sampai" jawab jaemin.
Ternyata orang yang baru datang itu adalah jeno, mereka sudah membuat janji setelah kejadian kemarin mereka memutuskan untuk berbicara kembali.
"jadi bagaimana penawaranku?".
"aku tidak tau jeno, apa aku bisa melakukannya? bagaimana dengan renjun hyung? apa dia tidak kita ajak juga?".
"tidak bisa, biarkan dia bersama haechan. Keberadaanya akan tetap membuat haechan aman, semoga saja,
aunty winwin juga sudah memberitahumu bukan? ini penting. Aku juga tidak tau, mengapa aku tiba-tiba saja diajak oleh eomma".
Jaemin tampak berfikir, dia tidak menyangka bahwa keistimewaan yang dia miliki, berhubungan dengan keistimewaan yang dimiliki jeno. Jadi benar apa yang sering dia lihat, bahwa dia akan terikat dengan jeno. Mau atau tidak mau, ini sudah ditakdirkan.
Dia sudah memikirkannya matang-matang, bahkan eommanya sudah memberitahukan dirinya kebenaran akan haechan, tentu tadi malam dia sangat terkejut.
Walau haechan bukan dongsaengnya tetapi tetap saja dia sangat menyayanginya, bagaimanapun dia akan menjaganya, terlepas nantinya dia akan menjadi penjaga setia dari haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...