Di ruang kesehatan kini sudah ada haechan ditemani changbin di dalam, changbin tengah menggenggam tangan haechan dan menatapnya sendu.
Dirapikannya poni haechan yang sedikit berantakan.
"kau memang manis chanie" ditatapnya muka haechan lembut.
"uncle yuta" haechan mengigau, kini dia menangis serta peluh keringat mulai membasahi dahinya.
"haechan, kenapa?" changbin bangun dari duduknya, mencoba membangunkan haechan dengan menepuk pipinya pelan.
Haechan terbangun yang dilihatnya pertama kali adalah sosok changbin, dia langsung menubrukkan tubuhnya ke dada bidang changbin.
Tubuhnya bergetar hebat, mimpi yang sama dan itu terasa sangat nyata sekali, mengapa haechan memanggil ayahnya dengan sebutan uncle.
Haechan masih saja terisak, menangis dalam pelukan changbin. Tiba-tiba pintu ruang kesehatan terbuka menampilkan renjun, jaemin serta felix di sana. Dan jangan lupakan changbin dan haechan masih berpelukan.
"haechan kau tidak apa-apa?" renjun terlihat panik.
Haechan mengangkat kepalanya, dia semakin menangis kala melihat renjun dan jaemin.
"renjun hyung!" dia melepaskan pelukannya dari changbin kini giliran renjun yang di peluk.
"sepertinya aku pergi dulu, aku sudah selesai" changbin keluar dari ruang kesehatan.
Sebelum itu changbin berhenti di dekat felix menepuk pucuk kepalanya yang tertutup rambut blondenya.
"jangan terlalu banyak berfikir lix, aku pergi dulu" ucapnya dan kini benar-benar pergi dari ruang kesehatan.
⭕⭕⭕
side of hidden
Ruangan bawah tanah yang cukup tertutup, jauh dari keramaian. Hanya lampu-lampu neon yang menerangi ruangan tersebut.
Terdapat meja panjang di sana yang sudah dijejerkan beberapa kursi untuk diduduki seseorang.
Di tengah ujung meja sudah ada seseorang yang sedang duduk tenang menunggu yang lain untuk datang.
KRIIEETT__
Pintu itu terbuka menampilkan orang-orang yang memang sejak dia tunggu untuk datang ke ruangan ini. Satu persatu dari mereka mendudukkan diri pada kursi yang sudah disediakan.
"sepertinya semua sudah berkumpul, jadi akan dijelaskan kenapa kalian aku kumpulkan".
Semua yang ada mengangguk, mendengarkan penjelasan yang akan di sampaikan.
"aku ingin menggunakan haechan sebagai umpan" ucapnya.
"tidak! aku tidak ingin menggunakan anakku sebagai umpan" ucap winwin langsung menyela, ternyata salah satu yang hadir dalam perkumpulan itu adalah winwin.
"winwin dengarkan dulu ya, kita dengar detail rencananya dulu" ucap taeyong.
"aku tau kau akan menolak win, tapi kita harus bergerak cepat jika tidak rencananya selama ini akan berhasil. Dia juga pasti akan mencelakakan haechan".
Winwin yang mendengar itu terdiam, memang benar orang yang kini mereka cari sangat berbahaya, terlebih lagi keberadaanya masih belum diketahui.
"kita hanya akan menggunakan haechan sebagai umpan agar dia keluar dari persembunyiannya. Kita semua tau dia membutuhkan darah haechan untuk menyembuhkan dirinya,
johnny telah memberikannya efek rancun yang sangat mematikan saat dia melawannya dulu, dan dia tau hanya haechan yang bisa menyembuhkannya".
Winwin semakin bungkam, di satu sisi dia ingin tetap menjaga dan menyembunyikan haechan tapi takdir terus saja mengejar mereka. Terlebih lagi ada renjun dan jaemin yang sewaktu-waktu dapat menjadi sasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...