Matahari mulai menampakan dirinya, menyusup dari celah gorden yang sedikit terbuka. Menerpa wajah mungil lelaki manis berkulit tan yang masih terlelap tidur.
"yakk!!! lee haechan bangun kau, hari ini hari pertamamu sekolah!" teriak renjun dari arah luar kamar haechan.
Dengan malas dan berat hati haechan terbangun mengucek matanya, meregangkan setiap persendian tubuhnya yang terasa kaku sebab posisi tidur yang semalam.
"hyung tidak usah teriak-teriak ini bukan hutan. Kalau aku sakit saja hyung bersikap lembut. Sekarang maungnya kumat" dengan gontai haechan menuruni tangga berjalan ke arah meja makan.
"ini hari pertamamu sekolah kau tau, aku dan jaemin harus mengantarmu dulu ke ruang administrasi"
"benar kata renjun hyung, kami harus mengurusmu dulu anak kecil. Kau baru masuk kelas 10 jangan banyak tingkah".
Memang, renjun dan jaemin sudah memasuki kelas 11 sedangkan haechan baru masuk sekolah.
Setelah dari tidur panjangnya haechan akan melihat dunia luar, semoga semuanya berjalan lancar. Haechan juga perlu mengenal pendidikan dan bersosialisasi.
"eomma dimana hyung?"
"eomma sedang di kebun belakang biasa menyirami bunga mawar kesayanganmu" jawab renjun.
"habiskan makananmu haechan kemudian mandi, cepat kita harus mengejar jadwal bus kalau tidak mau ketinggalan".
Dengan tergesa-gesa haechan melahap sarapannya, membiarkan piring kotornya diatas meja. Kemudian langsung berlari ke arah kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.
"yak haechan!!! setidaknya kau taruh piring kotormu di wastafel" teriak renjun lebih keras.
Setelah berteriak kepada haechan yang sudah menghilang dibalik pintu kamarnya, renjun membereskan piring mereka dan menaruhnya di wastafel.
"akhh..." tiba-tiba saja jaemin memegang kepalanya.
Renjun langsung berbalik melihat jaemin yang menjerit tertahan, berlari kearah adiknya yang terlihat menahan sakit.
"nana kau kenapa? eomma!!!"
Dari arah belakang rumah terlihat winwin langsung berlari menghampiri kedua anaknya. Winwin terkejut melihat jaemin yang sudah berkeringat memejamkan matanya serta menjabak surai halusnya.
(dalam pengelihatan jaemin)
"baunya harum sekali, seperti madu dan vanila. Dia datang, takdirku telah datang" laki-laki dengan wajah kelam nan dingin menyorot ke semua arah.
"aku merasakannya, dewiku ada disini. Aku akan mencarimu, ternyata dia salah satu murid baru" laki-laki dengan tubuh tegap dengan smirk yang cukup misterius.
"hah...hah..hah...hah...hyung, nana, sakit"
bruukkk
Haechan terjatuh setengah sadar memegang dadanya merasakan sakit yang luar biasa. Salah satu dari dua laki-laki itu mengangkat tubuh haechan dan berlari membawanya ke uks.
"nana sayang" ditepuknya pipi jaemin lembut oleh winwin.
Winwin menyentuhkan jari telunjuknya kearah dahi jaemin, memejamkan matanya berkonsentrasi agar jaemin kembali kepada kesadarannya semula.
Tidak lama setelah itu jaemin membuka matanya, dengan warna mata yang masih berwarna merah.
"tenanglah na...apa yang kau lihat?" tanya winwin lembut.
"eomma aku melihat ada dua namja yang sudah menanti haechan tapi aku tidak melihat wajahnya".
Winwin dan renjun terkejut mendengar penuturan jaemin, apakah ini yang dibicarakan mendiang nenek.
Akan ada dua namja keturunan vampir yang akan memperebutka haechan. Ini semua berkaitan akan kejadian besar dahulu.
Salah satunya akan melindungi haechan dan salah satunya akan menghancurkan, namun satu kesamaan mereka. Mereka mencintai haechan memiliki perasaan kepadanya.
Ini semua adalah pengelihatan neneknya dulu, untuk memperingati mereka akan bahaya besar yang akan datang. Dan waktu itu akan tiba dimana saat haechan membuka matanya.
Sekarang kekuatan itu menurun ke jaemin, keistimewaan dari sang nenek. Dia belum terbiasa akan keistimewaan itu. Kepalanya akan terasa sakit, bahkan pernah saat jaemin pertama kali menerima pengelihatan matanya sampai mengeluarkan darah.
Sedangkan renjun menerima keistimewaan menurun dari ibunya, healing. Dia bisa menngobati dan meracik obat-obatan. Sedangkan haechan? masih tidak dapat diketahui.
Karena dari ketiganya, haechan adalah manusia. Tidak ada darah vampire yang menurun darinya. Namun ada rahasia dibalik itu, ada keistimewaan yang terkunci di dalam dirinya.
"hyung siapkan obat yang kau buat itu, kita harus berjaga-jaga, kita harus membuat kejadian yang tadi ku lihat tidak terjadi".
Renjun mengangguk dan berjalan ke kamarnya mengambil obat yang dibuatnya. Ini semua karena nenek dan ibunya yang mengajarinya untuk berjaga-jaga dan ternyata obat itu akan digunakan sekarang.
"eomma aku takut...kenapa aku harus melihat sesuatu yang tidak ingin aku lihat"
"jangan takut...itu keistimewaanmu dengan itu kau dapat melindungi saudara-saudaramu. Kau masih memiliki ibu juga"
Dipegangnya kepala sang anak, winwin kembali memejamkan matanya memberikan healing kepada jaemin. Berangsur mata jaemin sudah tidak berwarna merah bertepatan dengan itu renjun dan haechan keluar dari kamarnya.
"nana kenapa?" tanya haechan khawatir.
"aku hanya sakit kepala haechan tenanglah ibu sudah memberikanku healing". jawab jaemin meyakinkan haechan.
"ayo cepat nanti kita ketinggalan bus"
Ditariknya lengan kedua adiknya, kemudian mereka bertiga melambai kearah winwin berpamitan dan tersenyum cerah.
Ada rasa khawatir dalam diri winwin, dia sangat menyayangi anak-anaknya. Karena kejadian dulu mereka harus hidup dalam ketakutan dan trauma.
Winwin menghela nafas menutup pintu ruang utama, berjalan kearah satu ruangan dengan foto yang bertengger manis disana.
"hyung seandainya kau ada disini bersamaku menjaga anak-anak. Apa benar aku bisa menjaga mereka, bisakah kulakukan permintaanmu itu hyung?"
Disana bertengger foto mendiang suaminya Nakamoto yuta, yang tewas dalam kejadian besar terdahulu merenggut semua kebahagiaannya bahkan membuat luka yang sewaktu-waktu dapat menganga pada ketiga anaknya.
Winwin menangis, sungguh dia tidak bisa melupakan kejadian itu, tepat di depan kedua matanya suaminya terbunuh dengan tragis. Dan dia hanya bisa bersembunyi memeluk ketiga putranya.
Satu hal lagi, suaminya memintanya agar menghilangkan kejadian buruk itu pada haechan, ya hanya pada haechan.
Saat itulah winwin melakukan healing pelupa ingatan, yang membuat haechan harus tidur selama tujuh tahun serta kehilangan ingatan pada kejadian itu. Memberika memori ilusi agar menutupi memori haechan yang asli.
Tbc🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...