"wah hyung sekolahnya besar sekali, kenapa aku tidak tau ada sekolah sebesar ini" haechan mendongak menatap gedung besar dan luas di depannya.
"karena sekolah ini ada dua bagian chanie, gedung A untuk para vampire dan gedung B untuk manusia ini sekolah gabungan, paham?" jawab jaemin yang masih menggandeng haechan.
"ahhh pantas saja kalian menggunakan jas berwarna hitam sedangkan aku coklat itu alasannya, untuk membedakan. Sempat tadi aku ingin protes karena beda sendiri".
"sudahlah ayo kami antar ke ruang administrasi, karena kau telat mendaftar kemarin" tarik renjun pada dua dongsaeng nya.
Sesudah sampai disana, setelah mengurus keperluan haechan guru mengarahkan murid baru dan lama untuk berkumpul di dalam aula untuk penyambutan murid baru.
Di dalam aula
Dengan nada khawatir renjun berpesan kepada haechan karena setelah ini mereka akan berpisah, barisan para vampire dan manusia dibedakan.
"ingat! jika ada apa-apa jangan segan memanggil kami, kami akan segera menghampirimu" haechan mengangguk.
"tenang saja hyung aku akan baik-baik saja, jangan mengkhawatirkanku kita hanya berbeda barisan kenapa kalian berlebihan sekali, seakan aku baru keluar dari gua".
Pada nyatanya memang seperti itu, sebelum mereka berbaris renjun dan jaemin meminum obat yang diberikan penjaga saat akan memasuki aula tadi. Dua jenis obat yang memang diberikan khusus pada murid keturunan vampire.
Obat pertama untuk menekan insting vampire mereka, dan yang kedua adalah tablet darah yang di ekstrak dari hewan agar rasa haus mereka akan darah diminimalisir.
Di sekolah ini juga menyediakan kantong darah, tapi itu adalah darah hewan yang di ekstrak, para vampire diizinkan meminum darah manusia namun dengan ketersediaan manusia itu juga. Tapi hanya secukupnya tidak sampai menewaskan.
Jika ada yang melanggar maka mereka akan dihukum menjadi vampire golongan D vampire liar yang siap diburu oleh para pemburu vampire. Itu yang membuat mereka harus bersikap baik berbaur jika tidak ingin dibunuh.
"ini minum juga" renjun menyerahkan obat berwarna putih.
"aku juga harus minum?" tanya haechan.
"minum saja, itu bukan obat yang seperti kami minum. Itu obatmu kau belum sembuh total" perintah jaemin.
Tanpa protes haechan memasukan obat itu kedalam mulutnya merampas botol air yang digenggam jaemin. Obat yang diberikan renjun adalah obat agar aura keberadaan haechan tidak tercium agar kejadian yang di lihat jaemin di rumah tadi sedikit kemungkinan tidak terjadi.
"sudah kan sana pergi ke barisan kalian"
Haechan melenggang pergi kearah papan kelas yang menunjukan barisannya, khusus murid baru diberikan papan penanda dulu.
"anak-anak sekalian selamat datang di sekolah culture, saya berharap kalian bisa saling berteman walaupun kita berbeda seperti ini, saya mengharapkan kita bisa hidup berdampingan" ucap kepala sekolah yang sedang berdiri di podium.
"peraturan disini sangat ketat, jika ada kejadian penindasan atau ada vampire yang menggunakan kekuatannya di area sekolah untuk melukai yang lain kami akan melakukan hukuman dan tindakan tegas".
"oleh karena itu saya menunjuk para perwakilan vampire golongan A dengan predikat terbaik untuk mengawasi kalian semua, silahkan naik ke atas".
Semua terdiam, memang tidak diragukan lagi visual dan kecerdasan vampire keturunan golongan A benar-benar kelas atas. Ada delapan siswa vampire golongan A yang naik ke atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...