Setelah menggunakan pakaian haechan dan changbin turun ke bawah untuk menemui yang lainnya, changbin menggendong haechan piggyback, dia masih tidak bisa berjalan dengan benar. Atau haechan sendiri yang malas untuk berjalan, karena bisa saja dia menyuruh renjun untuk menggunakan healing kepada dirinya.
Di bawah sana mark tengah meringkuk sekarang, dia menelan ludahnya kasar, sangat berat. Bagaimana tidak, dari atas sana changbin sudah mengeluarkan aura darknya. Menandai kekuasaannya atas haechan, karena dia masih berhak di atas mark.
"sshhh...hyung pelan-pelan".
"maaf haechan, hyung sudah pelan-pelan".
Changbin tengah mendudukkan haechan di kursi busa sekarang, menaruhnya pelan agar tidak menyakiti bagian bawah adiknya. Ini semua gara-gara oknum bernama mark.
"kau" tunjuk changbin pada mark.
"kenapa hyung" jawab mark membuat tanda peace, dan sedikit cengengesan.
"sejak kapan kau memanggilku hyung? mark sialan".
"sejak aku tau kau akan menjadi kakak iparku hyung".
"cihh...aku belum memberimu restu. Belum apa-apa kau sudah menyakiti adikku. Dan sekarang arrgghh...mark".
Changbin mencoba menahan lebih kuat lagi amarahnya, dia juga tau jika tidak ada mark maka adiknya akan terjebak menjadi vampire liar.
"maaf hyung, itu untuk kebaikan haechan bukan. Dia juga menik...ma ti...dak jadi".
Mark bungkam karena mendapatkan tatapan mematikan dari changbin, dia baru tau jika changbin ternyata menyeramkan juga. Dia baru tau sisi changbin yang satu ini.
Sedangkan jaemin dan renjun, jangan tanyakan mereka berdua karena mereka sekarang sedang menahan tawa mereka melihat mark yang sedang disidang oleh changbin.
"renjung hyung, nana" panggil haechan.
Renjun dan jaemin langsung menghadap ke arah haechan.
"apa aku akan tetap menjadi adik kalian? maksudku sekarang aku itu...".
"kau tetap adikku chanie" ucap renjun dan jaemin hanya mengangguk.
"apapun itu kau tetap menjadi adikku, entah itu kau dari keturunan darah murni atau apa. Tapi kami tetap menyayangimu".
"terima kasih hyung...ashhh" haechan mencoba untuk berdiri tapi bokongnya masih sakit.
"perlu aku obati?" tawar renjun.
Haechan mengangguk.
"kalau begitu kita ke ruangan lain, sepertinya eomma dan aunty ingin berbicara juga pada mark dan changbin".
Renjun berinisiatif untuk membawa haechan ke kamar tamu karena dia melihat winwin dan taeyong tengah bermuka serius sekarang, mungkin ada yang ingin didiskusikan. Jaemin ikut bersama renjun dan haechan, dia tidak ingin di sini sendirian, tidak ingin mendengar topik yang mungkin membuatnya pusing.
⭕⭕⭕
Taeyong sudah duduk di kursi tengah, memandang ketiga orang yang kini tengah serius memandang kearahnya juga. Beberapa lama suasana hening akhirnya taeyong membuka suara.
"sepertinya waktunya tidak akan lama lagi, bukankah kekuatan haechan sudah bangkit. Keberadaan lord of darkness juga sudah diketahui. Apa kau tau tempat persembunyiannya yang lain changbin?".
Changbin menggeleng.
"aku tidak tau, yang aku tau hanya ruang bawah tanah di vila ayah angkatku, saat mark menyerang aku tengah ditugaskan keluar. Mungkin itu hanya akal-akalan pamanku saja".
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...