Di kelas
Jam pelajaran sudah selesai, kini haechan sedang menunggu renjun dan jaemin menjemputnya.
"haechan dimana renjun hyung dan nana hyung?" tanya felix.
"mungkin sebentar lagi mereka akan datang, kau ikut kan lix?".
"ya aku ikut, aku ingin melihat rumahmu chanie".
Haechan merapikan buku-bukunya kembali, mengecek handphone ingin menghubungi hyungnya. Tiba-tiba bahunya ditepuk.
"cha...chanie" felix memanggil dengan suara terputus-putus.
Mendengar itu haechan langsung mengangkat wajahnya, dan begitu terkejutnya saat dia melihat siapa yang di depannya.
Seorang namja beralis camar, dengan rahang tegas, hidung terpahat sempurna dan bibir yang tipis. Jangan lupa jarak mereka sangat dekat.
Haechan hanya mengerejap lucu, pikirannya melayang, dia tidak mendengar teriakan para siswa-siswi yang melihat mereka.
"kau adiknya renjun kan?" mark bertanya.
Haechan hanya mengangguk lucu.
"ikutlah denganku, renjun dan jaemin menunggu di parkiran".
"aku tidak mau, bagaimana aku bisa percaya. Lagipula aku bersama felix".
Mark melirik felix, hal itu membuat felix takut, tatapan mark sungguh mengintimidasi.
Mark merogoh saku celananya, meraih handphone miliknya.
"halo changbin kau dimana?"
Haechan dan felix hanya menyimak.
"oke...kau ikut aku ke rumah, akan ada yang menumpang denganmu".
Mark mematikan sambungan.
"ayo...temanmu akan ikut".
Mark, haechan, dan felix pergi bersama ke parkiran. Haechan bingung kenapa semua menatap mereka dengan tatapan bertanya, iri bahkan ada yang histeris.
Sampainya di parkiran, haechan dapat melihat renjun serta jaemin di sana.
"hyung!" teriak haechan.
"hyung...kenapa tidak menghubungiku, dan kenapa kita harus ikut dengan dia?" tunjuk haechan.
"maafkan hyung, begini aku ada kerja kelompok dengannya, karena aku tidak bisa meninggalkan kalian aku ajak saja kalian ikut" jawab renjun.
"ayo masuk ke dalam mobil" perintah mark.
Dari arah belakang terdengar suara motor dan ternyata dikendarai oleh changbin.
"jadi siapa yang akan ikut denganku?" tanyanya.
"aku hyung" jawab felix.
Changbin hanya mengangguk dan langsung menyerahkan helm kepada felix.
Sedangkan haechan, renjun dan jaemin naik ke mobil. Posisinya sekarang haechan di depan dengan mark, renjun serta jaemin di kursi belakang.
"aku akan menghubungi eomma dulu kalau kita akan terlambat pulang agar eomma tidak khawatir" renjun dan jaemin hanya mengangguk.
Suasana di dalam mobil sangat hening tidak ada yang memulai percakapan, rasanya sangat canggung.
Mark melirik ke arah haechan, namja manis itu hanya menunduk memilin jas seragamnya.
"aku mark siapa namamu?" tanya mark memulai percakapan.
"ah...aku nakamoto donghyuck tapi hyung bisa memanggilku haechan".
Tidak ada pembicaraan lagi suasana kembali hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
[03][pt.1] Pure Blood Vampire
Fanfiction[ COMPLETED ] [Vampire] [Fantasy] "takdirmu bisa menjadi pelindung dan kekuatanmu, atau bahkan dia bisa jadi penghancurmu. Itu tergantung bagaimana kau menyikapinya" "bagaimana aku akan mengenali takdirku?" "kau akan tau nanti saat waktunya tiba, ta...