Part 31

782 61 5
                                    

Kyra menoleh menatap kaget Cassian yang sedang mengemudi saat suaminya menggenggam tangan kanannya sambil tersenyum.

Kyra ikut tersenyum melihat tanggannya yang digenggam. Sedikit rasa bahagia ada di dalam hatinya tapi ia tak bisa memungkiri perasaan takut juga hadir dalam perasaannya, takut jika Cassian akan melepaskan genggaman ini.

Sejak ia dan Cassian berbaikan, suaminya tak pernah bisa lepas dari Kyra. Bahkan Cassian selalu memeluk Kyra ketika masak,membaca buku, dan waktu dimana ia bisa melakukannya.

Cassian menghentikan laju mobilnya di drop area. Ia keluar dari mobil dan membukakan mobil untik Kyra, membiarkan petugas memakirkan mobilnya.

Ia kembali menggenggam tangan Kyra, menatap istrinya ragu - ragu. " Apa kau yakin ingin bertemu dengannya?"

Kyra mengangguk yakin. " Baiklah" ucap Cassian mengencangkan genggamannya dan membawa Kyra masuk kedalam apartemen.

Langkah sepasang suami istri itu akhirnya berhenti di depan sebuah pintu yang minggu lalu Kyra datangani. Cassian mengeluarkan sebuah kartu dan masuk terlebih dahulu.

" Cassian!! Akhirnya kau datang juga. Aku yakin kau tidak mungkin bisa berpisah lama denganku maupun anak kita" ucap Gwen langsung memeluk Cassian erat.

Cassian membiarkan Gwen untuk beberapa saat sebelum ia melepaskan melukan itu perlahan. " Bagaimana kabarmu?"

Gwen tersenyum dan mengelus perutnya, " Kami baik - baik saja. Sesekali ia menendang dengan kencang"

" Kau akan tinggal disinikan?" Tanya Gwen bersemangat. Cassian menggeleng perlahan, " Aku kesini untuk memenuhi keingin Kyra"

Kyra pun masuk kedalam apartemen yang tentu saja disambut raut wajah kaget dan kecewa dari Gwen. " Sudah lama kita tidak bertemu Gwen" sapa Kyra dengan wajah tegarnya.

" Kyra... apa.... apa yang ia lakukan disini"

Kyra melangkah penuh yakin sampainia sejajar dengan posisi suaminya, "Tentu saja aku ingin bertemu dan berbicara pada wanita yang tengah mengandung putra dari suamiku"

Raut wajah Gwen mendadak kesal saat Kyra melingkarkan tangannya di lengan milik Cassian. " Cass.. bisa kah kau meninggalkan kami berdua?"

Tentu saja Cassian mengiyakan. Ia kemudian meninggalkan kedua wanita yang ada di hidupnya berbicara empat mata dan menunggu di ruang bar.

" Kau.. apa kau tak memiliki sedikit penyesalan sampai kau masih berani menatapku sinis seperti itu?" Sindir Kyra terlebih dahulu. Gwen hanya tersenyum licik sambil kembali menatap Kyra, " Menyesal? Untuk apa? Mengandung anak dari orang yang aku cintai sama sekali bukanlah hal yang harus disesali"

Mendengar itu Kyra menahan amarahnya, wanita ini benar - benar tak terlihat menyesal dan justru menampilakn ekspresi kemenangan. Gwen mengelus perutnya, bermaksud memamerkan perutnya yang hampir besar, " Kami akan memiliki anak. Kau tahu aku dan Cassian tak mungkin bisa lepas satu sama lain setelah anak ini lahir. Lalu apa yang kau harapkan?"

Ia berjalan mendekati Kyra, mendekatkan wajahnya disamping wajah Kyra dan berbisik, " Mungkin saja dia akan melupakanmu, dan memilih untuk hidup bersama anak kami."

" Kau yang seharusnya menyesal jika membuang energimu untuk mempertahankan semua ini"

Kyra mengepalkan tangan dengan kuat, sebagai orang yang sedang dipuncak emosi ia ingin sekali rasanya menjambak rambut wanita yang ada dihadapannya kini. Namun ia tersadar jika ia melakukan itu, ia akan sama nampak bodoh dan mungkin saja itu akan membahayakan kandungannya.

KyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang