Kyra membuka matanya saat cahaya sinar matahari memasuki kamarnya. Ia menarik selimut tatkala menyadari kini dirinya tak mengenakan sehelai benang pun.
Ia melihat sekitar, Cassian tak ada di tempat. Kemana Cassian?
Ia kesampingkan dulu soal dimana Cassian. Bibirnya tersenyum saat mengingat apa yang terjadi semalam. Tak pernah terfikir oleh Kyra bahwa ia bisa membuka hatinya untuk Cassian dan begitupun Cassian secepat ini.
"Kau sudah bangun?" Tanya Hermawan dari luar kamar. Kyra dengan cepat kembali mengenakan pakaiaannya dan membukakan pintu untuk ayahnya.
" Kau bangun cukup siang. Jadi ayah mengetuk pintu kamarmu"
Ah ya. Kegiatan semalam cukup membutuhkan energi. Bahkan Kyra tersendiri tak sadar saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12 siang.
" Ayah sudah siapkan sarapan untukmu. Oh dan Cassian, ia tadi pagi pamit. Ia bilang harus segera kembali ke ibu kota karena urusan mendadak. Dia ingin pamit padamu, tapi kau tidur sangat lelap"
Kyra mengangguk perlahan. Hampir saja ia merasa telah di campakkan. Ditinggal begitu saja. Namun, sebagai istri dari Cassian Smith, Kyra harus bersiap saat ditinggal seperti ini.
" Ayah lihat kau sedang bahagia? Pipimu merah" goda sang ayah membuat Kyra langsung menyentuh pipinya malu, " Ayahhh.. ku mohon jangan mengada - ngada"
Hermawan tersenyum melihat putrinya, " Angkat sana telfonmu. Siapa tahu dari suamimu"
Kyra melirik ponselnya yang tengah berdering diatas meja belajarnya. Ia berjalan cepat antusias, apakah Cassian yang menelfonnya?
" Selamat pagi?" Mulai Kyra dengan bahasa formal setelah tahu bukan nomer Cassian yang tengah menghubunginya.
" Ah ya saya masih di Jogja" jawabnya lagi pada seseorang yang ada di sebrang sana.
Raut wajah Kyra berubah bingung , " Baiklah. Saya akan segera kesana. Terimakasih"
Kyra menutup panggilannya. Ia menghela nafas membuat sang ayah sedikit khawatir. " Dari siapa nak?"
" Rumah sakit" jawab Kyra masih bingung.
Hermawan melangkah mendekati putrinya, " Pergilah nak, ayah tahu apa yang sedang terjadi padamu dan pekerjaanmu. Kembalilah ke ibu kota, jangan korbankan apa yang sudah kau perjuangkan"
Ya baru saja Kyra mendapat telfon dari rumah sakit, kalau mereka sudah mencabut semua masa skors untuk Kyra dan meminta Kyra untuk kembali bekerja setelah beberapa banyak pasien yang mengeluhkan ketidak hadiran Kyra.
" Bagaimana ayah tahu soal pekerjaanku? Cassian yang memberitahumu?"
Hermawan tersenyum menggeleng perlahan, " Kalaupun Cassian yang memberi tahu, ayah akan sangat senang. Hanya mungkin dia benar - benar mempertimbangkan perasaanmu. Tadi pagi Gemma menelfon ayah, ia bertanya apa kau ada disini. Anak itu memang tak berubah, ia menceritakan semua pada ayah"
Kyra mengusap dahinya perlahan, ia tahu betul Gemma tak mungkin menutupi ini dari ayahnya.
" Tapi ayah lega sekarang kalau mereka memutuskan untuk mencabut skorsmu. Kau harus cepat kembali ke ibu kota nak"
" Ayah, aku tidak mungkin meninggalkan ayah disaat seperti ini"
Hermawan kembali tersenyum, menatap putrinya dengan tenang dan yakin, " Ayah sudah sehat. Lagi pula nak, pekerjaan, suami dan keluargamu ada disana. Ayah berjanji hal kemarin tidak akan terulang lagi"
Kyra menurut. Ia bergegas menyiapkan barang - barangnya juga mengecek keadaan sang ayah untuk memastikan dirinya bahwa sang ayah sudah baik - baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyra
RomanceKyra. Seorang gadis biasa yang sudah menyimpan perasaannya pada seorang pria yang mempunyai sejarah perselingkuhan dalam keluarganya. Akankah Kyra bahagia setelah memilih jalan hidupnya? Edisi generasi 3 dari Unwanted wife dan Marry my brother. Up W...