Part 35

856 66 21
                                    

Cassian melangkah mendekati Kyra dan Juan. Ia langsung melepaskan jas Juan dari tubuh Kyra dan menarik tangan istrinya. " Aku sudah memperingatimu, apa kau benar - benar ingin mempertaruhkan hidupmu sekarang?" Kali ini nada Cassian tak main - main ia mencoba menahan amarahnya dengan kata - kata yang menusuk.

Melihat tatapan suaminya yang siap menghajar Juan dengan tangannya sendiri membuat Kyra mencoba mengalihkan pandangan Cassian. Ia mencoba menenangkan Cassian meski sebenarnya mungkin saja usahanya tidak akan berhasil.

" Ada apa ini? Apa kalian akan bertengkar disaat ibumu sedang tidak baik - baik saja?" Tanya Maxi dari arah lain. Ia kemudian melangkah menuju Cassian diikuti Gwen dibelakangnya.

Maxi melirik bergantian ke arah Kyra dan Juan. " Kalian berdua jika hanya mengundang keributan disini lebih baik kalian pergi"

Titahnya, ia lalu melirik putranya, " Kau, antar Gwen pulang"

Cassian menatap protes ayahnya, mana mungkin bisa ia membiarkan istrinya pulang dengan orang yang hampir saja memeluknya. " Aku akan mengantar Kyra. Aku bisa mengirim seseorang untuk mengantar Gwen" jawab Cassian yakin.

" Apa kau mau orang - orang itu kembali mencelakai calon anakmu?" Tanya sang ayah lagi, kali ini Cassian tak bisa berkata apapun.

Kyra menatap bingung mertua dan suaminya, mencelakai? Siapa yang mencelakai Gwen? Apa yang sebenarnya tidak diketahui Kyra?

" Tidak masalah. Saya akan mengantar nyonya Kyra pulang" ucap Juan semakin membuat Cassian mengepalkan tangannya lebih keras lagi.

Cassian menghela nafasnya, mencoba menenangkan dirinya, bukan ini bukan saatnya untuk mempermasalahkan ini.

Ia membuka jaket jeansnya dan mengenakannya pada tubuh istrinya. " Maaf. Aku akan sampai dirumah segera" ujarnya. Kemudian tatapannya beralih pada Juan, " Pastikan kalian sampai dirumah dengan selamat. Aku tidak akan melepasmu jika kau membuatnya terluka satu jengkal saja"

Kyra pun pamit pada ayah mertua dan suaminya sebelum ia pergi bersama Juan meninggalkan kediaman White dengan perasaan terluka.

☆☆☆

Cassian memandang wajah istrinya yang tengah tertidur. Setelah mengantar Gwen dan memastikan dirinya sampai dengan selamat, Cassian tak memberikan banyak waktunya lagi pada Gwen dan langsung meluncur ke rumah.

Ia paham, setelah apa yang dikatakan ayahnya, tidak mungkin saat ini Kyra dalam keadaan baik - baik saja. Tapi tak ada yang bisa ia lakukan dihadapan ayahnya, Cassian tak ingin memperkeruh suasana hingga ia memilih untuk diam, meski sebenarnya ia juga merasa bersalah pada Kyra.

Garis bawah mata dan kelopak mata yang membengkak membuat Cassian percaya istrinya pasti dalam keadaan sangat sedih. Cassian mengganti seluruh pakaian menjadi pakaian tidur dan segera bergabung dengan Kyra diatas ranjang mereka.

Cassian menggeser pelan tubuh Kyra hingga wanita itu kini menghadapnya. Ia memeluk Kyra dan membuatnya tertidur dalam pelukannya. Perlahan mata Kyra terbuka, tersadar bahwa ia sudah berada dalam pelukan seseorang. Ia mendangah untuk melihat wajah Cassian yang tengah tersenyum memandangnya.

" Kau terbangun"

" Kau sudah kembali?" Tanya balik Kyra dengan suara parau.

" Aku sudah katakan padamu aku akan segera kembali"

Mata mereka kini bertemu lebih. Saling menatap satu sama lain sampai Cassian mampu melihat aliran air mata yang mulai memenuhi mata istrinya.

" Percaya padaku. Aku akan mencari jalan keluar terbaik untuk kita semua. Kau tidak perlu khawatir Kyra" ucap Cassian lembut.

KyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang