Mata Kyra masih terus tertuju pada bucket bunga merah yang sengaja ayahnya tata di dalam vas bunga dan diletakkan di samping meja tempat tidur Kyra.
Rasanya sangat menggerus hati saat mengingat Gary masuk ke ruangan Kyra membawakan bucket bunga sebagai bentuk perhatian sekretaris sang suami kepada istri atasannya.
Bahkan, suaminya sendiri kini bagai tak peduli semua tentang Kyra.
“ Kyra? Kau baik - baik saja?” Tanya Hermawan yang masih setia menemani sang putri. Kyra menoleh menatap ayahnya, “ Apa kau ingin keluar sebentar? Ayah rasa itu akan baik untukmu dan anakmu”
Kyra mengangguk setuju.
Hermawan dengan telaten memapah sang putri keluar dari ruangan, berjalan perlahan menuju taman rumah sakit, “ Rasanya aku malu kembali merepotkan ayah”
Hermawan tersenyum lembut, mengelus tangan sang putri, “ Dari kau ada di kandungan ibumu sampai detik ini. Ayah hanya melihatmu sebagai anugrah terbaik dari Tuhan. Sekarang adalah tugas ayah melindungi anugrah itu”
Kyra hampir menangis haru dibuatnya, semakin mengeratkan genggaman pada ayahnya dan menyandarkan kepalanya di pundak sang ayah sembari berjalan. Lagi tak ada yang bisa menggambarkan betapa Kyra sangat bersyukur dan bahagia ia memiliki sang ayah.
Ditengah rasa syukur itu, perhatian keduanya beralih pada alarm tanda kebakaran berbunyi. Semua orang yang ada di hadapan mereka mulai panik dan berlarian kesana kemari.
Hermawan dengan sigap membawa Kyra keluar dari rumah sakit, menjauh dari bahaya yang mungkin terjadi.
“ Nak kau tunggu disini. Ayah akan mencari tahu apa yang terjadi dan mengambil sesuatu di dalam jika masih bisa”
Kyra mengangguk paham, ia membiarkan sang ayah pergi dan tinggalah ia sendiri di sudut parkiran, yang cukup jauh dari keramaian.
Beberapa lama menunggu, Kyra terkejut saat seseorang mencengkram lengannya dengan erat. Pria berkaca mata itu bahkan menyodorkan pisaunya tepat disamping tubuh Kyra. “ Diam, atau aku akan menusukmu”
Nafas Kyra mulai tidak beraturan, rasa takut mulai mencengkramnya, tak ada yang bisa lakukan, pisau itu tepat mengacung di pinggangnya, jika ia gegabah pisau itu bisa saja melukainya dan bahkan anak yang ada di kandungannya. Kyra akhirnya mengikuti langkah pria itu dan pergi meninggalkan Rumah Sakit.
***
“ Aku sudah menyelesaikan tugasku. Kau ingat ya, aku melakukan ini karena dulu kau pernah menyelamatkanku. Setelah ini aku tidak ingin berurusan dengan tuan Yui” ujar pria itu menatap Juan.
Juan mengangguk mengerti, ia menepuk pundak temannya itu lalu membiarkannya pergi tanpa kata apapun lagi.
Juan menatap pintu yang ada di hadapannya, ia membuka pintu itu secara perlahan, dan menatap Kyra yang tengah meringkuk di sudut ruangan.
Kyra lantas menatap Juan dengan berbagai arti, pria yang selama ini ia tahu selalu menolongnya, kini justru mengambil bagian dalam penculikan ini.
“ Mengapa kau lakukan ini padaku?!” Ujar Kyra marah.
Juan menutup pintu dan menghela nafas kemudian kembali menatap Kyra, “ Tak ada yang bisa ku lakukan selain membawamu kesini”
“ Berhenti bersikap seolah kau menolongku. Aku sudah tahu siapa dirimu”
Juan tak berani mendekat, ia tahu, wanita yang ada dihatinya kini tengah ketakutan , sebisa mungkin ia harus menjaga kewarasan Kyra. “ Aku tahu aku memang orang jahat. Tetapi aku tidak pernah menginginkan kau terluka”
“ Kau harus tahu, kau adalah target mereka sekarang. Mereka tahu kau sedang hamil, dan mereka juga tahu, Cassian akan melakukan apa saja untuk menyelamatkanmu”
Nafas Kyra semakin tak beraturan, ia tak paham apa yang sedang dikatakan Levi mengingat begitu banyak puzzle yang belum ia ketahui.
“ Kyra, kau tenangkan dirimu. Aku berjanji tak ada seorang pun yang akan menyakiti kalian, bahkan jika aku harus membayarnya dengan nyawaku”
“ Cassian akan datang untuk membawamu pergi dari sini. Tunggulah beberapa saat dan beristirahatlah”
Kyra tak menjawab apapun dan hanya menunduk, ia memalingkan wajah dan Juan mengerti, Kyra sedang tak ingin melihatnya.
Perlahan ia melangkah mundur dan keluar dari kamar, membiarkan Kyra sendiri.
Kyra menangis ketakutan, terkurung di ruangan yang tak pernah ia kunjungi sebelumnya, siapa yang tidak akan bergetar. Belum lagi ia tidak tahu di pihak mana ia kini.
Hingga 45 menit berlalu, tak ada siapapun yang masuk ke kamar itu lagi. Tidak juga Cassian. Mana mungkin juga pria itu akan benar menolongku. Pikirnya.
Namun, pintu itu akhirnya terbuka perlahan, Kyra pun sontak melihat siapa yang akan menolongnya kini.
“ Kyra... biarkan aku membantumu”
***
Cassian hanya bisa diam mematung saat ia tak menemukan Kyra di tempat dimana Juan mengatakannya. Ia mengepalkan tanggannya dengan kencang dan memukul pintu dengan keras.
Ia terlambat, seseorang terlebih dahulu menemukan Kyra. Hidup wanitanya kini ada dalam bahaya.
Cassian segera mengambil ponselnya, menelfon sebuah nama yang sudah pasti Juan lah yang dituju, “ Kyra tak ada diruangan ini. Apa kau yakin tak ada seorang mata - mata Yu mengikutimu”
Juan pun juga terdiam dari sebrang sana.
“ Gawat. Kau harus cepat pergi dari situ Cass!!!”
Tak lama suara ledakan terdengar, bahkan Juan pun bisa mendengarnya dari sebrang sana.
“ Cassian!!!” Teriak Juan.
Cassian menoleh kebelakang setelah ditarik dan berhasil bersembunyi dibalik tubuh seorang tukang pukul yang melindunginya. Puluhan tukang pukul yang mengikutinya dibelakang sudah tak terlihat, hanya ada api yang membara dimana - mana.
“ Pak Cas, kita harus mencari tempat yang aman”
Cassian masih terdiam melihat sejumlah nyawa manusia itu tiba - tiba hilang dalam beberapa detik saja. “ Kita harus selamatkan mereka”
“ Tidak ada waktu pak. Mereka mungkin saja memasang bom di tempat lain”
Cassian masih terdiam, meratapi api besar yang ada dihadapannya, mendengar setiap jeritan orang - orang yang ada di dalam ruangan itu. “ Panggil bantuan lainnya, selamatkan yang lainnya secepat mungkin, aku akan membuat Yu membayar semuanya” ujarnya lagi kemudian menegakkan dirinya dan berlari keluar ruangan. Benar saja tak lama, serangan bom lain terdengar dan menghancurkan gedung itu seketika
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyra
RomanceKyra. Seorang gadis biasa yang sudah menyimpan perasaannya pada seorang pria yang mempunyai sejarah perselingkuhan dalam keluarganya. Akankah Kyra bahagia setelah memilih jalan hidupnya? Edisi generasi 3 dari Unwanted wife dan Marry my brother. Up W...