Kyra perlahan membuka matanya, setelah hampir 5 jam ia pingsan. Sesekali ia mengedipkan lagi matanya dan melihat sekeliling. Dekorasi kamar yang tak asing, nuansa abu - abu gelap dan barang yang tertata rapih yang kini bisa ia lihat.
Matanya tertuju pada sosok pria yang masih mengenakan kemeja hitamnya memasuki kamar. Pria itu mendekat dan membelai lembut dahi Kyra.
" Kau sudah merasa baik?" Tanya Cassian. Kali ini merendahkan suaranya.
Kyra belum bisa menjawab. Kepalanya masih terlalu pusing untuk bergerak. Ia hanya menggerakan matanya dengan sekali kedipan. Ia cukup terkejut saat melihat tangan kanannya yang sudah diinfus.
Ah benar tadi aku pasti pingsan. Batinnya
Mata Kyra kemudian terbuka lagi dan melihat Cassian sudah duduk di tepi ranjang menatapnya khawatir.
Kenapa dia ada disini?. Batin Kyra bertanya lagi.
Mata Cassian nampak berbeda hari ini, bukan tatapan dingin seperti hari - hari sebelumnya. Matanya kali ini nampak sekali lebih teduh dan menenangkan.
" Kau... seharusnya bilang padaku jika tidak merasa baik. Aku bisa panggilkan dokter untukmu"
Kyra tak menjawabnya, ia memilih untuk diam dan memijit kepalanya.
" Kyra... kau baik - baik saja? Kau tidak mau bicara?" Tanya Cassian yang mulai gemas karena tak direspon Kyra sejak awal ia sadar.
" Aku ada di mana? Kenapa kau ada disini?"
" Kau ada di kamarku. Kita dirumah Mom, aku langsung mencarimu saat kau tiba - tiba tidak menjawab dan aku mendengar suara orang terkejut. Mom tidak mengizinkanku untuk membawamu ke apartemen , dia memintaku untuk membawamu kesini" jelas Cassian masih menatap Kyra.
Kyra perlahan merubah posisinya untuk duduk di ranjang, menyandarkan tubuhnya yang lemas dengan bantal. Ia melirik nakas samping tempat tidur yang sudah ada mangkuk sup dan segelas air putih diatasnya.
" Aku membawanya untuk kau makan. Dokter bilang perutmu kosong. Apa kau tidak makan seharian?"
Bagaimana aku bisa makan setelah apa yang kau lakukan kemarin? Dasar tidak peka. Gerutunya.
" Apa kau masih lemas? Perlu aku suapi?"
Bukannya merasa senang, entah mengapa Kyra semakin kesal melihat sikap perhatian Cassian. Pria itu seolah bersikap tanpa dosa. Seakan kejadian kemarin bukanlah hal yang penting baginya. " Berhentilah bersikap seperti ini Cass. Jika kau melakukan ini karena kita ada di rumah orang tuamu, hentikan saja. Bersikap biasa. Kau malah terlihat seperti pria aneh." Gumam Kyra menatap sinis suaminya.
" Dan kau tak perlu menemaniku disini. Aku baik - baik saja."
Terkejut dengan respon Kyra. Cassian hanya bisa terdiam melihat Kyra bingung. Entah kekuatan dari mana, Kyra mengambil sendiri mangkuk supnya dan menghabiskan dengan lahap.
" Kau bisa keluar dari sini. Aku ingin makan sendiri" usir Kyra tanpa ada kata - kata yang lebih halus lagi.
Merasa dirinya benar - benar menjadi penyebab hancurnya mood Kyra. Cassian beranjak dan perlahan pergi dari kamar dengan perasaan kesal sekaligus bingung.
"Ada apa dengan wanita itu? Aku bahkan hanya mau bersikap baik padanya?" Ucapnya perlahan sambil melihat pintu kamar yang baru saja ia tutup.
" Kau pasti membuatnya kesal kan?" Tanya seseorang membuat Cassian tersentak. Levi sudah berdiri dengan tatapan intimidasi dan menyedekapkan tangannya.
" Kau.. sejak kapan ada disitu?"
" Tak perlu tau sejak kapan aku disini. Yang ingin aku tanyakan apa kau masih menjalin hubungan dengan Gwen?" Pertanyaan Levi semakin membuat Cassian terkejut. Lantas menutup mulut sang adik dan menyuruhnya untuk tak berbicara keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyra
RomanceKyra. Seorang gadis biasa yang sudah menyimpan perasaannya pada seorang pria yang mempunyai sejarah perselingkuhan dalam keluarganya. Akankah Kyra bahagia setelah memilih jalan hidupnya? Edisi generasi 3 dari Unwanted wife dan Marry my brother. Up W...