" Lepaskan brengs*k!" Teriak seseorang menendang punggung salah satu pria itu membuat genggamannya melonggar.
" Jangan urusi urusan kami!" Ujar pria yang masih mendekap Kyra.
Cassian menatap kedua pria itu bergantian, " Lepaskan atau kalian akan menyesal?" Ucap Cassian mengancam membuat para pengganggu itu saling menatap. Siapapun yang melihat Cassian saat ini, pasti mereka akan bergidik ngeri. Cassian menatap kedua pria itu tanpa ampun.
Tanpa banyak kata lagi, Cassian kembali mendaratkan tendangannya pada pria yang mencoba menghadang Cassian sampai tersungkur. Cassian kembali mendekatinya dan tidak memberi kesempatan pria itu terbangun, ia menekan dada pria itu dengan kaki panjangnya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan kaki Cassian, sayangnya Cassian sudah berdiri mengunci dirinya seakan ia tak akan pernah bisa terjatuh.
" Lepaskan atau aku tidak akan membiarkan temanmu hidup?" Kali ini kedua pria itu tak mungkin lagi bisa menantang Cassian. Siapa yang akan berani jika seseorang menantang dengan pistol di tangannya.
Pria yang mendekap Kyra akhirnya melepaskan Kyra, ia mengangkat kedua tangannya dan menatap Cassian ngeri.
Melihat lawannya yang tak mungkin mengancamnya, Cassian mengangkat kakinya dari tubuh pria itu dan mereka dengan segera melarikan diri saat Cassian melepaskan keduanya.
Kyra yang masih belum bisa bernafas teratur hanya bisa memegangi dadanya yang terasa sesak karena jantungnya yang terus berdetak sangat kencang. Wajah pucat dan penuh keringat dingin membuat Cassian mendekati Kyra setelah ia meletakkan kembali pistol dibalik jasnya.
" Kau baik - baik saja?" Tanya Cassian khawatir. Ia mengecek keadaan Kyra, melihat ujung kepala sampai ujung kaki dan wanita itu baik baik saja.
Melihat Kyra yang belum bisa tenang Cassian melepaskan jasnya dan mengenakannya pada tubuh Kyra. Ia memastikan jasnya cukup baik untuk menghangatkan Kyra.
Kyra tersentak dan melihat Cassian dengan tatapan tanpa arti, " Terimakasih" ucapnya bergetar. Mendengar itu Cassian memegangi pundak Kyra dan menarik tubuh Kyra dalam pelukannya.
Cassian membelai lembut rambut Kyra, dan berbisik " Tenanglah. Tidak akan ada sesuatu yang akan menyakitimu lagi" ucapnya lembut.
Tak ada pemberontakan. Tak ada usaha Kyra untuk melepaskan Cassian. Bukan karena tak ingin, tetapi rasanya berada diposisi itu membuat Kyra merasa lebih aman dan tak merasa takut.
Mendengar deru nafas Kyra yang mulai tenang, Cassian melepaskan pelukannya dan kembali menatap Kyra, " Jika kau kembali ke rumah, ibuku pasti akan heboh dengan keadaanmu seperti ini. Aku akan membawamu ketempat yang lain."
Cassian mengambil ponselnya dan segera meletakkannya disamping telinga, " Bawa mobilku ke jalan Rajawali. Telusuri saja jalan itu. Kau pasti akan menemukanku" ucapnya lagi kemudian ia mematikan panggilannya.
☆☆☆
Kyra hanya terdiam menatap pemandangan ibu kota di malam hari yang ternyata lebih indah dilihat dari bangunan yang tinggi. Maklum saja, selama ini ia tinggal di rumah yang jauh dari keramaian dan pusat kota, Zoe dan Maxi memang memilih untuk membangun rumah yang tidak berada di lingkungan yang ramai, terlebih halaman rumah mereka yang sangat luas sehingga hanya ada pepohonan jika Kyra menghabiskan waktu di balkon.
Cassian memutuskan untuk membawa Kyra ke apartemen miliknya. Ia pikir itu akan lebih baik daripada Kyra pulang dan akan membuat ibunya semakin khawatir.
" Minumlah teh chai ini. Kau akan sedikit tenang" ujar Cassian sambil membawakan secangkir teh yang ia letakkan di meja yang ada di balkon itu.
" Terimakasih" ucap Kyra hanya melirik tanpa berpindah dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyra
RomanceKyra. Seorang gadis biasa yang sudah menyimpan perasaannya pada seorang pria yang mempunyai sejarah perselingkuhan dalam keluarganya. Akankah Kyra bahagia setelah memilih jalan hidupnya? Edisi generasi 3 dari Unwanted wife dan Marry my brother. Up W...