Part 26 - Tuan Yu -

644 53 52
                                    

Setelah makan malam dan momen saling melepas rindu selesai. Mischa dan yang lainnya pun pamit pulang, tak terkecuali Levi dan Gemma. Semua sangat merasa senang dan tersambut dirumah ini meski Cassian tidak hadir. Setidaknya kehadiran teman -temannya saat ini bisa membantu Kyra untuk sedikit melepas kesepiannya.

Meski itu hanya sesaat.

Ketika ia menutup pintu, rasa kesepian itu hadir lagi, bahkan sampai nada dering ponsel Kyra sanggup memenuhi suara di rumah itu.

" Halo?" Jawab Kyra dengan nada malas.

" Sayang kau baik - baik saja? Apa kau sakit?" Tanya Cassian dari sebrang sana. Terdengar khawatir.

" Tidak. Mungkin hanya sedikit lelah"

" Kau pasti lelah karena menyiapkan jamuan untuk temanmu sendiri. Mengapa kau tidak meminta pelayan untuk membantumu?"

" Kau tahu bukan bagaimana aku? Apa 4 hari disana sudah membuatmu lupa bagaimana istrimu?"

" Kyra.. apa kau marah karena aku tidak datang?"

Kyra terdiam sejenak. Mencoba mengatur nafasnya. Ia tak ingin bertengkar di telefon. Karena itu sangat melelahkan.

" Cass, bisa kau hubungi aku besok ? Aku benar - benar lelah"

" Baiklah. Istriahat. I miss you"

Call's ended.

Kyra duduk di sofa menyandarkan kepalanya yang terasa pening memikirkan Cassian. Apakah mungkin ia masih berhubungan dengan Gwen?

☆☆☆

Hari pun berganti, matahari kembali menampakkan sinarnya hari itu. Kyra terbangun dan kaget saat lengan kekar melingkar di perutnya memeluknya dari belakang. Ia sedikit berbalik dan terkejut saat Cassian tertidur disampingnya.

" Cas.... kau sudah kembali?"

Cassian mengangguk tanpa membuka matanya, kembali memeluk Kyra erat, " Aku baru sampai 1 jam yang lalu. Memindahkanmu yang tertidur di sofa ruang tamu ke kamar. Bisakah kita dalam posisi seperti ini untuk beberapa saat? Aku sangat merindukanmu"

Kata itu, entah mengapa hari ini kata itu terucap tidak biasa. Mengapa kata itu terdengar seperti...

Ah mungkin hanya perasaanku saja. Aku rasa aku masih menggila memikirkan perkataan Mischa kemarin.

Perlahan Cassian membuka matanya, mengecup dahi Kyra membuat pertahanan Kyra luntur sudah. " Apa kau masih marah padaku?"

Tak berkata, Kyra hanya mengangguk pelan yang justru semakin membuat Cassian mengeratkan pelukannya. " Aku sangat ingin pulang kemarin tapi tidak bisa. Jadi ku selesaikan semua pekerjaanku untuk bisa pulang lebih awal. Aku minta maaf"

Mendengar itu, Kyra semakin luluh dibuatnya. Ia tersadar bahwa mungkin Cassian memang tak bisa meninggalkan pekerjaannya, melihatnya disini memeluknya membuat hati Kyra terobati. " Lain kali ku mohon sediakan waktu untukku lebih lama"

Cassian mengangguk mengerti, " Terimakasih sudah mengerti diriku"

" Aku tahu ini terdengar tabu. Tapi Kyra... apakah..... kita... bisa kah kita melakukannya? Aku sangat merindukanmu" kali ini suara itu lebih terdengar menggoda.

Kyra hanya tersenyum tipis mendengar suaminya meminta bagiannya pada hari itu. Pagi itu pun berganti menjadi pagi yang bergairah bagi sepasang suami istri tersebut.

☆☆☆

Seharian Cassian menemani Kyra di rumah tanpa ada embel pekerjaan. Ia hanya menemaninsang istri menghabiskan waktu dirumah. Memasak sarapan bersama. Bermain golf bersama. Mandi bersama. Kemudian memasak makan siang bersama. Semua mereka lakukan hari itu bersama dan membuat cinta diantara keduanya semakin mengerat.

KyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang