Adam & Freya

37.5K 1.8K 44
                                    

Happy Reading! 😘

👶👶👶

"Saya tidak mau tahu gimana caranya, yang penting, gadis itu harus ditemukan bagaimanapun juga!"

Setelah memberi perintah itu, Adam menutup sambungan telepon secara sepihak.

Adam membanting handphonenya ke kasur lalu duduk dengan raut frustasi.

Ia menghela nafas berat. "Kenapa semuanya jadi rumit begini?!" geramnya kesal.

Gimana nggak rumit?

Dia harus mencari dua perempuan sekaligus! Satu, perempuan yang ia bayar rahimnya dan satu lagi perempuan yang mendapatkan spermanya yang juga berarti rahim perempuan itu sekarang sudah menjadi miliknya.

Belum lagi ia harus meyakinkan gadis itu nanti kalau dia sedang mengandung anaknya. Tentu saja itu bisa terjadi kalau gadis itu berhasil hamil setelah melakukan proses inseminasi buatan beberapa minggu yang lalu.

Selain itu, masalah lainnya adalah mendapatkan uang lima ratus jutanya kembali.

Sebenarnya, hal itu bukanlah sesuatu yang sangat besar bagi Adam tapi ia tidak akan pernah membiarkan seorang penipu lolos begitu saja dengan membawa lari uang miliknya. Ia sangat benci dengan seorang penipu! Siapapun itu! Karena baginya, penipu adalah penipu! Tak berhak mendapatkan belas kasihan sama sekali!

Ngomong-ngomong soal penipu, ia jadi teringat akan mantan istrinya. Shanon, mantan istrinya memang sangatlah cantik tapi sayang wanita itu bukan wanita baik karena dia dengan tega menipu Adam tentang janin yang ia kandung. Tadinya Adam merasa sangat bahagia mendengar kabar kalau Shanon hamil tapi ternyata pas tahu kalau Shanon bukan hamil darah dagingnya melainkan darah daging pria lain, Adam marah besar dan langsung menceraikan Shanon begitu saja tanpa mengucapkan maupun mendengar sepatah kata pun.

Adam menarik nafas panjang lalu membuangnya secara kasar.

Ia benar-benar merasa frustasi juga lelah. Frustasi akan masalah baru yang menimpanya juga lelah akan keinginan ibunya agar dia segera memberikan ibunya seorang cucu.

Ibunya bahkan terus-menerus memaksa Adam untuk menikah lagi dengan cara menjodoh-jodohkan dirinya dengan semua anak teman ibunya itu. Tapi sampai sejauh ini, Adam selalu saja berhasil menghindari acara perjodohan tersebut dengan mengikuti meeting dan melakukan perjalanan business.

Adam menolak dijodohkan, selain karena ia memang tidak suka dijodoh-jodohkan (karena menurutnya, itu sangat kekanak-kanakan dan kuno), ia juga tidak pernah berkeinginan untuk menikah lagi semenjak cerai dari Shanon. Baginya, percuma menikah kalau ujung-ujungnya bercerai juga. Kalau soal cucu, ia masih bisa memberikan ibunya seorang cucu dengan cara lain. Salah satunya adalah dengan menyewa rahim seorang perempuan dan membayar perempuan itu untuk mau melakukan proses inseminasi buatan.

Adam mendengus setelah membaca nama kontak yang menelponnya.

Di layar handphonenya tertera tulisan 'Mama'.

Menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan cepat, Adam pun menerima panggilan tersebut.

"Ada apa ma?"

Mamanya mendengus di seberang sana. "Nggak ada kalimat sapaan untuk mama dulu gitu?"

Adam menghela nafas, memutar bola mata malas. "Halo mama, mama apa kabar? Baik kan?"

Mamanya berdecak sebal. "Sudah, lupakan! Gimana? Kamu udah ada calon sendiri? Atau perlu mama jodohin kamu lagi? Semalam mama ketemu sama kawan lama mama, putrinya cantik banget kayak model. Kamu mau nggak mama atur pertemuan dengan dia?"

FREYDAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang