Hadiah Hukuman

8.4K 382 15
                                    

Happy Reading! 😘

👶👶👶

Adam hanya mengangguk dengan pasrah. Matanya masih tertutup rapat, takut untuk menyaksikan detik-detik terakhirnya hidup di dunia ini.

Cukup lama Adam menunggu, sampai kemudian...

Bukan kesakitan yang ia rasakan, melainkan...

Seonggok daging lembut nan manis menyentuh bibirnya dengan perlahan namun pasti.

Tunggu dulu... itu kan...

Bibir?

Adam refleks membuka matanya. Ia tampak terkejut setengah mati.

Freya masih setia menempelkan bibirnya di atas bibir Adam seraya menunggu reaksi suaminya itu.

Mengerjap-ngerjapkan matanya tak percaya, Adam membatin: Ini ceritanya... kalau seperti ini, dia nggak jadi mati kan hari ini?

Diam-diam di dalam hati, Adam menghela nafas lega. Syukurlah~ aku selamat hari ini!

Freya menjauhkan wajahnya dan terkekeh geli saat melihat raut wajah Adam yang kelihatan sungguh syok. Ia pun tersenyum manis. "Surprise! Ini hadiah dari aku karena Om ternyata nggak selingkuh dari aku."

Kedua mata Adam kembali mengerjap-ngerjap lucu. Jujur, di dalam hati, ia masih belum bisa percaya sepenuhnya kalau ia benar-benar sudah selamat dari amukannya Freya.

Kayak... ini beneran segampang itu?

Kalau iya, ngapain coba dari tadi Adam ngabisin waktunya buat merasa stres dan tertekan? Padahal, seharusnya, ia menghabiskan waktunya untuk menikmati hadiah yang diberikan oleh Freya sebagai penghargaannya karena ia tidak selingkuh walau diberi ujian wanita secantik Shanon yang mana berstatus mantan istrinya juga.

Adam menatap lurus ke dalam manik mata Freya. "Frey, kamu...?"

Freya terkekeh sambil menganggukkan kepalanya santai. "Iya. Om tenang aja. Om udah selamat dari amukanku." Ia pun nyengir lucu. "Lagian kan Om keluarnya tepat waktu. Sebelum hitungan ketiga, Om kan udah buka pintu mobilnya, hehe."

Adam mengerutkan keningnya. Mengangkat satu alisnya. "Jadi, kalau saya tidak keluar tepat waktu, bukan hadiah yang saya dapatkan, melainkan hukuman?"

Freya mengangguk seraya nyengir. "Yes, begitu."

Diam-diam, Adam menghela nafas lega. Hatinya benar-benar sudah merasa lega sekarang. Dan semua otot-ototnya sudah nggak pada tegang lagi.

Adam pun menghambur masuk ke dalam pelukan istrinya itu. Ia merasa bersyukur sekaligus senang karena memiliki istri semenggemaskan dan selucu Freya. Walau terkadang, Freya tak melulu menjadi sosok dengan sifat semanis anak kucing karena tak jarang, Freya bisa berubah menjadi sosok dengan sifat segarang singa betina.

Two personality banget nggak tuh?

Adam menelusupkan wajahnya di ceruk leher Freya. Mendusel-duselnya dengan gemas. "Padahal tadi saya sudah merinding ketakutan tau," gumamnya seraya terkekeh pelan.

Freya pun ikutan terkekeh. Ia mengusap-usap rambut Adam, menenangkan suaminya itu. "Seharusnya Om nggak perlu merasa takut kalau Om memang tidak berbuat salah."

Adam hanya mengangguk mengerti. Kepalanya semakin menyusup ke antara tulang selangkanya Freya. Mencari posisi ternyaman.

Freya yang merasa kegelian pun berusaha menahan kepala Adam supaya tidak bergerak lebih jauh. "Geli, Om!"

Adam pun menghentikan gerakan kepalanya. Ia mendongak, menatap Freya. "Sayang..."

Freya refleks memicingkan matanya. Pasti kalau udah manggil manis kek gini, si Om Adam lagi ada maunya nih. Batinnya curiga.

FREYDAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang