Tercyduk Papa

17.1K 826 27
                                    

Happy Reading! 😘

👶👶👶

Kedua mata Bintang melotot menyaksikan adegan 18+ yang dilakonkan oleh sahabat dan putrinya itu sebelum kemudian menghunus tajam tepat ke kedua netra Adam. "PERBUATAN ASUSILA APA YANG BARU SAJA AKU SAKSIKAN HAH?!!"

Bintang memang buru-buru masuk ke kamar karena ia sudah sesak pipis. Ia bahkan terpaksa meminta Kejora—yang sebenarnya tidak terlalu pintar karena ia kerap kali justru menghancurkan kap mobil dan memenyetkan spion kaca akibat tertabrak dinding garasi—untuk membantu dirinya memarkirkan mobil supaya dia bisa pergi masuk rumah duluan.

Bintang hanya bisa berharap agar keesokan paginya, ia tidak bakal merasa syok melihat keadaan mobil kesayangannya itu. Eh, tahu-tahunya, bukannya besok pagi ia merasa syok. Bintang justru merasa syok di detik ini juga!

Bagaimana ia bisa tidak syok saat melihat lidah putrinya sedang dililit oleh lidah seorang ular piton cap buaya?!

Bintang tahu betul sepak terjang Adam di dunia 'kewanitaan'!

Tiba-tiba cairan kekuningan yang seharusnya ia keluarkan itu malah kembali masuk ke kantong kemihnya kembali.

Kejora yang baru siap melakukan operasinya pun langsung menyusul suaminya ke kamar mereka.

Kenapa disebut operasi? Tentu saja karena tangan Kejora terasa seperti tangan dokter. Kalau bergetar sedikit saja, maka hasilnya akan fatal. Ya fatal lah, bisa-bisa pasiennya alias mobil kesayangannya Bintang malah dibedah beneran sama dokter bengkel.

Kalau sampai itu terjadi, maka hari itu adalah hari terburuk bagi Bintang dan tentu saja bagi Kejora juga karena kartu kreditnya akan langsung disita oleh suami tercintanya itu untuk membayar biaya kerusakan yang telah ia sebabkan.

Kening Kejora berkerut saat melihat rahang suaminya yang mengeras. Tatapan Bintang pun terlihat seakan ia ingin membunuh seseorang pada saat itu juga. "Kenapa ekspresimu seperti itu? Apa yang sudah aku lewatkan?"

Apa karena tiba-tiba Mr. Kecoa yang selalu ditakuti Bintang itu beneran bisa berubah menjadi seorang pangeran tampan? Seperti seekor kodok yang bisa berubah menjadi pangeran tampan di film yang pernah ditonton oleh dirinya itu sewaktu ia masih remaja. Dan Bintang merasa terhina dan tersaingi oleh ketampanan pangeran jelmaan kecoa itu.

Tebakan Kejora ternyata meleset terlalu jauh dari kenyataannya. Setelah melihat raut wajah Adam dan Freya yang seolah baru saja terpergok melakukan sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh siapapun (which is the truth), ia pun kurang-lebih bisa menebak apa yang baru saja terjadi sampai-sampai suaminya bisa semarah ini.

Kejora menyikut pinggang suaminya pelan. "Mau ku ambilkan sapu biasa atau sapu lidi?" tanyanya peka karena suaminya itu butuh senjata untuk menghajar Adam.

Kejora benar-benar istri yang berguna kan di saat-saat yang seperti ini?

Bintang menoleh. Ia tampak berpikir sebentar. "Kayaknya lebih sakitan vakum deh. Kamu bantu aku ambilin vacuum cleaner aja," balasnya berbisik.

Kejora mengangguk. Ia pun keluar untuk mengambilkan senjata yang diinginkan oleh suaminya itu.

Sedangkan Freya dan Adam yang melihat sepasang suami-istri itu saling berbisik pun hanya bisa tatap-tatapan dengan raut wajah penasaran.

"Mama sama papa ngomongin apa om?"

Adam menggeleng tanda ia juga tidak tahu. "Entah. Yang pasti lagi ngomongin kita kayaknya."

Acara bisik-bisik keduanya terpotong saat Kejora masuk ke kamar dengan suara grasak-grusuk.

"Aduh! Ni barang kenapa harus berat banget sih?!" omel Kejora kesusahan membawa benda besi berwarna biru tua itu.

FREYDAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang