Acara Reuni

28K 1.5K 42
                                    

Happy Reading! 😘

👶👶👶

"Totalnya enam puluh sembilan ribu mbak."

Freya memberikan selembar uang berwarna merah ke tangan si kasir dan menerima uang kembaliannya lalu menyimpannya di saku celananya.

Setelah mengambil plastik belanjaannya, Freya pun keluar dari supermarket mini itu.

Freya menghentikan langkahnya saat merasakan getaran di daerah dadanya, tempat ia menyimpan handphonenya. Ia pun mengambil handphone nya dari saku bajunya.

"Halo, kenapa Je?"

"Lo udah siapin tugas dari kakak lo belum?"

"Kak Amanda maksud lo?"

"Iya. Udah belum?"

Freya mengangguk walau ia tahu Jeje nggak bakal bisa melihatnya. "Iya, udah. Kenapa? Lo mau nyontek?"

Jeje nyengir di seberang sana. "Hehe, iya. Tahu aja lo!"

Freya mendengus. "Iya-iya, entar sampe rumah gue fotoin terus gue kirim ke lo."

"Lewat WA ya!"

Freya mencibir. "Udah minta tolong, banyak permintaan lagi."

Jeje terkekeh. "Makasih Freyaku sayang. Lo emang sahabat terbaik gue!"

"Iya, sahabat terbaik, pas ada maunya doang."

Jeje terkekeh lagi. "Udah ya gue matiin dulu. Bye, Frey, see you on campus!"

Freya mendengus. "Ya whatever, bye Je!"

Freya pun kembali menyimpan handphonenya di tempatnya semula.

Ia kemudian melanjutkan langkahnya untuk kembali pulang ke rumahnya.

Tanpa sepengetahuan Freya, ada seseorang dengan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan kacamata hitam yang terus membuntutinya.

Orang itu menyeringai di balik masker hitamnya. "Gotcha!"

👶👶👶

Adam membanting kertas yang berisi informasi pribadi perempuan yang rahimnya akan terisi oleh janin yang merupakan darah dagingnya sebentar lagi dengan raut tak percaya.

masalahnya, yang tertulis di kertas itu adalah nama dari anak Bintang Gentala, sahabatnya sendiri! Bagaimana bisa Freya Gentala lah yang menjadi ibu dari calon anaknya?!

Astaga, gadis itu bahkan baru berumur 20 tahun! Terlalu muda dan terlalu dini untuk mengandung! Bagaimana kalau tubuh gadis itu tidak tahan untuk mengandung darah dagingnya?

Dan... masalah utamanya adalah...

Bagaimana cara dia memberitahukan kehamilan Freya serta menjelaskan semuanya pada sahabatnya itu?

Ia menatap tajam pria suruhannya. "Freya Gentala. Apa benar dialah perempuan itu?"

Pria suruhan Adam mengangguk membenarkan. Rautnya datar tanda bahwa dia sangat yakin. "Benar pak."

Adam mengumpat. "Sial!"

Dia menghela nafas berat lalu menyuruh pria suruhannya untuk pergi. "Tugasmu sudah selesai. Silahkan keluar."

Pria itu pun pergi setelah membungkuk hormat.

Adam mengusap wajahnya secara kasar. Ia menatap berkas yang ia banting tadi dengan tatapan sulit diartikan.

Sedangkan di sisi lain...

Freya meletakkan plastik berisi cemilan yang baru dibeli tadi di depan Kejora yang masih asyik menonton drama Korea. "Itu ma cemilannya, udah Freya belikan dengan hati ikhlas dan penuh cinta."

FREYDAM | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang