Sirius Black tidak mati ketika dia jatuh melalui selubung, sebagai gantinya dia diberi kesempatan kedua, bangun sebagai dirinya yang berusia 21 tahun, seminggu sebelum Halloween 1981. Berbekal dengan pengetahuan tentang masa depan, Sirius berjuang u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senin 19 April 1993
DAILY PROPHET
DIA-YANG-NAMANYA-TAK-BOLEH-DISEBUT KEMBALI
Kementerian Sihir hari ini, telah mengonfirmasi, bahwa orang yang dikenal oleh Dunia Sihir sebagai 'Kau-Tahu-Siapa' telah kembali dan secara aktif berperang melawan Masyarakat Sihir Inggris. Kembalinya Dia-Yang-Namanya-Tak-Boleh-Disebut mengikut pelarian massal dari Azkaban pada Agustus tahun lalu, ketika beberapa Pelahap Maut terpidana melarikan diri dari penjara. Meskipun pada saat itu tidak diketahui siapa yang berada di balik pelarian massal tersebut, sekarang Kementerian telah mengonfirmasi bahwa pelakunya kemungkinan besar adalah Kau-Tahu-Siapa sendiri.
Kemarin sore, saat Hogwarts Express kembali ke sekolah, kereta itu diserang oleh para Pelahap Maut, dipimpin oleh Bellatrix Lestrange. Meskipun tidak ada murid yang terluka parah, diketahui bahwa targetnya adalah Harry Potter yang berusia dua belas tahun, anak sulung dari James dan Lily Potter, dan anak baptis dari The-Man-Who-Lived, Sirius Black. Beberapa cedera telah dilaporkan dengan berbagai patah tulang, tetapi sebagian besar murid berhasil melarikan diri tanpa cedera.
Tak lama setelah serangan di kereta, dan kedatangan Albus Dumbledore, Kepala Sekolah Sekolah Sihir Hogwarts, para Pelahap Maut menghilang, sebagai gantinya memulai serangan di desa Sihir/Muggle di Godric's Hollow. Telah dipastikan bahwa Jack Potter, 6, diculik dari pengasuhnya di tengah-tengah serangan itu. Pengasuhnya belum diidentifikasi, tetapi sumber mengatakan bahwa dia bukanlah anggota keluarga yang terhubung dengan James atau Lily Potter.
Pada saat yang sama, Dia-Yang-Namanya-Tak-Boleh-Disebut, memasuki Kementerian Sihir, menyatakan kepada para penyihir di sana bahwa "Perang akan dimulai kecuali permintaanku dipenuhi", lalu ber-Disapparate secepat dia muncul. Tidak ada yang tahu apakah pernyataan itu akan terjadi.
Menteri Sihir, Cornelius Fudge, dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang sangat singkat setelah kejadian yang tiba-tiba itu: "Kementerian tidak akan tawar-menawar dengan teroris."
***
Salah satu tuntutan yang Voldemort minta ialah Sirius menyerahkan pengetahuannya. Pers berspekulasi tentang arti perkataan tersebut, tetapi baik Sirius maupun teman-temannya tidak mau berbicara lebih lanjut, tidak ketika mereka memiliki masalah lainnya untuk ditangani, masalah yang paling penting adalah menyelamatkan Jack dari cengkeraman Voldemort.
Mereka tidak tahu pasti apakah Jack berada di tempat Voldemort bersemayam, tetapi itu adalah kesimpulan paling logis terutama karena dia telah berusaha untuk menipu mereka agar mengira bahwa dia mengejar Harry. Seharusnya Jack aman dan bukan target, sedangkan seharusnya Harry yang lebih berada dalam bahaya, tapi jelas Voldemort tidak ingin bereksperimen lebih jauh pada ikatan yang dibagi antara Harry dan Sirius.
Mereka berkumpul di kantor Dumbledore, mendiskusikan pilihan mereka. Harry juga hadir karena orangtuanya meminta kehadiran dirinya, yang menegaskan bahwa mereka lebih suka anak mereka yang tersisa tetap bersama mereka. Bahkan di Hogwarts mereka merasa Harry tidak lagi aman, bahkan dengan perlindungan yang diberikan sekolah.