Sirius Black tidak mati ketika dia jatuh melalui selubung, sebagai gantinya dia diberi kesempatan kedua, bangun sebagai dirinya yang berusia 21 tahun, seminggu sebelum Halloween 1981. Berbekal dengan pengetahuan tentang masa depan, Sirius berjuang u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu 5 April 1992
Mereka tiba di kantor Dumbledore. Lily telah menarik Harry menjauh dari tengah ruangan dan sekarang sedang memeluknya, berbisik ke rambutnya saat anaknya memegang ibunya dengan erat. Setelah ber-Apparate kembali ke kantor, James bergerak menuju istri dan anaknya, meninggalkan Sirius dalam penjagaan Remus. Sirius, setibanya di sana, langsung pingsan. Dia sekarang berbaring menyamping selagi Remus merawatnya. Bertahun-tahun harus menjaga diri sendiri karena transformasi bulanannya telah mengajari Remus banyak hal tentang penyembuhan.
Beberapa menit kemudian terdengar letupan keras lagi dan Albus Dumbledore tiba. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun dia segara mengangkat tongkatnya dan menggumamkan beberapa kata. Kemudian, setelah selesai, dia menoleh ke orang-orang yang sedang berada di kantornya itu.
"James, Lily... aku lega Harry selamat," ucapnya pelan.
James memandang sekeliling. "Itu tadi hampir, Albus. Keadaan bisa jadi jauh lebih buruk..." Dia menatap sahabatnya. "Moony... bagaimana dia?"
"Kelelahan... kurasa," jawab Remus. "Dia menggunakan banyak sihir. Aku hanya ahli luka fisik... bukan yang mental." Dia mengangkat lengan Sirius. "Tidak banyak juga yang bisa kulakukan dengan luka ini. Ini sangat dalam."
Mata James membelalak. "Albus?"
"Seperti yang kutakutkan..." desah Kepala Sekolah. "Sebagai ganti Harry dalam ritual itu, Voldemort menggunakan Sirius. Darah Sirius sekarang mengalir di pembuluh darah Lord Voldemort."
"Apa artinya itu untuk Sirius?" tanya Remus.
"Aku tidak yakin. Aku ingin memikirkannya sebelum aku berbicara dengan kalian semua. Aku akan berbagi persangkaanku dengan kalian, tentu saja. Tapi aku yakin penting untuk memperoleh pertolongan yang dibutuhkan Sirius." Dia melambaikan tongkatnya dan Patronus perak melompat keluar dari tongkatnya. Dia berbicara dengan cepat. Patronus itu berputar dan terbang menembus pintu. "Aku telah memberi tahu Poppy bahwa Sirius akan membutuhkan perhatian medis segera dan menyiapkan tempat tidur untuknya." Dia berbalik ke arah tubuh rawan Sirius dan kemudian mengangkatnya dari lantai. "Harry juga harus diperiksa oleh Madam Pomfrey."
"Tapi aku baik-baik saja!" protes Harry, menarik diri dari ibunya.
James menatap tajam anaknya. "Kau akan diperiksa. Kami harus memastikan."
Harry mengangguk.
"Kalau begitu, mari kita lanjutkan ke Hospital Wing," ujar Dumbledore.
***
Rasa sakit menembus tubuhnya saat kesadaran perlahan kembali. Dia merasakan leler air di bibirnya saat kegelapan semakin terang. Sambil mengerang, Sirius membuka matanya dan menemukan Remus sedang menatapnya.
"Urgh... kau bukanlah wajah yang ingin kulihat saat bangun..." ejek Sirius.
Remus memutar matanya. "Kulihat kau kembali ke dirimu yang normal, terlepas dari apa yang telah terjadi."