Chapter 47 [END]

1.6K 103 22
                                    

"Padfoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Padfoot."

"Prongs."

James memandang takjub kehadiran spektral Sirius melalui Batu Kebangkitan. Tapi kemudian dia mendapati bahwa dia bisa melihat menembus tubuh Sirius, dan itu membuatnya sadar. Dia benci pemikiran tentang Sirius yang mati. "Kenapa kau melakukannya?"

"Melakukan apa?" tanya Sirius dengan polos.

James menggeram. "Kau sangat tahu kenapa!"

"Aku mengorbankan diriku untuk menyelamatkan anakmu, James."

"Itu seharusnya menjadi tugasku!" Amarah James meledak. "Kau bukan ayah Harry!"

Sirius bersedekap. "Tidak peduli apakah kau ayah Harry atau bukan. Aku dikirim kembali karena suatu alasan. Membuat Harry memiliki kehidupan yang pantas dia dapatkan. Jika aku tidak menghalangi, Harry akan mati. Kau terlalu jauh untuk mencapai dia tepat waktu. Aku satu-satunya orang yang bisa."

James mengertakkan gigi. Dia telah mengulanginya berkali-kali di kepalanya. Dia tahu apa yang Sirius katakan itu benar, tapi ia seharusnya tidak mati karena hal itu. "Kau juga pantas hidup."

Sirius mengangkat bahu. "Mungkin. Tapi aku sudah menjalani dua kehidupan."

"Kau mati lebih muda daripada sebelumnya."

"Jiwaku lebih tua dari itu," kata Sirius. "Tubuhku mungkin berusia tiga puluh tiga tahun, tetapi jiwaku berusia tiga puluh tujuh tahun ketika aku mati di garis waktu awal. Aku telah menjalani hidup dengan tambahan dua belas tahun. Aku berusia empat puluh sembilan tahun."

James ingin membantah tetapi dia tahu Sirius sama sekali tidak mau berdebat. "Harry ingin kau kembali. Aku juga."

"Tidak bisa. Aku telah memilih sebaliknya," kata Sirius dengan tenang.

James mengerjap. "Apa?" Dia mengusap rambutnya. "Apa maksudmu dengan itu?"

Sirius tampak menghela napas. "Saat aku mati, aku berbicara dengan Regulus. Dia bilang aku harus menentukan pilihan. Aku bisa kembali..."

"Tolong jangan bilang bahwa kau memilih mati..." bisik James.

Wujud spektral Sirius menggigit bibir bawahnya. "Aku memilih mati."

"Damn you!" desis James. Kemudian suaranya meninggi saat amarahnya meledak. "Kenapa kau memilih kematian, padahal kau bisa hidup kembali dengan semua orang yang kau cintai dan yang mencintaimu?"

"Sulit untuk menjelaskan kepada seseorang yang belum mati."

James menatap tajam. "Well, aku tidak berencana mati dalam waktu yang lama, jadi tidak seolah-olah aku sudah akan mengetahuinya selama bertahun-tahun."

"Baiklah. Pernah merasa lelah? Lelah berperang? Hanya ingin semuanya berakhir?"

"Tidak." James menggeleng. "Aku ingin hidup. Bernapas. Belajar. Melihat anak-anakku tumbuh. Mengalami perubahan dunia di sekelilingku."

Twisting Time | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang