Sirius Black tidak mati ketika dia jatuh melalui selubung, sebagai gantinya dia diberi kesempatan kedua, bangun sebagai dirinya yang berusia 21 tahun, seminggu sebelum Halloween 1981. Berbekal dengan pengetahuan tentang masa depan, Sirius berjuang u...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minggu 11 Mei 1986
"Aku berasumsi kau datang ke sini karena suatu alasan?" tanya Sirius, mengamati ketika sahabatnya menyamankan diri di sofa di Grimmauld Place. Sirius sudah menemukan tempat tinggal baru untuk dibeli, tetapi harus menunggu pembayarannya memperoleh persetujuan dan kontraknya harus disusun sebelum dia bisa mulai pindah. Dia masih benci gagasan untuk pindah dari Oxford, tapi karena kondisi keamanannya sudah berbahaya maka dia harus pindah.
James bersandar di kursi, mengusap rambut hitam berantakannya dengan salah satu tangannya. "Aku perlu bicara denganmu tentang reaksimu tempo hari."
"Ah..." Sirius bergeser di kursinya sendiri. "Aku sudah mengira kau mungkin ingin mendiskusikan itu..."
"Itu Horcrux," kata James, "namun itu pasti memiliki kutukan hipnosa yang hanya mempengaruhi orang pertama yang benar-benar melihatnya... Kaulah yang pertama dari kita. Lily dan Remus yang membuka kunci kotak itu, tapi mereka membalikkannya padamu."
"Aku tidak yakin cincin itu memuat kutukan hipnosa di atasnya," balas Sirius pelan. "Jika cincin itu adalah salah satu Relikui Kematian, hipnosanya akan muncul karena ingin melihat salah satu orang yang kau sayangi dan membawa kembali orang yang sudah mati itu, yang merupakan tujuan asli cincin itu... Atau lebih tepatnya mengikat mereka dengan kehidupan... Satu-satunya kematian yang berpotensi membuatku mengenakannya adalah Reg, tetapi... aku merasa buruk dia mati karena berusaha menghentikan Voldemort namun tidak berhasil, itu menjelaskan reaksiku terhadap cincin itu. Ada kutukan gelap pada cincin itu, tapi aku tidak akan melihatnya lagi sampai kita bisa menghancurkannya. Aku menyuruh Remus untuk memasukkannya ke ruangan besinya alih-alih milikku untuk berjaga-jaga seandainya aku ingin pergi dan mengambilnya kembali. Setidaknya aku tidak bisa masuk ke ruangan besi Remus."
James mengangguk, senang dengan pemikiran ke depan Sirius. "Aku khawatir kehidupanmu sebelumnya dapat memengaruhimu. Garis waktu yang kau ubah... Pasti ada penyesalan, tentunya?"
Sirius menggigit bibirnya, mengerutkan kening. "Entahlah..." Dia datang untuk menerima kehidupan ini di sini, tetapi masih ada penyesalan yang tersisa bahwa Harry Potter yang dia kenal tidak ada. Duplikatnya adalah orang yang sangat berbeda, meskipun Sirius tidak pernah tahu bagaimana dia tumbuh dewasa, dia ragu Harry pernah hidup di masa kecil yang bahagia seperti sekarang. Namun dia tetap bukan Harry-nya. Tapi Sirius tidak boleh menyesal untuk mengubah segala sesuatu. Sirius masih lebih tua dari teman-temannya, meskipun tubuhnya lebih muda — secara mental dia sudah tua dan memiliki terlalu banyak beban untuk dipikul. "Aku menyesal mengejar Pettigrew... Mengingat aku ingin membunuhnya atas semua yang telah dia lakukan, sebuah keajaiban aku berhasil menahan diri ketika aku kembali ke sini."
"Kurasa kau belajar arti kesabaran ketika kau mati," kata James pelan. "Kau bilang Remus mencoba menghentikanmu meninggalkan Grimmauld Place tapi kau menolak. Kau terbunuh bukan karena tidak mendengarkan. Kau terjebak di rumah itu begitu lama sehingga kau ingin keluar. Melakukan apa pun agar bisa pergi keluar. Aku tidak menyalahkanmu untuk itu, karena jika itu tidak terjadi maka kau masih akan terjebak dalam kehidupan itu dan tidak di sini bersama kami. Lily dan aku tetap akan mati. Kami tidak akan memiliki kesempatan ini untuk melihat anak kami tumbuh dewasa. Aku bersyukur untuk itu." Cengiran terbentang di wajah James. "Kurasa kami berutang terima kasih pada Bellatrix karena dia yang membunuhmu."
