Author pov
Saat ini, Novan sedang dalam perjalanan menuju bandara.
Selama perjalanan, Novan tak terlalu fokus menyetir. Karna otaknya sibuk memikirkan apa yang sudah diperbuat tadi di sekolah.
"Kenapa gue bego banget sih tadi. Ngapain gue pakek muji senyuman dia?" --ucap Novan frustasi.
"Kalo sampek dia peka sama perasaan gue gimana?" ucapnya semakin panik.
"Aduh, besok masih punya muka gak ketemu sama dia?" Novan terus saja berpikir.
"Semoga aja deh tu anak gak denger tadi. Lagian nih mulut kenapa bisa keceplosan sih!" ucapnya memukul-mukul mulutnya.
Tanpa sadar, ternyata Novan sudah sampain di bandara. Namun ia tetap berada di dalam mobil tanpa ada niat untuk keluar dan mencari sepupunya.
Tak lama kemudian, terdengar kaca pintu mobil diketuk dari luar. Saat menoleh kearah samping, ternyata sepupunya yang mengetuk.
Novan keluar dari mobilnya dan membantu sepupunya memasukkan koper dan barang-barang kedalam bagasi mobil.
"Apa kabar Van?" tanya sepupunya setelah semua barang masuk kedalam mobil.
"Baik, lo sendiri apa kabar?" tanya Novan balik.
"Alhamdulillah baik juga, balik sekarang van?" tanya laki-laki itu yang bertubuh tinggi sama sepertinya.
"Iya, atau lo mau jalan-jalan dulu?" tawar Novan.
"Nggak deh Van, saya capek. Mau istirahat aja dirumah kamu. Besok awal saya masuk sekolah kan?" ucap laki-laki itu. Cara bicaranya memang tidak sama dengan Novan. Ia lebih suka menggunakan bahasa yang sopan daripada bahasa gaul anak jaman sekarang.
"Lo harus biasain pakek gaya bahasa anak-anak disini. Disini itu beda sama Surabaya Tam, gak ada yang pakek aku-kamu" ucap Novan terkekeh.
"Gak bisa Van, udah terbiasa" jawab laki-laki itu.
"Owh iya, besok kenalin saya ya sama temen-temen kamu. Biar saya punya temen juga disekolah" lanjut laki-laki itu yang di iyakan oleh Novan.
Novan melajukan mobilnya menuju rumahnya.
****
Sore ini Novan dan kedua sahabatnya ngumpul dihalaman belakang rumah Novan.
"Van, sepupu lo mana? Gak keliatan batang idungnya tuh dari tadi" tanya Adip celingukan.
"Ngapain lo nyari sepupu gue?" tanya Novan heran.
"Gue kan pengen tau sama sepupu lo itu" ucap Adip.
"Tama lagi mandi, ntar juga kesini tuh anak" ucap Novan.
"Owh lagi mandi, kirain gak mau ketemu sama kita berdua" ucap Adip mengangguk-anggukan kepalanya.
Mereka bertiga terus mengobrol sambil bercanda, hingga akhirnya sepupu Novan dateng menghampiri ketiga cowok yang sedang bercengkrama sedari tadi.
"Van" panggil laki-laki bernama Tama itu.
"Eh, sini Tam" ucap Novan.
"Owh ini yang namanya Tama?" tanya Adip, dan langsung menjabat tangan Tama.
"Kenalin nama gue Adip, dan yang ini Aqil" ucap Adip memperkenalkan dirinya dan Aqil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...