Rika pov
Gue berjalan di koridor menuju ruangan bu Widy.
Tok..tok..tok. Gue mengetuk pintu ruangan bu Widy.
"Masuk" Ucap bu Widy dari dalam, gue pun membuka pintu.
"Assalamualaikum bu Widy" Salam gue.
"Wa'alaikumsalam, eh Rika. Ada apa kamu kesini?" Tanya bu Widy.
"Saya kesini ada perlu sama bu Widy" Jawab gue.
"Oh gitu, silahkan duduk. Ada perlu apa sama saya?" Ucap bu Widy mempersilahkan gue duduk dibangku yang ada dihadapannya.
"Begini bu, saya ingin membahas tugas yang ibu berikan tadi dikelas saya. Saya ingin meminta izin untuk dispen bu" Ucap Rika to the point.
"Dispen? Untuk apa?" Tanya bu Widy heran.
"Jadi begini bu. Saya beserta kelompok sudah menentukan objek apa yang bakal kami jadikan objek, dan kami memilih pesantren. Kami ingin melakukan penelitian dengan info yang fakta, jadi kami akan datang kesebuah pesantren untuk meneliti. Di satu sisi juga, kami ingin merasakannya menjadi santri. Karna sangat tidak memungkinkan bagi kami untuk pulang pergi ke pesantren bu. Sedangkan disekitar sini tidak ada pesantren yang dekat" Ucap Rika menjelaskan."Tapi bagaimana dengan mapel lainnya, jika kamu dan kelompok kamu mengambil dispen Rika? Dan kamu bakal ambil dispen berapa lama?" Tanya bu Widy.
"Bu Widy tenang saja. Percayakan saja pada kelompok saya, saya pastikan kelompok saya tidak akan melalaikan mapel lainnya. Nanti dipesantren kami akan meluangkan waktu belajar bersama untuk semua mapel yang kami tinggalkan. Saya bisa jamin itu semua" Jawab Rika meyakinkan.
"Baiklah, jika kamu bisa menjamin semuanya. Saya akan urus surat izin kalian untuk sekolah. Kelompok kamu 7 orang kan?" Ucap bu Widy.
"Iya bu" Jawab Rika tersenyum karna berhasil membujuk bu Widy.
"Saya akan siapkan surat untuk kamu berikan pada waka kesiswaan" Ucap bu Widya yang diangguki oleh Rika.
"Baik bu, terimakasih atas izinnya. Saya janji akan menjamin semuanya. Kalau begitu, saya pamit kembali ke kelas ya bu. Assalamualaikum" Pamit Rika.
"Wa'alaikumsalam" Jawab bu Widy.
*****
Kelas X MIPA 3 sedang jamkos. Muridnya pun memanfaatkannya untuk tidur, ngegame, ngegosip, bahkan ada yang mojok. Ya paham lah, mojoknya buat siapa.
Rika memasuki kelas, dan duduk dibangkunya."Gimana Rik, dapet izin gak?" Tanya syifa.
"Iya dapet" Jawab Rika singkat.
"Alhamdulillah, tenang deh jadinya. Jadi kita gak perlu bingung nyarik objek baru" Ucap syifa yang diangguki oleh Rika.
"Semua urusan pesantren sudah siap, kita bisa penelitian selama 1 minggu disana. Untuk kendaraan, gue udah siapin" Ucap seseorang menghampiri Rika dan Syifa dengan muka datarnya. Siapa lagi kalo bukan si pangeran es yang paling tampan Novan Bakti Dhirgama.
"Alhamdulillah, kalian emang pantes jadi pemimpin. Langsung gercep gitu kerjanya" Ucap syifa membanggakan keduanya.
****
Pagi ini mereka sudah siap untuk berangkat ke pesantren.
"Sudah siap semuanya?" Tanya Syifa yang diangguki semua.
Merekapun memasuki mobil dengan posisi Novan yang menyetir ditemani Aqil disampingnya. Sedangkan ke-empat cwek berada dibagian tengah. Dan dibagian belakang ada Adip dan Fakih yang sudah siap dengan berbagai cemilannya. Fakih ikut, karna alasannya pengen belajar agama juga. Padahal mah pengen modus ke Devia. Alamat PDKT itu mah.
Selama 3 jam mereka menempuh perjalanan, ada sedikit kemacetan dijalan.
Saat ini mereka sudah tiba di pondok pesantren Darul Hikmah. Mereka semua turun dari mobil, dan meregangkan ototnya. Karna rasa sakit saat tidur dimobil dengan posisi yang kurang nyaman.
"Alhamdulillah sampai ditujuan dengan selamat" Syukur Aqil dan kawan-kawan.
"Kita langsung ketempat pemilik pesantren" Ucap Novan yang mendahuli mereka. Merekapun mengikuti Novan dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...