Part 16

142 14 14
                                    

Skip

Selesai melaksanakan sholat ashar, mereka berkumpul di musholla pesantren. Berbincang dan bercanda tawa, menikmati suasana dipesantren.

"Besok agenda kita apa?" tanya Syifa pada rika.

"Ntah" jawab Rika singkat.

"Gimana kalo besok kita keluar pesantren ? Kita jalan-jalan cari pemandangan yang bagus, menikmati udara sejuk dipagi hari. Kapan lagi kita bisa menikmati suasana pedesaan, dikota menghirup polusi terus" usul Devia.

"Boleh juga tu, gue setuju usul devia" respon Faqih.

"Ya udah, besok selesai sholat subuh kita kumpul. Buat yang cowok, pakai celana olahraga. Sekalian kira lari pagi, yang cewek terserah mau pakai apa" ucap Adip yang disetujui oleh semua temannya.

Setelah cukup lama mereka mengobrol, semua kembali ke asrama masing-masing.

****

Setelah menunaikan sholat subuh, mereka bersiap-siap untuk lari pagi bagi yang cowok dan yang cewek hanya sekedar jalan-jalan. Tak lupa mereka juga mengajak Abah dan Ummi.

"Hmm, Ummi. Kami mohon maaf ya, apabila kedatangan kami dari hari pertama ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak. Mungkin tingkah kami ada yang keterlaluan" ucap Rika membuka obrolan.

"Kalian semua baik kok, justru ummi malah sedih karna besok pagi kalian sudah kembali ke kota" jawab Ummi dengan raut wajah yang sedih.

"Ummi mau foto bareng? Sebagai kenangan" seru Devia.

"Boleh"

Merekapun berfoto-foto. Sedangkan yang laki-laki berlari sambil menikmati udara sejuk dan menatap indahnya persawahan.

Setelah dirasa cukup berjoging, mereka berkumpul dipinggiran sawah. Rika memilih menyendiri dibawah pohon yang berada tak jauh dari tempat temen-temannya berada. Tak lama kemudian, ada seseorang yang menghampiri dan duduk di sebelahnya. Walaupun mereka duduk bersama, namun seseorang itu masih memberi jarak.

"Kenapa sendiri?" tanya seseorang itu dengan pandangan yang lurus kedepan.

Rika menoleh kesampingnya dan menemukan Novan yang sedang memandangi para petani yang sedang bekerja.

"Pengen sendiri aja" jawab Rika singkat.

"Lagi galau?" tanya Novan sambil menatap rika.

"Ngapain juga gue galau? Gue bukan bucin" jawab Rika dengan pandangan datar.

"Galau bukan hanya untuk persoalan cinta" ucap Novan kembali menatap kedepan. "Lagi ada masalah?" lanjutnya.

Rika menggeleng.

"Siapa tau gue bisa bantu" ucap Novan kembali.

"Kenapa lo jadi kayak yang peduli sama gue?" Rika sedikit heran dengan sikap Novan yang berbeda dari sebelumnya.

Novan tidak menjawab. Karna dia sendiripun bingung mengapa bisa bersikap seperti itu ke Rika. Padahal dia tidak mau tau dengan orang lain.

"Apa mungkin gue-" Novan segera menepis yang ada dalam benaknya.

"Yaelah, malah berduaan lo pada. Tuh yang lain ngumpul, jangan mojok. Ntar ketiganya setan" ucap Adip membuat Novan dan Rika menoleh.

"Lo setannya" ucap Novan dan Rika bersamaan.

"Acieee,, kompak bener. Sehati ni yeeeee, uhuy" ucap Adip menggoda.

"Kebetulan aja" ucap mereka bersamaan lagi, membuat adip semakin tersenyum jahil kepada keduanya. Yang digoda malah saling mengalihkan padangannya masing-masing kearah lain.

****

Pagi ini mereka telah siap untuk kembali ke kota. Semua barang-barang telah siap di dalam mobil. Mereka berpamitan kepada Abah dan Ummi.

"Assalamu'alaikum Abah, Ummi" ucap mereka.

"Wa'alaikumsalam" jawab Abah dan Ummi.

"Sudah siap semuanya nak?" tanya Ummi pada mereka.

"Sudah ummi, kami mau pamit. Insyaallah jika ada waktu luang, kami akan berkunjung lagi" ucap Aqil.

"Alhamdulillah, semoga masih bisa bertemu lagi ya" ucap Abah.

"Kami pamit ya Ummi, Abah" ucap Rika, dan merekapun berpamitan. Setelahnya mereka menuju mobil dan kembali ke kota.

Skip

Mereka sampai di kota dengan selamat. Novan mengantarkan satu persatu temannya kembali k rumah masing-masing. Saat ini Novan berada di depan rumah Rika. Karena selama perjalanan pulang dia tertidur, jadi Novan mengantarkan yang lain terlebih dahulu.

Novan bingung bagaimana caranya membangunkan Rika.

"Rik, bangun. Kita sudah sampai" ucap Novan menepuk lengan Rika yang tertutup oleh Hijab syar'inya.

"Gimana cara banguninnya? Masak iya harus gue gendong seperti di film? Terlalu drama" batin Novan.

"Rika, bangun" Novan mencobanya sekali lagi. Namun hasilnya sama saja. Novan berfikir sejenak, mencari cara agar perempuan disebelahnya bisa bangun dan tanpa disentuh olehnya.

Setelah mendapatkan cara. Tanpa berfikir panjang lagi. Novan segera melakukan apa yang ada dalam fikirannya barusan.

"Tittt...Titittt...Tittt" Novan menekan klakson mobilnya. Dan cara itu berhasil membangun Rika.

"Bangun juga lo" gumam Novan.

"Berisik banget sih" ucap Rika menatap tajam kearah Novan. Sedangkan yang ditatap hanya bersikap santai.

"Mau nunggu sampai kapan lo buat keluar dari mobil gue?" tanya Novan mengangkat sebelah alisnya melihat Rika tak beranjak dari mobilnya.

Rika langsung menatap sekitarnya, dia baru menyadarinya bahwa mereka sudah ada didepan rumahnya.

"Sorry, gue kira belum sampai. Makasih udah nganterin" ucap Rika dan keluar dari mobil Novan. Setelahnya, mobil Novan melaju meninggalkan rumah Rika.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang