Part 34

81 8 7
                                    

Adip dan Aqil berjalan dikoridor menuju uks.

"Kesel banget gue sama si Rika. Bisa-bisanya dia bikin Novan potek pagi-pagi" ucap Adip. Ia tak henti mengoceh sejak keluar dari kantin.

"Udah lah Dip, kenapa jadi lo yang uring-uringan sih. Novan yang potek aja diem, kagak banyak omong" ucap Aqil jengah mendengar ocehan Adip.

"Ya wajar dong Qil kalo gue ngomel. Sebagai sahabat yang baik, gue ngerti gimana perasaan Novan sekarang. Dan gue gak terima sahabat gue dipotekin kayak gini" ucap Adip.

Aqil berjalan mendahului Adip. Percuma juga debat sama Adip, sedangkan yang potek hatinya aja gak seribet itu.

Kini mereka berdua telah sampai di uks. Novan yang menyadari kedatangan kedua sahabatnya, hanya sekedar melirik.

"Van" panggil Aqil.

"Hmm" Novan hanya merespon dengan singkat.

"Masih aman?" tanya Aqil.

"Ya nggak lah Qil. Hati mana yang aman setelah dipotekin. Gila ya lo"

Pasti udah tau kan siapa yang jawab. Yap, si Adip lah yang menjawab. Karna memang dari awal, dialah yang paling tidak terima.

"Gue ngomong sama Novan, bukan lo" ucap Aqil geram. Sekita Adip langsung diem.

Novan beranjak dari tidurnya, membuat kedua sahabatnya heran.

"Mau kemana Van?" tanya Adip.

"Cabut" jawab Novan.

"Cabut ke kelas?" tanya Aqil.

"Mall" jawab Novan

"Mau ngapain lo ke mall?" tanya Adip.

"Bawel lo berdua, ya belanja lah. Kan kita diundang ke acara Rika ntar malem. Gue gak punya baju buat dipakek ke acara itu, ya kali gue cuma mau pakek kaos" ucap Novan.

Kedua sahabatnya melongo mendengar ucapannya, udah dipotekin tapi masih ada niatan buat mengahadiri acara itu? Gila sih, lapang banget hati Novan nerima kenyataan.

"Gila lo Van, hati lo dibuat dari apa sih. Habis dipotekin, tapi lo masih siap buat dateng ke acara itu?" ucap Adip.

Novan langsung keluar dari uks, tanpa menjawab pertanyaan Adip. Melihat sahabatnya keluar, mau tidak mau Aqil dan Adip mengikuti kemana Novan pergi.

Skip.

Malam ini, dikediaman keluarga Rika tengah disibukkan dengan persiapan untuk acara yang akan di adakan 2 jam lagi.

Devia dan Syifa sangat antusias membantu menyiapkan segala keperluan Rika.

"Rik, tukang make up lo mana? Masak jam segini belum dateng sih" Devia sejak tadi sudah heboh gara-gara ia tidak melihat orang yang akan mendandani sahabatnya ini.

"Siapa yang bilang gue nyewa tukang make up?" tanya Rika heran.

"Lah, emang lo gak mau pake make up gitu?" ucap Devia.

"Gue bakal make up kok, tapi gak perlu bayar orang juga. Gue bisa sendiri" ucap Rika memutar bola matanya.

"Ngomong dong dari tadi, kan gue gak perlu heboh" gumam Devia.

"Sendiri yang rempong, malah nyalahin orang" cibir Rika.

Setelah Rika selesai memakai gaunnya. Ia segera memoles wajahnya dengan make up yang tidak terlalu tebal. Dan segera memakai hijabnya.

"Gilaaaa, cantik banget sih sahabat gue" teriak Devia. Syifa hanya geleng-geleng kepala melihat tinggal Devia.

"Makasih" jawab Rika singkat.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang