Author pov
Pembelajaran hari ini sudah berakhir, semua murid bersiap untuk pulang.
"Qil, jadi mampir kerumah?" tanya Novan menoleh kearah Aqil yang sibuk membereskan buku-bukunya.
"Jadi dong Van" jawab Aqil.
"Gue sama Aqil tu gak suka ngebacot Van, kalo janji ya ditepati. Iya kan Qil?" ucap Adip yang disetujui Aqil.
"Yaudah, ayo" ucap Novan beranjak keluar dari kelas diikuti kedua sahabatnya.
Sesampainya diparkiran mereka bertiga bertemu dengan Rika dan ketiga sahabatnya.
"Eh, kalian mau langsung pulang?" sapa Aqil kepada mereka.
"Iya" jawab mereka bertiga, sedangkan Rika tidak merespon.
"Hmm, lo marah ya Rik sama gue?" tanya Aqil ragu. Rika tetap tidak merespon, dia langsung berjalan menuju mobilnya dan diikuti ketiga sahabatnya.
"Gak usah diganggu dulu deh Qil, takutnya Rika malah tambah bete' sama lo" ucap Novan.
"Yaudah deh" jawab Aqil.
"Pulang yuk, udah capek nih" ucap Adip. Novan dan Aqil baru saja melangkah menuju motor, tapi Aqil berhenti lagi.
"Kenapa Qil?" tanya Novan heran.
"Gue ada ide" ucap Aqil antusias. Sedangkan Novan dan Adip gak paham sama arah pembicaraannya Aqil.
"Ide apaan yang lo maksud?" tanya Adip.
"Tunggu bentar" ucap Aqil dan berjalan menuju mobil Rika. Novan dan Adip semakin penasaran.
Aqil mengetuk pintu disamping tempat pengemudi. Disana ada Syifa, sedangkan Rika sudah siap untuk menjalankan mobilnya.
"Ada apa Qil?" tanya Syifa.
"Kalian sibuk gak?" tanya Aqil.
"Nggak kok, memangnya kenapa?" tanya Syifa lagi.
"Kalo gak sibuk, ikut ngumpul yuk dirumah Novan. Kebetulan kita kan hanya bertiga, biar tambah seru gitu kalo ada kalian" ucap Aqil.
"Kayaknya nggak deh Qil, soalnya kan kita perempuan. Masak iya kita ikut kumpul-kumpul sama anak cowok" ucap Syifa menolak.
"Kalian tenang aja, disana ada mamanya Novan kok. Hari ini bokapnya Novan lagi lembur kerjanya. Jadi mamanya Novan cuma berdua sama pembantunya. Gak mungkin kan kalo mamanya suruh ngobrol sama kita yang cowok-cowok. Mau ya ikut?" ucap Aqil dengan memohon kepada empat perempuan yang ada didalam mobil tersebut.
"Ikut aja deh, lagian kita gak ada kerjaan juga kan" usul Devia.
"Gimana Rik?" tanya Syifa ragu, takut Rika menolak.
"Terserah" jawab Rika singkat.
"Ayo dong Rik, masak lo gak kasian sama nyokapnya Novan. Tiap hari temen ngobrolnya cuma sama 'ART' terus. Pasti mamanya Novan bakal ngerasa terhibur kalo kalian dateng" ucap Aqil tetap memohon.
"Cepet jalan, sebelum gue berubah fikiran" ucap Rika.
"Jadi lo mau?" tanya Aqil heboh. Rika hanya melirik Aqil dengan malas.
"Udah Qil cepet jalan, sebelum putri es kita berubah fikiran" ucap Laily.
Aqil langsung berlari menuju tempat motornya, menyusul Novan dan Adip yang menunggu dari tadi.
"Lo ngapain sih? lama banget" ucap Adip heran.
"Udah ayo jalan, ntar kalian juga bakal tau" jawab Aqil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...