Part 29

91 8 0
                                    

Setelah makan bersama, Novan menuju kamarnya untuk membersihkan diri sekaligus ganti baju. Baru setelahnya, ia akan membicarakan hal itu kepada kedua orang tuanya.

"Semoga aja mereka ngasih izin, dan niat baik gue bisa diterima" ucap Novan terus berharap.

Setelah mandi dan berganti baju, Novan menyiapkan diri untuk berbicara dengan kedua orang tuanya.

Novan keluar dari kamarnya menuju ruang keluarga. Disana ada ayah dan bundanya yang sedang menonton televisi dan juga ada Yusuf yang sedang asik dengan ponselnya.

"Yah, bun. Bisa bicara sekarang?" ucap Novan sedikit gelisah.

"Kamu dari tadi ngomong gitu terus. Memang nya mau bicara apa sih Van, bunda jadi penasaran" ucap bundanya.

"Iya, ayah jadi penasaran juga" sanggah ayahnya.

"Hmmm, sebenernya...Novan mau minta izin sama ayah dan bunda" ucap Novan tetap gelisah.

"Minta izin untuk apa?" tanya sang ayah.

"Boleh gak kalo Novan ngelamar seorang perempuan?" ucap Novan menunduk.

"Hah?" sang ayah heran dan kaget mendengar ucapan anaknya itu.

"Rika maksud kamu?" tanya bundanya santai. Mendengar itu, membuat Novan langsung mendongakkan kepalanya.

"Bunda tau darimana?" tanya Novan ragu.

"Sudah kebaca niat kamu untuk siapa. Bunda peka kok" ucap bundanya terkekeh. Sedangkan sang ayah masih bingung siapa yang mereka maksud.

"Rika itu siapa? Dan yang mana orangnya?" tanya sang ayah kebingungan.

"Rika itu temen baru Novan yah. Mereka kenal semenjak masuk SMA. Rika itu orang nya baik loh yah, cantik, manis tapi sedikit cuek" jelas bundanya.

"Bunda kok kayak yang kenal banget sama anak itu" ucap ayahnya heran.

"Iyalah, kan dia pernah main kesini sama temen-temen Novan yang lainnya" ucap bundanya santai.

"Rencana kamu mau melamar kapan?" tanya ayahnya mulai serius.

"Malam ini" jawab Novan yakin dan itu membuat kedua orang tuanya sekaligus Yusuf melongo mendengar jawaban Novan.

"Secepat itu?" tanya Yusuf masih melongo.

"Emang nya kenapa?" ucap Novan heran.

"Memang nya kamu sudah memikirkan secara matang Van rencana kamu itu?" tanya ayahnya.

"Sudah yah. Dan Novan sudah benar-benar yakin" ucap Novan.

"Apa kamu tidak memikirkan jika nanti ditolak?" tanya sang ayah lagi.

"Insyaallah Novan akan dapat jawaban yang baik yah, karna secara gak langsung tadi Rika sudah ngasih lampu hijau buat Novan" ucap Novan tersenyum.

"Jadi malam ini kita kerumah Rika?" tanya bundanya memastikan. Novan mengangguk yakin.

Yusuf yang tadi sempat melongo, kini mulai menyibukkan dirinya lagi dengan ponselnya.

"Suf, ikut gak ntar malem?" tanya Novan.

"Kemana?" tanya Yusuf bingung.

"Lamaran" ucap Novan menaik turunkan alisnya.

"Halah, gayamu Van. Belum tentu diterima" ucap Yusuf terkekeh, membuat Novan memasang wajah datarnya. Melihat itu tawa Yusuf menciut.

"Bercanda Van. Saya dirumah aja deh, biar keluarga inti aja yang ikut" ucap Yusuf setelah terkekeh.

"Yaudah" jawab Novan dan berlalu menuju kamarnya untuk bersiap kerumah Rika setelah sholat maghrib.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang