Author pov
Seorang perempuan tengah menikmati tidurnya yang nyenyak sekali. Namun, 5 menit setelahnya terdengar gedoran pintu. Gedoran pintu itu sangat nyaring, hingga membuat si pemilik kamar terganggu. Dengan langkah gontai perempuan itu menuju pintu kamarnya untuk membukanya. Setelah pintu itu terbuka, ia mendapati mama nya sedang berkacak pinggang.
"Ada apa sih ma? Pagi-pagi udah berisik aja" ucap perempuan itu dengan wajah yang masih sangat mengantuk.
"Masih pagi kamu bilang? Lihat jam Rika, ini sudah pukul 05.45 dan kamu masih belum siap-siap untuk sekolah. Sedangkan ini hari pertama mu sekolah dan menjalankan MOS" ucap mama Rika dengan emosinya.
Ya, perempuan itu adalah Rika. Perempuan tersebut langsung mengikuti intruksi dari mama nya. Dia melihat jam dinding yang berada di dalam kamar nya. Matanya membulat sempurna, karna sedikit lagi MOS akan dimulai dan dia masih belum bersiap-siap. Dengan berlari dia memasuki kamar mandi dan bersiap-siap.
Tak butuh waktu lama, perempuan itu telah siap. Dengan langkah cepat dia menuruni tangga untuk menemui keluarganya yang sedang melakukan sarapan.
"Pagi ma, pa" ucapnya sambil mencium pipi kedua orang tuanya.
"Pagi sayang" Ucap kedua orang tuanya kompak.
"Hari ini papa yang akan antar kamu ke sekolah" ucap papa nya.
"Yah, padahal Rika mau izin bawa kendaraan sendiri" ucap Rika dengan muka sedih nya.
"Tapi ini sudah siang Rika, papa takut terjadi sesuatu dengan kamu dijalan. Jadi lebih baik papa antar. Besok, baru kamu bawa mobil sendiri" ucap sang papa.
"Ok, jika itu mau papa. Tapi janji, besok Rika bawa mobil sendiri ya?" ucap Rika.
"Iya sayang. Ok, kita berangkat sekarang" ucap papa Rika sambil memakai jaz kantor nya.
"Iya pa"
"Ma, Rika sama papa berangkat dulu ya" ucap Rika sambil mencium pipi mama nya. Sedangkan papanya telah menunggu di dalam mobil.
~~~~~~~
Novan pov
Ini hari pertama gue MOS, gue udah siap-siap buat berangkat sekolah pagi ini. Gue tipe orang yang disiplin apalagi urusan sekolah. Gue paling gak suka telat. Jadi tepat dari pagi buta tadi gue udah bangun untuk ngelakuin ritual pagi gue yaitu mandi dan menyiapkan kebutuhan MOS gue. Setelah semua siap, gue ngelihat jam yang melekat ditangan gue. Tepat pukul 06.00 gue udah siap berangkat.
Gue keluar kamar dan menuruni tangga untuk menuju ruang makan. Disana sudah ada ayah dan bunda.
"Pagi Ayah, Bunda" ucap gue ke bonyok.
"Pagi sayang" ucap bunda sambil tersenyum.
"Pagi boy" ucap ayah sambil tetap fokus membaca korannya.
"Kamu mau sarapan roti atau nasi goreng Van?" tanya bunda.
"Novan sarapan roti aja bun, biar gak lama" sahut gue.
"Ini kan masih pagi Van, kamu gak bakal telat juga" ucap bunda.
"Iya tau, tapi Novan lagi males makan nasi bunda. Jadi sarapan roti aja" ucap gue.
"Baiklah, terserah kamu aja" ucap bunda.
Setelah sarapan selesai, gue langsung pamit ke bonyok.
"Bun, yah. Novan berangkat dulu ya, takut macet dijalan" ucap gue sambil mencium punggung tangan kedua orang tua gue.
"Iya" ucap ayah.
"Hati-hati dijalan sayang" ucap bunda.
"Iya bun" Ucap gue sambil melangkah keluar.
Gue mengendarai mobil dengan santai, karna memang ini masih pagi dan waktu MOS masih agak lama dimulainya.
Gak butuh waktu lama, sekitar 15 menit gue udah sampek disekolah. Suasana sekolah masih lumayan sepi tempat parkir pun masih agak lenggang. Setelah gue memarkir mobil gue, gue menuju lapangan basket untuk nunggu sahabat gue yang belum pada dateng. Karna belum ada pembagian kelas dan ini masih hari pertama MOS, jadinya gue nunggu dilapangan basket aja.
Disaat gue lagi fokus mainin ponsel gue, tiba-tiba dari kejauhan ada yang manggil gue dengan nada lebay nya.
"Babang Novannnnn" teriak orang itu dengan alay.
"Apaan sih Dip, masih pagi juga udah berisik aja lo. Gak malu apa jadi tontonan?" ucap gue ke Adip. Iya, pria itu adalah Adip. Sahabat gue yang paling koplak, tapi pintar dan tampan. Itu yang ngebuat orang-orang disekitarnya gak risih sama sikap dia, apalagi para cewek-cewek yang suka ngejar-ngejar dia. Tapi masih kalah saing sama gue.
"Ih, babang Novan. Bukannya nyambut aku dengan senyuman, malah nyambut dengan muka datar" ucap Adip dengan gayanya yang merajuk.
"Terserah lo deh Dip, males gue ngeladenin lo. Yang ada gue bakal ikut stres kyak lo" ucap gue males.
Disela-sela berdebatan kecil gue dengan Adip, ada seseorang yang nepuk pundak gue dan Adip. Orang itu muncul ditengah-tengah gue dan Adip, dan orang itu adalah Aqil.
"Morning mas bro" ucap Aqil sambil tersenyum
"Pagi babang Aqil" ucap Adip dengan manja.
Gue cuma ngelirik aja, gak ada niatan buat jawab. Beda sama Adip, pagi ini mungkin otaknya rada gesrek.
"Duh, dedek Adip makin ganteng aja pagi ini" ucap Aqil sambil nyolek dagu Adip.
"Ah, bang Aqil bisa aja deh" ucap Adip sambil malu-malu.
"Najis banget muka lo Dip, sok imut" ucap gue sambil ngelirik Adip dengan males.
"Udah ah, gue mau liat-liat sekolah ini dulu sambil nunggu apel pembukaan MOS" ucap gue sambil melangkah pergi.
"Ikut dong Van, gue juga bosen kalo cuma nunggu apel sambil berdiri disini doang" ucap Aqil sambil nyusul gue.
"Ihh, kok Adip malah ditinggal sih" ucap Adip masih dengan tingkahnya yang alay dan lari nyusul gue dan Aqil.
#######
Ikuti terus ya ceritanya
Jika ada yang salah dan ada yang kurang, komen aja...
Soal nya ini pengalaman pertamaku bikin cerita, jadi butuh komen dan saran.. OK👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...