Sesampainya di kantin, Rika langsung berlari menghampiri meja yang ditempati sahabat-sahabatnya.
"Lagi olahraga pagi Rik?" tanya Adip yang melihat Rika berlari.
"Nggak, lagi olahraga sore" jawab Rika asal.
Sedangkan dari arah pintu kantin, terlihat Novan berjalan dengan santai ke arah mereka.
"Baru dateng Van?" tanya Adip.
"Nggak, udah dari kemaren sore" jawab Novan asal sambil duduk di samping Aqil.
"Lah, ngapain aja lo disini dari kemaren sore?" tanya Adip heran.
"Bego tu jangan dipelihara, pertanyaan lo dari tadi unfaedah dodol. Udah jelas si Novan baru sampek, pakek nanyak lagi" ucap Aqil sambil menjitak kepala Adip.
"Santai aja tu tangan, gak usah pakek jitak. Gue tau, lo demen ama rambut gue" ucap Adip dengan percaya dirinya.
"Gue bukan demen ama rambut lo. Tapi gue gemes sama lo. Saking gemesnya gue sampek jitak kepala lo, sapa tau tu otak bisa geser ke tempat semulanya" ucap Aqil geram.
"Udah-udah, kok malah jadi debat sih. Mending sekarang kita siap-siap buat ke bandara, pasti di Laily udah nungguin" ucap Assyifa menengahi.
"Owh iya bener, yaudah yuk cussss. Jangan kelamaan duduk" ucap Devia beranjak dari duduknya sambil menggendong tasnya.
Akhirnya mereka semua beranjak dari kantin dan berjalan muju parkiran, sebelum bel masuk berbunyi. Mereka memutuskan untuk memakai kendaraan masing-masing, kecuali Rika yang memang berangkat bersama Novan.
Mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk sampai di bandara, karna macet. Sesampainya di bandara, mereka langsung mencari keberadaan Laily.
"Eh, itu Laily bukan?" tanya Aqil sambil menunjuk seorang perempuan memakai gamis berwarna biru serta khimar yang senada, sedang berdiri tak jauh dari mereka.
Mendengar ucapan Aqil, semuanya menoleh kearah yang ditunjuk. Dan ternyata benar dugaan sahabatnya, itu adalah Laily. Mereka langsung menghampiri Laily.
"Lai" panggil Rika. Merasa ada yang memanggil, Laily menoleh dan ternyata itu adalah sahabat-sahabatnya yang berjanji akan menyusul ke bandara.
"Gue kira kalian gak bakal dateng" ucap Laily.
"Kita gak mungkin lah ingkar janji sama lo" ucap Assyifa sambil merangkul pundak Laily.
"Jadwal penerbangannya jam berapa Lai?" tanya Rika sambil mendekat.
"Masih satu jam lagi kok, cuma gue berangkat lebih awal aja kesini. Takutnya kesiangan dan malah ketinggalan pesawat" ucap Laily.
"Duduk disana yuk, sambil nunggu" ucap Adip mengajak sahabat-sahabatnya untuk menuju tempat duduk yang tak jauh dari mereka.
****Setelah pulang dari bandara, mereka memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah. Menurut mereka, bolos sehari gak akan ada masalah. Apalagi tadi mereka sempat memberikan surat izin kepada guru yang mendapat jadwal piket hari ini.
Akhirnya mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah Rika. Hanya butuh waktu 45 menit untuk sampai dirumah Rika.
Sesampainya dirumah Rika, mereka langsung menuju halaman belakang rumah Rika. Disitu memang menjadi tempat favorit mereka untuk berkumpul. Karna tempatnya yang begitu luas dan sejuk dengan dikelilingi oleh tanaman bunga yang ada disana.
"Pada mau minum apa nih? Biar gue ambilin" ucap Rika menawarkan.
"Terserah deh Rik, yang penting dingin-dingin" jawab Adip yang disetujui yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...