Part 35

55 4 0
                                    

Author pov

Laily sejak tadi hanya terdiam mendengarkan obrolan sahabat-sahabatnya. Ia terus memikirkan tentang kepindahannya besok, bagaimana ia akan menjalani hari-harinya tanpa adanya mereka disampingnya.

Rika memandang Laily dengan heran. Tidak biasanya ia diam seperti ini. Biasa ia akan selalu beradu mulut dengan Adip disaat kumpul seperti ini.

"Lai, lo kenapa? Kok diem aja, lagi ada masalah?" tanya Rika. Yang lain langsung menatap Laily, setelah mendengar pertanyaan dari Rika.

"Hmm guys, gue mau ngomong sama kalian. Mungkin malam ini bakal jadi pertemuan terakhir gue sama kalian" ucap Laily sambil menunduk.

"Maksud lo apa Lai?" tanya Devia.

"Besok gue bakal pindah ke Surabaya. Gue bakal menetap disana sama orang tua gue" jawab Laily. Ketiga sahabatnya sangat terkejut mendengar kabar ini, karna ini sangat mendadak.

"Lo serius Lai? Gak lagi ngeprank kita kan?" ucap Rika.

"Gue serius Rik. Gue gak tau kapan bakal ketemu kalian lagi. Gue minta maaf kalo seandainya gue ada salah selama berteman sama kalian. Terutama lo Dip" ucap Laily sambil melirik Adip.

"Santai aja kali, gue gak masukin ke hati kok. Itu adalah hal wajar dalam sebuah pertemanan" ucap Adip tersenyum.

Ketiga sahabatnya langsung memeluk Laily dengan erat. Mereka tidak rela jika harus kehilangan salah satu sahabatnya. Cukup lama mereka berpelukan, akhirnya Laily melepas pelukannya dengan sahabatnya dan beralih menatap Adip.

"Hmm, Dip" panggil Laily, yang dipanggil langsung menoleh kearahnya dengan tatapan bertanya.

"Gue mau jujur sama lo" ucap Laily sambil menunduk.

"Jujur apaan?" tanya Adip.

"Gue suka sama lo" ucap Laily membuat semua sahabatnya terkejut termasuk Adip. Ia sampai tersedak saat minum.

"Maaf, mungkin ini bukan waktu yang tepat. Gak seharusnya gue ngomong ini. Tapi gue takut gak bisa ketemu lagi sama lo. Terpaksa gue harus ngomong sekarang, sebelum gue pergi. Gue cuma pengen lo tau. Gue gak maksa lo buat bales perasaan gue" lanjutnya sambil tersenyum.

"Jujur, gue kaget. Gue gak nyangka lo bakal suka sama gue. Tapi gue hargai perasaan lo, semua orang punya hak untuk mencintai dan dicintai. Tapi sorry Lai, gue cuma bisa anggap lo sahabat gak lebih. Karna gue udah menaruh hati sama seseorang" jawab Adip hati-hati karna takut menyakiti hati Laily.

Sedangkan Laily hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Dari awal ia sudah siap menerima resikonya. Ia tidak ingin bersikap egois, karna ia tidak ingin merusak persahabatannya hanya karna masalah perasaan.

"Gapapa kok Dip. Lo gak perlu minta maaf, karna gue disini cuma bilang bukan minta balesan dari lo. Dianggap sahabat sama lo aja, itu udah lebih dari cukup" ucap Laily tersenyum. Adip hanya membalasnya dengan senyuman.

"Udah jam 9, gue pamitnya. Takut besok telat berangkat ke bandara. Kalian kalo gak sibuk, dateng ya. Buat perpisahan terakhir sama gue" ucap Laily menahan air matanya untuk jatuh.

"Kita semua besok izin, kita bakal nganterin lo ke bandara" ucap Rika yang disetujui sahabat-sahabatnya.

Setelahnya, satu persatu dari mereka pamit. Karna memang hari sudah mulai larut. Hanya tinggal Novan seorang yang belum pulang. Ia masih setia duduk bersama Rika dihalaman belakang.

"Alhamdulillah ya, acaranya berjalan lancar" ucap Novan tersenyum menatap Rika.

"Iya, alhamdulillah" ucap Rika.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang