Part 37

43 6 0
                                    

"Idaman tu Vi" ucap Rika sambil menyenggol Devia.

"Apaan sih Rik" ucap Devia yang tersipu karna godaan dari Rika.

Mereka mengobrol cukup lama, hingga tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 12.00. Mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing, kecuali Novan yang memang masih betah dirumah tunangannya itu.

"Kita pulang dulu ya Rik" ucap Devia pamit.

"Semangat banget Vi, gak sabar mau nanyain Adip ke bokap sama nyokap lo ya?" ucap Rika bercanda.

"Apaan sih Rik, gue mau pulang buat istirahat. Lagian tu orang gak bakal kerumah beneran" ucap Devia.

"Jangan salah Vi. Meskipun Adip terkesan main-main dan banyak bercanda dalam berbicara, dia bisa serius juga loh tanpa kita tau" ucap Novan.

"Aduuuu, udah deh. Kalian tu malah bikin gue deg-degan tau gak. Udah ah gue mau pulang. Bye, Assalamu'alaikum" ucap Devia berlalu pergi meninggalkan para sahabatnya yang terkekeh melihat tingkahnya.

"Eh Syif, gue temenin sama rumah ya. Takut ada apa-apa dijalan" ucap Aqil.

"Gak usah deh Qil, gue pulang sendiri aja" ucap Assyifa yang tidak mau merepotkan Aqil.

"Gapapa gue anter sampek rumah, biar gue mastiin sahabat gue pulang dengan aman" ucap Aqil kekeh.

"Lah, si Devia lo biarin tu pulang sendiri" ucap Novan yang membuat Aqil gelagapan.

"Yaaa, eeee, itu---anu" ucap Aqil berusaha mencari jawaban.

"Anu apaan Qil?" ucap Rika.

"Eee, si Devia kan udah jadi incerannya Adip. Yaaa, gue gak mau ada salah paham aja gitu. Ntar si Adip mikirnya gue nikung dia lagi" ucap Aqil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tapi kan si Devia juga sahabat lo, sama kayak Assyifa. Ya pasti Adip ngerti lah" ucap Novan. Sedangkan Aqil bingung mau jawab apa lagi.

"Bilang aja lo modus sama Syifa" ucap Rika tertawa.

"Apaan sih Rik. Aqil gak mungkin lah modus sama gue, apalagi gue udah deket sama seseorang" jawab Assyifa yang berusaha membantu Aqil agar tidak di goda dengan kedua sahabatnya. Tapi tanpa Assyifa sadari, jawabannya tadi malah membuat Aqil sakit hati dan terkejut mendengarnya.

"Wih, deket sama siapa Syif?" tanya Novan dengan nada sedikit ngomporin Aqil.

"Hmm, kapan-kapan gue cerita deh. Sekarang gue mau pulang dulu, pengen rebahan juga nih kayak Devia. Dah semuaaa, Assalamu'alaikum" pamit Assyifa dan berlalu pergi. Sedangkan Aqil masih tetap dengan posisi yang sama, diam dan tak bergerak sedikitpun. Hatinya terlalu sakit mendengar ucapan Assyifa.

"Eh Qil, ngapain lo masih disini? Katanya mau nganter Assyifa" ucap Novan menyadarkan Aqil dari lamunannya.

"Nggak deh Van, gue langsung balik aja kerumah. Capek juga, pengen cepet-cepet istirahat" ucap Aqil terlihat tidak bersemangat.

"Si Aqil kenapa?" tanya Rika heran melihat Aqil pergi gitu aja, sampai lupa mengucap salam.

"Galau" jawab Novan singkat.

"Galau kenapa? Putus cinta?" tanya Rika.

"Iya kali" jawab Novan.

"Ish, kok cuek sih" ucap Rika memukul bahu Novan.

"Lah, siapa yang cuek sih Rik. Aku biasa aja kok" ucap Novan sambil mengusap bahunya yang terkenal pukul.

"Itu jawabnya singkat" ucap Rika mencebikkan bibirnya pertanda sedang merajuk.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang