Disaat mereka bertiga berjalan menuju sebuah restoran yang ada di salah satu mall tersebut, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Syifa dan juga Devia.
Awalnya Syifa dan Devia kaget melihat Rika bersama Novan. Namun mereka berdua berfikir bahwa itu hanya kebetulan, karna melihat adanya bunda Anin bersama mereka.
"Lho, kalian ada disini juga?" tanya bundan Anin kepada Syifa dan Devia.
"Iya bunda, lagi pengen jalan-jalan aja. Soalnya lagi gabut bun dirumah" jawab Devia.
"Rika kok bisa sama Novan dan bunda?" tanya Syifa.
"Owh itu, kebetulan kita bertiga memang janjian buat jalan hari ini" jawab bunda Anin, membuat kedua remaja dihadapannya itu kebingungan.
"Sengaja janjian bun? Tapi, tadi Rika bilang ada urusan penting. Apa urusan penting itu ada hubungannya sama bunda?" tanya Syifa semakin kebingungan.
Bunda Anin melirik Novan dan Rika. "Kalian berdua belum ngasih tau mereka?"
Novan dan Rika kompak menggeleng, membuat bunda Anin menggelengkan kepalanya.
"Kita ceritanya sambil makan aja ya. Kalian pasti belum makan kan?" ucap bunda Anin kepada Syifa dan Devia. Keduanya mengangguk.
Lalu mereka berlima berjalan menuju restoran dan memesan beberapa makanan.
"Kalian mau pesen apa?" tanya bunda Anin.
"Samain aja bunda" jawab Rika.
"Syifa dan Devia mau pesen apa?" tanya bunda Anin.
"Kita ngikut aja bun" jawab Devia yang disetujui oleh Syifa.
Setelah bunda Anin memesan makanan. Mereka menunggu pesanan sambil mengobrol.
"Owh iya, gimana ceritanya bunda Anin sama Novan bisa bareng Rika disini?" tanya Devia.
"Owh soal itu. Kita bertiga memang janjian disini. Rencananya mau nyari baju sama cincin" jelas bunda Anin. Syifa dan Devia terlihat kebingungan. Jika Novan dan bunda Anin mencari barang itu, hubungannya sama Rika apa?
Sebelum bunda Anin menceritakan kembali, Rika terlebih dahulu memotong.
"Bun, biar Rika aja yang jelasin" ucap Rika yang disetujui oleh bunda Anin.
"Sebelumnya gue minta maaf ya sama kalian, gak sempet cerita soal ini. Gue sama Novan bakal tunangan besok. Dan kita berharap, kalian bisa dateng besok ke acara kita" penjelasan Rika cukup membuat Syifa dan Devia terkejut.
"Tunangan?" ucap Devia dan Syifa serempak.
"Kompak banget kagetnya" ucap bunda Anin terkekeh.
"Ini kabar yang sangat mengejutkan bunda. Kok bisa sih kalian mau tunangan secepat ini, kapan pdkt nya?" cerocos Devia.
"Pdkt nya lewat orang tua langsung" jawab Novan, yang sedari tadi hanya menyimak.
"Wah, gercep banget ya lo" ucap Syifa.
"Ya ngapain mau lama-lama, selagi gue udah dapet lampu hijau" jawab Novan santai.
"Owh iya, yang lain pasti belum pada tau kan? Gimana kalo besok kita ngerjain mereka aja Van" ucap Devia menaik turunkan alisnya.
"Ngerjain gimana maksudnya Vi?" ucap Rika bingung.
"Jadi gini Rik, kita semua tu pada tau kalo Novan itu akhir-akhir ini memang ada rasa sama lo. Tapi Novannya aja yang ragu buat bilang sama lo. Sedangkan kita semua pada ngedukung. Berhubungan kalian bentar lagi udah mau jadi tunangan, dan yang lain belum pada tau soal kedekatan kalian. Gue mau kita ngerjain mereka. Dengan cara, lo besok kasih tau soal pertunangan ini. Dan jangan sebut nama Novan. Cukup lo bilang aja, kalo lo ngundang kita semua. Dan tugas lo Van, setelah Rika ngomong gitu, lo pergi gitu aja. Seolah-olah lo itu sedang patah hati" jelas Devia yang disetujui oleh Syifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idaman Hati
RomanceRika Septiana Dewi Seorang perempuan yang cantik, manis, pintar dan cuek. Dia memiliki sifat yang tertutup, sekalipun dengan sahabat terdekatnya. Rika terlalu pintar untuk menutupi semua masalahnya. Dia selalu bersikap ceria di depan kelua...