Part 8

169 15 0
                                    

"Kemana?" Tanya Rika.

"Nonton fian tampil, dia ikut competisi band" Ucap syifa tersenyum.

"Owh" Jawab Rika.

"Lo mau kan rik temenin gue kesana?" Tanya syifa dengan pandangan penuh harapan.

"Ya" Jawab rika singkat.

"Emang fian ngundang kita syif?" Tanya laily.

"Iya" Jawab syifa.

"Fian itu siapa?" Tanya Devia.

"Fian itu mantan tersayangnya syifa" Jawab laily.

"Apaan sih lai" Syifa kesal dengan omongan laily yang selalu menyebut fian mantan tersayang dirinya.

"Gak usah dengerin omongan lai ya vi, dia rada-rada soalnya"Lanjut syifa kepada devia.

"Bodo ah, gue mau ke toilet dulu. Udah kebelet dari tadi" Ucap laily yang langsung ngacir keluar kelas.

Saat didepan pintu, laily gak sengaja menabrak adip hingga terjatuh.

"Aduh..woy, jalan tu liat-liat. Sampek bikin gue jatuh tau gak" Ucap adip merintih kesakitan.

"Lebay amat lo, ditabrak gitu aja udah jatuh. Situ cwok apa cwek" Bukannya minta maaf, laily malah mengejek adip.

"Lo tuh ya, udah salah malah ngeledek lagi. Dasar cwek toak lo" Ucap adip manahan kesalnya dan langsung masuk ke kelas.

"Bodo amat" balas laily.

*****

Sore harinya laily dan syifa berkumpul dirumah rika. Istilahnya saja mereka berkumpul, tapi sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Syifa yang memang pecinta setia drakor, disibukkan dengan menonton koleksi drakornya di laptop. Sedangkan laily sibuk menonton youtube, dan yang ditonton pasti idolanya yaitu Gus Azmi.

Rika sendiri tengah sibuk menuntaskan membaca novelnya.

"Rik, laper nih. Lo gak ada cemilan gitu buat kita?" Celetuk laily.

"Ada didapur, ambil aja sana" Jawab rika.

"Ok deh, gue ambil ya" Ucap laily, yang direspon anggukan oleh rika.

"Rik, gue mau tanya pendapat lo" Syifa mulai berucap saat laily sudah keluar dari kamar rika.

"Apa?" Tanya rika.

"Menurut lo aqil gimana sih orangnya?" Tanya syifa.

"Lo suka?" Rika bukannya menjawab, tetapi dia balik bertanya.

Rika memang cuek, tapi bukan berarti dia tidak pernah peka dengan sekitar. Lebih tepatnya untuk orang-orang yang berada dekat dengannya. Rika tau bahwa aqil memiliki ketertarikan terhadap sahabatnya ini.

"Hmmm, gue gak tau rik. Tapi setiap gue deket sama aqil, gue ngerasa dia punya niat tertentu" Jawab syifa.

"Apa lo masih sayang sama fian?" Tanya rika lagi.

"Nggak, yang gue rasain ke fian saat ini hanyalah rasa kagum atas ketampanan dia bukan rasa sayang" Jawab syifa.

"Jika rasa sayang lo ke fian udah hilang, buka hati lo buat orang lain. Gue rasa aqil orang yang baik. Tapi bukan berarti gue nyuruh lo pacaran setelah ini. Karna dalam islam kita dilarang berpacaran. Jika aqil beneran serius, dia akan nunggu sampai waktunya tiba. Dan pada saatnya dia akan langsung menghadap orang tua lo demi hubungan yang bener-bener serius" Ucap rika.

"Iya gue paham, makasih buat sarannya rik. Lo emang sahabat terbaik gue" Jawab syifa dengan senyuman.

"Gila, itu serius ucapan es kutub. Baru kali ini gue denger omongan panjang begitu keluar dari es kutub" Celutuk laily yang berdiri diambang pintu, dia tercengang mendengar penuturan panjang dari sahabat cueknya itu.

"Hmmm" Respon rika. Sedangkan syifa sudah kembali dengan drakornya.

"Yah, balik tu 'hmm'nya" Ucap laily memutar bola matanya.

Meraka melanjutkan aktifitasnya masing-masing.

Tiba-tiba handphone milik laily berdering, menandakan ada telfon dari seseorang. Saat dilihat oleh pemiliknya, disana tertera nama 'Devia is calling' dan segera diangkat oleh laily.

"Assalamualaikum, ada apa vi?" Tanya laily.

"Wa'alikumussalam, lagi dimana lai.
Gue bingung mau ngapain, lagi gabut" Ucap devia.

"Lagi dirumah rika, lo kesini aja kalo gabut" Jawab laily.

"Ya udah deh gue otw, lo share lokasinya ya" Ucap devia.

"Ok, ya udah assalamualaikum" Ucap laily.

"Wa'alaikumusaalam" Setelahnya telfon dimatikan.

Idaman HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang